LawDoctor | episode 1 [°_°]

16 0 0
                                    

Sebelum membaca episode satu baca dulu prolog nya ya guys.

***

Annara duduk di bangku belakang perpustakaan, menyendiri.

hari itu tepat setelah lima tahun kata kata sebentar terucap, tepat setelah seorang perawat menenagkan nya. Ara terlihat berubah, umur nya genap 12 tahun dan ia masih tidak faham akan kejadian lima tahun yang lalu, Ara yang dulu selau teriak ke saudara kembar nya sekarang menjadi Ara yang pendiam tak banyak bicara. ia hanya mencoba mencerna apa yang terjadi lima tahun terakhir ini, tidak ada satupun abang abang nya yang bisa membuat nya tersenyum kembali, kedua orang tua nya pun sama saja Ara selalu berada dalam kamar nya bersama buku buku tebal entah apa. hanya keluar saat makan dan berangkat ke sekolah, gadis kecil ini yang seharusnya bermain bersama anak sebayanya malah sebaliknya.

"Annara kamu kenapa sih diem mulu elah, denger nggak sih aku ngomong?"

hanya ada satu anak yang sanggup berteman dengan nya namanya zean, anak laki laki yang selalu menggangu nya membaca di perpustakaan sekolah 

"Ze... berhenti panggil aku dengan nama Annara, nama itu sudah mati lima tahun yang lalu. jadi jangan pernah panggil aku dengan panggilan Annara lagi, paham.?"

anak laki laki bernama Zean itu hanya mengangguk.

"kamu lapar Ze?"

lagi lagi anak laki laki itu mengangguk. 

"mangga di kebun bi Ana enak mungkin yaa..?" ucap Ara jahil pada anak laki laki dihadapan nya 

Zean menggeleng takut, bagaimana tak takut. Ara selalu mengajak nya bolos pelajaran dan berakhir masuk ke ruangan BK. di tambah lagi bi Ana, penjaga kebun mangga yang terkenal dengan galak dan suka menghukum siapa saja yang mengambil mangganya. 

tanpa banyak bicara lagi Ara menyeret tangan Zean menuju kebun yang ia maksud, masuk ke jalan sempit belakag sekolah dan disinilah Ara dan Zean berada. didepan kebun mangga milik bi Ana yang terjaga rapi oleh pagar bambu.

"ayo Ze.." ajaknya mulai memasuki pagar bambu milik bi Ana. 

Zean terlihat ragu ragu menerobos pagar bambu kebun mangga itu, didepan nya sekarang ratusan pohon mangga berbuah lebat sudah membuat nya lapar. otak nya sekarang tak peduli jika nanti ia harus berlarian karna ketahuan bi Ana, pandangan mata nya terfokus melihat buah buah mangga yang terlihat besar besar dan menggoda itu. 

"siapa cepat dapat mangga dia yang menang" ucap ara yang sudah mulai berancang ancang ingin memanjat 

"oke siapa takut.." Zean pun tak kalah ikut memanjat pohon mangga 

mereka berdua hampir lupa bahwa kebun mangga itu milik bi Ana, penjaga kebun mangga paling galak yang pernah mereka temui. Bahkan mereka hampir lupa masalah apa yang akan mereka hadapi setelah ini.

"siapa disana..?" suaranya cukup membuat mereka berdua gugup dan saling pandang "tidak ada yang boleh mengambil mangga saya, siapa disana?"

"ayo Ze, kita harus segera turun. sepertinya kita sudah membangunkan singa yang tertidur." 

Zean terjatuh dari atas pohon lutut nya tergores sedikit membuat bercak darah di seragam celananya 

"ayo Ze.. kita harus segera keluar" Ara langsung menggandeng tangan Zean untuk keluar dari kebun mangga itu 

berlarian keluar. Dan heiii, kalian jangan lupa dengan bi Ana dia sibuk mengejar Ara dan zean dengan tongkat kayu khas nya itu.

capek? tentu. Ara dan Zean duduk di bawah pohon liar yang tumbuh sembarangan di belakang sekolah

LawDoctorWhere stories live. Discover now