'10'

143 35 10
                                    

Alma gak semangat banget hari ini. Apa apaan dia mimpi Haruto jadi psyco gitu gak banget bikin mood Alma ilang aja.

"Yaampun... manusia kayak Haruto mana ada sisi psyconya adanya sisi playboy iya kali. Apa banget  lagi dimimpi dia bilang nutupin hubungan cuma supaya dia gak nyakitin aku. Sebel banget sih."

Lagi pms di tambah mood jelek. Habis sudah yang ganggu macan hari ini.

"Huh untung yang ciuman juga mimpi ya, Haruto gak akan sebrengsek itu main cium orang." Gumam Alma tak ada habisnya saat ia berjalan ke halte bus untuk pergi bersekolah.

Alma duduk di halte yang hanya diisi orang mau berangkat kerja dan beberapa anak smp hanya dia yang sma disini.

Saat mendongkak menatap ramainya jalanan Alma tak sengaja melihat motor kawasaki yang Alma kenali melaju dengan gagahnya mengabaikan dia dan malah membonceng cewek lain lagi.

"Haruto kapan berubah? Kapan bisa nganterin Alma berangkat juga?" Alma menatap miris jalanan itu. Hingga bus pun datang.

Alma duduk di sebelah orang yang berseragam sama dengannya. Namun Alma tidak mau menyapa takut itu kakak kelas nanti disangka sok kenal lagi.

Bus berhenti di halte sekolah dan Alma segera turun.

"Huh sumpeknya di dalem bus." Alma sedikit merapikan bajunya yang kusut dan ingin melanjukan jalan.

"Hey tunggu!" Namun ada yang menepuk pundaknya mau tak mau Alma berbalik.

"Eh? Iya?" Tanya Alma.

"Ini gantungan kunci lo jatoh." Orang itu memberikan gantungan berbentuk cabai ke Alma.

"Makasih kak."

"Nama gw Asahi." Tiba tiba orang itu memperkenalkan namanya.

"Eh iya kak Asahi." Ucap Alma mengulang namanya.

"Nama lo?" Tanya Asahi.

"Alma kak, Lintang Alma." Karena Alma sepertinya tak salah mengira kalau di hadapannya ini emang kakak kelasnya.

Asahi berjalan duluan menuju gerbang meninggalkan Alma.

Emang gak ada yang spesial.


















"Aduh!" Alma meringis merasakan tubuhnya di tabrak seseorang di kantin.

Alma maunya marah tapi pas liat sang pelaku nggak jadi deh.

"Sorry." Kata Haruto seolah mereka gak kenal.

"Iya." Balas Alma. Alma yakin Haruto sengaja menabraknya.

"Tunggu," Tahan Alma ketika Haruto ingin melanjutkan jalannya.

"Boleh kamu datang ke rumahku hari ini? Ada yang pengen aku tanya." Ucap Alma pelan.

Haruto mengangguk samar dan berlalu dari kantin.

"Aku mau egois kali ini boleh kan."

my mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang