11. Stuck On Tree

11 3 2
                                    

Quest Type C

Quest 11 : Setelah kembali ke dunia masing-masing, pemimpin ekspedisi langsung membatalkan perjalanan. Di sini tokoh utama sudah boleh pulang ke rumahnya. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.

***


Cadassi hanya tersenyum kecil ketika mendengar Silviu protes tentang portal itu. Lagi pula, bukan dia yang membuatnya. Untuk apa mengeluh?

Lelaki itu membisikkan sesuatu pada Lala, ia menyuruh untuk memberi tahu kepada semua elf yang masih berada di hutan itu untuk kembali ke dalam kapal. Mereka akan melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang. Dengan kata lain, perjalanan selanjutnya dibatalkan.

Elf di seberangnya menerima ucapan itu. Silviu mengerutkan keningnya. "Kenapa dibatalkan?"

Menghela napas, Cadassi menatap Silviu dari atas ke bawah kemudian kembali dari bawah ke atas. Ia kemudian berkata, "Tidak apa-apa. Kau tidak begitu cocok untuk misi selanjutnya."

Silviu menatap marah kepada Cadassi. "Apa maksudmu?"

Membalikkan tubuhnya untuk segera pergi menjauh. "Aku tidak pemilih dalam merekrut anggota. Namun kau ... sepertinya aku salah pilih."

Ia kehabisan kesabaran, Silviu menggunakan kekuatan spiritualnya untuk menahan tangan Cadassi dengan erat. "Tanpa aku, kau tidak akan hidup!"

Kapten itu memberi sinyal asistennya---Lala---untuk kembali ke kapal. Menyiapkan kepulangan mereka. Lala yang mengerti, kemudian mengangguk takzim.

Kekuatan spiritual Silviu masih memegang erat tangan Cadassi. Walaupun tubuhnya terlihat baik-baik saja setelah memuntahkan racun kemarin, jujur saja ia ingin pingsan sekarang. Ia masih lemah, sehingga tidak bisa melancarkan serangan kecil untuk membalas Silviu.

"Apa kau kekurangan uang? Atau kau kesepian di hutanmu? Kenapa kau tak ingin kembali?"

Silviu menggeleng. Ia melepaskan energi hijaunya. "Aku memang ingin kembali. Tapi, tidak dengan diusir."

"Aku tak mengusirmu." Cadassi merasa sedikit pusing. Ia akhirnya duduk di akar pohon. "Menurutmu, mengapa mereka semua tidak iri ketika kau ikut denganku ke pertemuan kemarin? Padahal, itu kesempatan langka."

Dia tidak ingin bermain tebak-tebakan. Silviu menggeleng.

"Mereka menganggapku sebagai penyelamat karena sudah menyelamatkan mereka dari kehancuran elf beberapa tahun yang lalu. Mereka menghargai setiap keputusanku, misalnya saat merekrut dirimu waktu itu."

Mengingat kejadian itu, Silviu menatap ke arah lain. Kebencian terhadap Cadassi tiba-tiba menguar kembali ke udara.

"Perjalanan esok sebenarnya tidak berbahaya, tetapi aku hanya takut kami tak bisa kembali." Berkata seperti itu dengan wajah pucat dan suara serak. Dia harus mengapresiasi usahanya kali ini. Dramanya pasti berhasil.

Cadassi membuat portal tepat di belakang tubuh Silviu. Ia sengaja mengungkit masa lalu agar emosi elf itu tidak stabil.

Portal sudah sepenuhnya jadi. Ia kemudian mendorong Silviu. Agar jatuh tersungkur ke belakang.

"Sampai jumpa! Aku pasti akan mencarimu kembali---kalau butuh."

Kalimat terakhir sengaja digantung di tenggorokannya. Silviu benar-benar sudah ditarik. Tujuan akhirnya di Hutan Emas. Entah, laki-laki itu akan turun di mana.

***


"AHHH! CADASSI SIALAN!"

Umpatan itu keluar sesaat setelah Silviu dilempar dari langit, terbang sesaat, kemudian jatuh ke dahan pohon maple. Untung saja dia sudah bersiap. Kalau tidak, mungkin sekarang ia sudah remuk.

Kalau kemarin nyaris menjadi gepeng, sekarang dia nyaris remuk. Silviu bersyukur, setidaknya dia sudah pulang ke hutannya.

Berjalan dengan tertatih menuju rumah karena yang dipikirkan oleh elf itu adalah istirahat dengan tenang di kamarnya saat ini. Dia tidak terpikirkan untuk membuka segel tabirnya.

Jumlah kata: 475
wga_academy
Nichole_A

Golden ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang