'9'

138 36 19
                                    

double up ni!!

Jeongwoo kaget liat Alma yang nangis di pojokan tangga sore sore. Tadinya dia kira mba kunti tapi ternyata bukan.

"Ma? Itu lo kan?" Alma tak menyahuti Jeongwoo.

"Lo kenapa? Pulang yok udah sore." Ajak Jeongwoo.

"Woo... hiks.. Aku liat Haruto ciuman sama Wonyoung." Kata Alma.

"Tenang ok. Haruto emang brengsek tapi gak mungkin dia nyosor anak orang." Bukannya mau membela Haruto Jeongwoo tau sahabatnya itu tak mungkin nyium anak orang sembarangan.

"Tapi aku liat sendiri Woo!" Emosi Alma meledak.  Dan pelampiasannya Jeongwoo.

"Jangan mentang mentang Haruto temen kamu jadi kamu bela dia!" Alma beranjak dan pergi dari sekolah.

"Ma! Alma woy!" Jeongwoo memanggil namun dia tak mau mengejar. Jeongwoo rasa dia gak perlu ikut campur masalah mereka.








Alma pulang dengan selamat dia memasuki gang komplek menuju rumahnya.

Alma mau nangis lagi pas liat Haruto ada di depan gerbangnya menunggu Alma.

Tapi Alma tahan buat gak nangis. Dia harus keliatan kuat di depan Haruto.

"Alma? Lo baru pulang?" Tanya Haruto.

"Iya. Aku baru pulang habis piket tadi." Balas Alma santai tapi matanya agak merah.

"Al maafin Aku. Itu gak kayak yang kamu liat, Wonyoung yang mulai." Jelas Haruto dengan muka sendu.

Hati dan otaknya bergelut. Hatinya bilang maafin tapi otakknya gamau maafin.

"Iya gak apa apa. Asal jangan ke ulang ok." Senyum Alma terlihat agak tipis dari biasanya.

Hatinya menang lagi.

Kadang ngikutin kata otak juga gak buruk.

"Maaf Alma. Aku sayang kamu." Haruto memeluk gadisnya itu sayang.

"Jujur kamu beda sama kamu yang dulu. Kamu sekarang jadi playboy mainin hati cewek seenaknya. Bahkan kamu nyembunyiin hubungan kita."

"Al, aku sayang kamu Al tapi kamu gabisa ngatur aku." Nada bicara Haruto menjadi lebih berat. Dia masih mendekap Alma erat. Sangat erat sampai Alma sesek nafas.

"To- lepasshin.." Pinta Alma menepuk nepuk punggung Haruto.

Tapi seolah tak mendengar Haruto malah makin mempererat pelukannya.

"Gw gak mau hubungan kita nyebar di sekolah karena gw gak mau lo menonjol dan menarik buat orang orang dan berakhir gw nyakitin lo" Jelas Haruto.

Namun Alma masih belum sepenuhnya percaya sama omongan Haruto tapi dia milih diam untuk alasan itu.

Yang penting sekarang keselamatannya dia udah lemes banget.

"Tolong!!" Gak ada pilihan lain Alma dengan sisa tenaganya berusaha teriak sekencangnya.

"Diem atau mati?!" Ancam Haruto. Alma langsung diem seketika.

"Nah gini nurut terus ya biar lo gak kayak Wonyoung yang udah mati itu." Haruto mulai melonggarkan pelukannya dan mengelus sayang kepala Alma.

"To kamu bunuh Wonyoung?" Tanya Alma shock.

"Gak sengaja pas di dorong eh besi di atasnya jatoh dan dia langsung niban dia untung gak ada darah jadi cepet beresinnya. Tadinya gw mau ngejar lo tapi gw harus ngurus tuh mayat. Ternyata liat manusia mati tuh lebih menyenangkan di banding anjing mati."

"Kamu berubah Haruto!"

"Hahaha nggak Alma sayang gw gak berubah tapi lo yang belum tau siapa gw. Tau kenapa anjing di rumah gw mati dengan usus ilang? Ya itu gw." Kata Haruto membelai pipi Alma.

Alma harusnya seneng tapi kali ini dia malah merinding. Iya dia pernah sekali maen ke rumah Haruto pas smp dan liat ada anjing mati dengan keadaan mengerikan. Tapi dia gamau banyak nanya.

"Jangan deket deket Jeongwoo ya. Atau tu orang ilang." Haruto mendorong Alma hingga Alma mundur beberapa langkah.

"Masuk, tidur. Bye Alma!" Haruto tersenyum manis. Dan pergi bersama motornya.

Meninggalkan Alma yang terdiam setelah mendengar semua fakta tersebut.




















Hai! Gimana chapt ini xixixi..

my mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang