LawDoctor| episode 3 [°_°]

9 0 0
                                    

Sebelum membaca episode tiga, baca dulu episode dua yaa.

***


Seorang wanita mengenakan seragam khas asisten rumah tangga sedang manaiki anak tangga rumah bernuansa khas kayu jati, rumah sebesar ini tampak tak berpenghuni, terus berjalan mengarah ke salah satu kamar dengan pintu bertuliskan 'harap tenang. Jika ingin masuk ketuk pintu dahulu' wanita itu tersenyum, berfikir siapa gerangan orang yang akan berani masuk kamar ini tanpa ketuk pintu? Tanpa ditulis seperti ini pun tidak ada yang berani masuk.

Seperdetik kemudian, wanita itu mengetuk pintu berwarna putih tersebut, dua kali, tiga kali, masih belum ada jawaban dari sang pemilik kamar, empat kali, kali yang ke-lima wanita itu hendak mengetuknya lagi.

"masuk saja pintunya tak dikunci" ucap seseorang dari balik pintu itu.

"mohon maaf tuan muda, hari ini anda ada janji dengan non Ara" ucap seorang wanita paruh baya yang berdiri di ambang pintu kamar, tanganya terlipat rapi didepan tubuh kecilnya, pandangan nya menunduk. Disusul dua asisten yang lain, asisten yang satu membawa nampan ber-isi kan susu dan sereal, satunya lagi membawa nampan ber-isi kan air putih dan nasi goreng merah diatasnya tertata rapi telur ceplok, tomat dan mentimun.

"taruh saja sarapan saya diatas meja, terimakasih ya"

Kedua pelayan yang membawa nampan itu menurut, lalu segera beranjak keluar kembali ke tugas nya masing-masing.

"ehh, bi Inah. Tolong untuk bilang ke pak Amin, siapkan mobil untuk Nare berangkat ya"

"baik tuan" asisten itu mengangguk segera menyusul teman-nya.

"ehh bi sama minta tolong lagi, dirapi in kamar Nare ya"

"baik tuan Nare, silahkan mandi dan bersiap saya akan membersihkan tempat tidur anda" asisten itu dengan sigap menjawab.

Nareswara Zean? Ya putra tunggal pebisnis kayu ini sedang tinggal di rumah megah dengan lima pelayannya, tiga perempuan dan dua laki-laki. Bahkan tanpa meminta tolong pun bi Inah dengan senang hati akan membersihkan tempat tidur nya, bos nya satu ini selalu minta tolong dan terimakasih dengan siapapun pelayan yang bekerja di rumah ini, menurut nya mereka sudah cukup bekerja keras untuk mengurus rumah dengan halamannya sebesar ini ditambah orang tuanya yang jarang sekali pulang kesini.

***

Pria bertubuh kurus kerempeng dengan baju semacam satpam itu sedang sibuk me-lap lap meja di pos jaga nya, sedangkan pria lain sedang asik mencuci motor astrea warna merah dan putih sekitar 5 meter dari pos satpam.

"woy min"

Yang dipanggil masih asik mencuci motor nya sembari bersiul.

"ah elah nih bocah kagak denger kali ya, jewer aja apa ya?" ucap satpam tersebut ber-monolog, dengan name tag Santo tersebut.

"ohh...begadang jangan begadangg.., dudududu.. kalo tak ada artinya.... nananana.." tangan nya masih sibuk mencuci motor kesayangan nya itu "aduh.. Aduh sakit nih telinga bisa lepas dari pala aing, mang Santo mah jail pisan euy" pria yang dijewer menggerutu marah.

"yaelah Min, gua mah dah panggil elu, elu-nya yang kagak denger jadikan gua jewer aje yeakan" jawab satpam tersebut nyengir.

"mang napa mang manggil-manggil aing?"

"barusan si Inah nelfon suruh siapin mobil buat den Nare tuh"

"alah gampang itu mah, udah aing siapin mang. Tuhh.." jawab pria dengan seragam hitam itu menunjuk mobil di dalam garasi dengan dagunya.

LawDoctorWhere stories live. Discover now