Demonstrasi

61 7 0
                                    

Nindi mengapit lengan Anggi dengan kuat agar tidak terpisah saat terjadi kericuhan nanti.

Sorak suara mahasiswa menggema disetiap penjuru jalanan menuju gedung DPR.

"Kami menolak RUU KUHP"

"Kami menolak RUU KPK"

"Kami menolak RUU PERTAHANAN"

Teriak pasukan beralmameter biru dari kampus Nindi dan Anggi, yang sedang memenuhi seluruh penjuru jalan.

Anggi menjijitkan kakinya tinggi-tinggi "DPR SAKARATUL MAUT" teriak Anggi dengan kencang.

Semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak mendengar teriakan Anggi yang menurutnya terlalu random.

Sedangkan Nindi pun tak mau kalah, dia berjalan dan berdiri diatas trotoar agar tubuhnya menjadi tinggi.

"JANGAN MATIKAN KEADILAN.. MATIKAN SAJA MANTANKU" teriak Nindi tak kalah kencangnya.

Benar-benar Nindi membuat semuanya tertawa geli karena teriakannya.

Setelah itu, Nindi turun dari atas trotoar dan berjalan kearah Anggi yang sedang tertawa sembari memegangi perutnya.

Anggi mengusap lembut sudut matanya yang berair "Aduh gila, lo kocak banget Nin" ucap Anggi sembari menepuk-nepuk pelan lengan Nindi.

Nindi tersenyum miring "Iya dong siapa dulu, Nindi Livana gitu loh" ucap Nindi dengan membanggakan diri sembari menyugar rambut panjangnya kebelakang.

"Woy-woy giliran gue nih" ucap Sandy dengan menepuk-nepuk keras dadanya.

Kemudian Sandy naik keatas bahu Devan dan berteriak kencang.

"CUKUP RAMBUTKU SAJA YANG BERANTAKAN.. NEGARA JANGAN" teriak Sandy sembari menyalakan smooky bom atau bom asap berwarna.

Siulan dan tepuk tangan bergemuruh mengiringi teriakan Sandy.

"TARIK SIS"

"SEMONGKO"

Jawab semua mahasiswa dari kampus Nindi dengan serempak.

Setelah itu, dari atas mobil ketua BEM kampus memberi peringatan dengan pengeras suara.

"Ingat teman-teman.. kita disini untuk menyampaikan aspirasi demokrasi, bukan untuk bentrok. Jadi tolong, nanti pas sudah sampai disana. Jangan membuat keributan dengan adanya baku hantam dengan aparat" ucap Zayn yang diacungi jempol oleh semua teman-teman mahasiswa kampusnya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan yel-yel untuk menambah dan membangkitkan semangat.

"Panas banget Nin" bisik perempuan disebelah Nindi.

Nindi menganggukan kepalanya setuju "Iya Ka panas banget, mana haus lagi" jawab Nindi sembari mengibas-ngibaskan tanganya didepan wajah.

"Nih gue bawa minum" ucapnya dengan menyodorkan sebotol air mineral kearah Nindi.

Nindi memutar bola matanya malas "Dari tadi kek" ucap Nindi cepat sembari meneguk air minum tersebut.

"Ya mana gue tau kalo lo haus" jawabnya tak terima.

"Nih" ucap Nindi mengembalikan botol minum tersebut kepada temanya.

Dan melanjutkan menyanyikan yel-yel bersama teman-temannya yang lain.

Terbentuknya tatanan masyarakat

Indonesia baru tanpa orba

Marilah kawan mari_

Nindi menatap Anggi bingung "Apa Nggi, gue kagak denger?" tanya Nindi dengan berteriak kencang.

Anggi merangkul lengan laki-laki disebelahnya "Gue pergi bentar, lo tunggu disini jangan keluar dari rombongan" jawab Anggi tak kalah kencangnya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang