6. Cold as Ice

14 4 8
                                    

Quest Type B

Quest 6 : Gambarkan makhluk ini muncul di perjalanan tokoh utama dan ekspedisinya. Settingkan tokoh utama dan ekspedisinya kewalahan untuk menghadapi makhluk ini. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.

***

Silviu masih merasa takjub pada rasa makan malam yang diberikan oleh bawahan Cadassi tadi. Ia tidak pernah merasa ikan akan selembut dan sekuat itu harumnya. Dagingnya benar-benar lembut sampai di dalam.

Masih dalam kekagumannya dengan rasa ikan bakar yang dimasak tadi, Silviu berjalan memuju ruangan Cadassi. Ruangan kamarnya tidak begitu jauh dengan kamar dia, jadi apa salah untuk sedikit mengacau ke ruangannya? Sekalian bertanya tujuan tempat ini lebih lanjut.

"Cadassi!" Nada suaranya sedikit menaik.

Wajah yang masih terlihat dingin seperti tidak tersentuh, Silviu tiba-tiba membuka kamar teman lamanya itu. Ia kemudian terkejut bukan main ketika melihat seekor beruang, bukan beruang melainkan ... apalah itu! Silviu tidak mengerti  ia mengeluarkan cahaya hijau dari tangannya untuk membantu. Tidak bisa mengontrol tangannya, ia ternyata hanya mengeluarkan sihir hijau biasa---bukan untuk menyerang atau mempengaruhi.

"SILVIU, APAKAH KAU BERCANDA DENGANKU?!"

"SIAPA YANG SEDANG BERCANDA. AKU PANIK!"

Menarik kembali kekuatannya, Silviu berpikir makhluk itu adalah hewan. Jadi, dia menggunakan energi penjinak hewan untuknya.

Bukannya tambah jinak, makhluk itu malah ingin menangkap Silviu, kemudian menggerusnya. Untung refleks tubuhnya cepat, ia segara mengindar sebelum tangan besar itu menjadikannya Silviu gepeng.

Cadassi menggunakan kesempatan ini, ia mengeluarkan sinar tanda bahaya dari gelang tangan miliknya. Tidak begitu lama kemudian, sepuluh elf tingkat atas yang berkumpul membuat formasi.

Silviu menarik napas, rupanya mereka sudah ada persiapan soal monster jelek ini. Namun, dari pergerakan mereka yang terbaca olehnya, pemuda itu menggeleng pelan. Mereka akan gagal.

Benar saja. Belum ada lima menit menyerang, sekitar sepuluh orang mengalami luka berat. Sisanya kelelahan seperti kondisi Silviu sekarang.

Cadassi memegang pundak Viu seakan mereka satu sama lain memberi semangat. Silviu tahu, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah masa lalu.

Sembari memberi kekuatan batin pada Silviu, Cadassi memanggil Lala dari kekuatan telepatinya. Tidak lama, Lala datang dengan wajah panik.

"Ada apa?! Dari mana datangnya monster ini?" Lala gemetar saking takutnya.

"Itu tidak penting. Sampaikanlah pesanku ke seluruh elf."

Cadassi membisikkan sesuatu pada Lala. Mengangguk paham, ia seakan langsung menjadi pengeras suara bagi kaptennya itu.

Semua elf menurut. Mereka kemudian mengikuti perintah Cadassi tanpa mengatakan apa-apa.

Formasi dibagi menjadi atas dan bawah. Formasi atas khusus untuk elf yang memang punya keahlian terbang, sedangkan formasi bawah dikhususkan untuk elf yang tidak bisa terbang, lebih tepatnya dikhususkan kepada elf yang bisa terbang tetapi akan lebih banyak energi yang keluar.

Silviu ikut masuk ke dalam formasi bawah. Ia yakin, dengan kerja sama ini setidaknya kegagalan yang didapat tidak sebesar saat awal. Kali ini serangan mereka tidak berpola dan tidak bisa ditebak oleh makhluk busuk itu.

Tidak sampai satu malam, mereka berhasil mengubah makhluk itu menjadi abu.

"Dari mana datangnya hewan itu?" Kejadian langka, Silviu bertanya atas keinginannya.

"Kita sudah hampir sampai ke tempat tujuan pertama. Kami sudah menduga akan ada hewan berbulu sepertinya, tetapi ...."

"Tetapi kami tidak menyangka, ia sekuat itu! Untunglah ada Kapten Ssi yang menahan."

Silviu tidak mendengar mereka. Ia fokus pada kerusakan di kamar Cadassi.

"Untuk kerusakannya, kau tidak perlu khawatir. Kita sudah akan sampai, Tuan Silviu. Untung kerusakannya bukan di bawah kapal. Jadi, malam ini kita masih bisa mengakalkan dengan menambal terlebih dahulu."

Lala menjelaskan dengan sabar, tetapi Silviu justru berbalik menuju kamarnya. Cadassi mengikut dari belakang.

"Maaf, Viu. Namun, malam ini sepertinya kita akan tidur satu kamar."

wga_academy
Nichole_A
Jumlah kata: 555

Golden ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang