Di Antara Kita

1K 74 3
                                    

"Aku menemukannya di ruang elektrik. Aku berpapasan dengannya di gudang sebelum ia dibunuh secara sadis seperti ini."

Inojin mengemukakan pendapatnya. Aku berdeham sejenak sebelum memperhatikan satu-persatu anggotaku. Mereka semua terlihat bertanya-tanya seolah memang bukan merekalah pelakunya.

"Jadi, menurut kalian, siapa pembunuhnya?" tanyaku, melirik semuanya dengan raut yang kubuat tegas.

"Aku pikir, kita sebaiknya melewatkan hal ini. Ini sudah yang kedua kali, kita harus berhati-hati satu sama lain." sahut Sumire, gadis berseragam astronot berwarna violet.

Semuanya lantas menyetujui perkataannya. Aku menyipit menatapnya—agak curiga padanya. Namun, suara terbanyaklah yang membuatku memutuskan untuk merelakan satu lagi anggota dalam tim ini. Aku harus mempertajam indraku untuk menemukan sang pembunuh yang masih aman berlindung dalam selimut kami.

.
.
.

BoruSara Fanfiction

Di Antara Kita

18+

.
.
.

Happy Reading!

~o0O0o~

Setelah membubarkan pertemuan tadi, aku kembali pada pekerjaanku, melangkah perlahan menuju ruang administrasi. Di sana, aku berpapasan dengan Inojin dan Sumire—yang keluar lalu pergi menuju gudang, aku mendapati Boruto yang tengah menggesek kartu identitas. Oh, ia sedang kesulitan sepertinya. Beberapa kali gesekannya gagal, aku tertawa kecil melihatnya lalu ketika percobaan kedelapan dilakukan, akhirnya ia berhasil—lantas berteriak girang sampai-sampai aku menegurnya untuk diam.

Kami berjalan bersama setelah ia menungguku menyelesaikan tugas memperbaiki kabel.

"Kau terlihat sangat berwibawa pada pertemuan tadi." katanya dengan nada menggoda ketika kami berjalan santai di kafetaria.

Aku tertawa menanggapinya. "Kau sedang menggodaku?" tanyaku ketika kami sampai di ruang medis.

"Tidak juga." jawabnya dengan sekelumit rasa enggan sambil mengangkat kedua bahu, "jadi, apa tugasmu di sini?"

"Memindai tubuh." kataku, berusaha cuai.

Ia menungguku memindai tubuh hingga selesai. Kami lalu berniat pergi menuju ruang keamanan, katanya ia punya tugas memperbaiki kabel.

Melewati ruang mesin, kami bertemu lagi dengan Sumire dan Inojin. Aku melihat Sumire yang setia menunggu Inojin mengisi tangki minyak. Sungguh, kecurigaanku bertambah kala Sumire seperti tengah menahan sesuatu, ia bahkan berdiri sangat dekat, tepat di belakang Inojin. Aku langsung berpaling saat ia menoleh dan cepat-cepat berjalan mengikuti Boruto yang sudah menungguku di perempatan antara jalan menuju dua ruang mesin, lalu reaktor dan ruang keamanan.

Aku berhenti di sampingnya, ia mulai mengerjakan tugasnya dan mengernyit bingung.

"Kau hanya harus menyambungkan tiap kawat pada kabel yang berwarna sama." kataku, menjelaskan pertanyaannya yang tak diutarakan.

Boruto tersenyum kemudian cepat-cepat menyelesaikan tugasnya. Ketika ia selesai, Sumire melewati kami dan ia tersenyum singkat menuju Reaktor. Aku mengintip sebentar sebelum berjalan mengikuti Boruto ke ruang mesin bawah untuk pergi ke ruang elektrik.

Di ruang elektrik, kami bertemu Chouchou dan Shikadai. Mereka tengah membersihkan bekas darah mayat Denki tadi. Aku meringis melihatnya kemudian Boruto lantas sedikit menenangkanku dengan tangannya yang langsung mengelus punggung berseragam astronot berwarna merah milikku.

COLORS ~Kumpulan Cerpen BoruSara~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang