5. Lala! Let's Start

19 1 11
                                    

Quest Type B

Quest 5 : Settingkan tokoh utama dan ekspedisi terlarangnya memulai perjalanannya. Rahasiakan lokasi tujuan dari perjalanan ini. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.

***

Cadassi tersenyum kecil. Tangannya diturunkan bersamaan dengan angin laut yang bertiup dingin. "Baiklah, ayo ikut denganku."

Silviu mengikuti dan sosok perempuan tadi mengekor di belakang. Saat berjalan menuruni tebing, Silviu baru sadar kalau dia dijadikan tontonan sejak tadi.  Berusaha tidak peduli dengan wajah yang tidak berekspresi.

"Tuan Silviu, apakah kau benar-benar membunuh semua manusia yang masuk ke hutanmu??" Perempuan itu mulai bertanya. Ia tersenyum lebar ke arah Silviu.

"Tidak."

"Lalu ... itu semua hanya rumor?"

Silviu berhenti berjalan. Perempuan yang mengekor menabrak punggungnya. Menatap dingin perempuan itu, Silviu berharap tidak ada ada lagi kalimat tidak penting yang keluar dari mulut orang itu.

"Cadassi." Silviu berjalan lebih cepat menghampiri Cadassi. "Ke mana tujuan kita?"

"Kita?! Woah ... perkembangan yang cepat sekali. Aku rasa, baru beberapa menit yang laku kau memasang wajah masam seakan ingin membunuhku."

Cadassi meniru gerakan Silviu saat ingin membunuhnya tadi. Sang pemilik gerakan hanya berdiri diam membeku. Tidak memberi respons apa-apa.

Melihat aksinya sia-sia, Cadassi berdeham untuk mengembalikan harga dirinya yang sempat melorot beberapa detik.

"Setidaknya beri tahu aku tempat pertama kalian!"

Cadassi melengos, temannya itu senang sekali menggonggong. Tatapannya terpaku pada kejauhan sesuatu di balik kabut. Ia kemudian menatap Silviu kembali. "Tempat tujuan utamanya rahasia, tetapi sekarang kita menuju ke tempat terdingin di benua ini."

Tidak memberikan kesempatan temannya untuk berbicara. Cadassi langsung menambah kata-katanya, "Karena kau sudah menjadi salah satu dari kami, selamat."

Setelah Cadas berkata seperti itu sekonyong-konyong cahaya bersinar di sekitar badan elf hutan itu. Silviu memperhatikan, baju di badannya yang tadi terlihat sederhana---lebih ke kampungan---berganti dengan warna seragam dengan mereka. Hitam.

Wajah tegasnya semakin terlihat tampan ketika memakai baju hitam seperti sekarang. Perempuan yang tadi mengekor di belakang Silviu terkejut melihat ketampanan pria lusuh itu. Pemuda itu terlihat lebih gagah dari sebelumnya.

"Baik, Lala. Fokuskan dirimu karena kamu akan memimpin rute pertama kita."

Belum selesai terkejut dengan pakaian yang melekat pada dirinya, Silviu dikejutkan lagi pada sesosok elf yang terbang kemudian menyingkirkan kabut. Bukan elf itu yang mengejutkan, tetapi pemandangan setelah kabut itu terbuka yang mengejutkan Silviu.

Kapal megah nan besar terpampang. Silviu yakin, kali ini sahabat, ralat temannya, bukan, musuhnya sedang mempersiapkan sesuatu yang besar. Tidak mungkin hanya ekspedisi dengan tujuan rendahan seperti menangkap ikan. Lagi pula, di mana ada elf yang menangkap ikan dengan perahu seperti ini?

Sekitar ratusan elf masuk ke dalam kapal tersebut. Awalnya, Silviu tidak yakin ia benar-benar bisa masuk ke dalam sana saat ramai. Ia berpikir untuk menunggu lebih lama. Namun, Cadassi yang melihat seperti tidak sabar, ia memegang tangannya, menarik paksa masuk saat keadaan sedang rusuh.

Yakin semua elf sudah masuk ke dalam kapal, Lala memutuskan untuk menutup pintu kapal. Tersenyum miring, dia menyuarakan komando dari telepatinya. Berpengalaman selama beberapa tahun menjadi nahkoda kapal manusia membuat Lala dipersilakan untuk mengendarai kapal sebesar ini.

Kita akan segera berangkat. Mohon bersiap dan tetap hati-hati.

Silviu terkejut ketika mendengar suara perempuan telinganya. Dia tidak biasa dengan elf berkekuatan telepati, tetapi tetap berusaha menormalkan wajahnya. Tidak boleh terlihat lemah di hadapan Cadassi.

Jumlah kata: 508
wga_academy
Nichole_A

Golden ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang