Keesokan harinya, Alesya dan teman-temannya sedang siap sekarang. Keiko juga bangun saat Alesya bangun. Walaupun Alesya masih lelah karena kemarin mereka baru saja melakukannya dan Alesya baru tidur hanya beberapa jam saja.
Alesya sedang memasang kamera di rompi anti pelurunya. Frank dan yang lainnya juga sama. Setelah terpasang mereka mencek kamera itu. Alesya dan Frank saling berhadapan.
"Bagaimana? Ada?" Tanya Frank. Yohan mengacungkan jempolnya. Mereka sudah siap sekarang. Frank mengajak mereka untuk berdiskusi sebentar.
"Ingat, kali ini Isabella tidak boleh lolos lagi. Ikuti arahaku" ucap Frank serius. Lalu mereka mengambil senjata mereka.
Alesya menoleh pada Keiko yang sedari tadi hanya menatapnya. Alesya memegang tangan Keiko.
"Berjanjilah padaku Kei, kau tidak akan ikut campur dengan ini" ucap Alesya. Keiko ingin sekali membalas kalau dia akan membantu Alesya untuk menangkap Isabella.
"Tidak! Berjanjilah padaku!!!" Ucap Alesya serius. Keiko hanya menghela nafasnya lalu mengangguk.
"Hasabe-san, jika dia ingin menyusulku. Kau ikat saja dia oke?" Ucap Alesya pada Hasabe. Keiko melotot mendengar itu. Hasabe mengacungkan jempolnya.
"Sebelum kita berangkat, mari berdoa terlebih dahulu" ucap Frank. Lalu mereka berdoa dengan agama mereka masing-masing. Setelah selesai mereka langsung pergi dari mansion itu. Keiko menatap Alesya yang berjalan menjauhinya.
Keiko sudah memasang layar yang besar untuk menonton Alesya dari kejauhan. Mereka semua yang ada di mansion bisa melihat apa yang Alesya lakukan sekarang. Keiko sangat cemas sekarang, terlebih lihat tatapan Hasabe! Sepertinya dia akan menuruti perintah Alesya jika Keiko pergi dari mansion.
"Yohan? Kau dengar?" Ucap Frank di HT.
"Ya" jawab Yohan.
Di mobil, mereka hanya diam tidak berbicara. Ini adalah hari yang sangat penting. Dan mungkin ini hari terakhir dia melihat Keiko? Tapi semoga saja Frank bisa membujuk Cerik untuk memberinya 1 hari disini.
"Alesya, setelah ini kau ak—" ucapan Freya terpotong karena Frank menutup mulut Freya dengan tangannya. Lalu mengkode Freya untuk diam. Freya lupa jika ada kamera di baju mereka, otomatis orang-orang yang ada di mansion akan mendengar ucapan mereka.
Mereka sudah sampai di tempat itu, tempat persembunyian Isabella. Sebuah gedung terbengkalai dekat sungai, tempat yang cocok untuk dijadikan persembunyian dan sarang kriminal. Mereka smeua turun, ada beberapa orang yang berjaga disana.
"Freya, kau carilah tempat. Jangan lupa pakai peredam" ucap Frank. Freya mengangguk lalu pergi untuk mencari tempat yang cocok.
"Kita harus menyingkirkan orang-orang itu" ucap Felix. Mereka mengangguk. Alesya dan Frank mengendap ke belakang orang itu, setelah menunggu waktu yang pas Alesya dan Frank membekam mulut orang-orang itu lalu menyayat leher mereka. Setelah selesai, Alesya memberi kode pada Felix dan Dale jika semuanya aman. Mereka berdua mendekat.
Mereka masuk kedalam gedung. Disana, Isabella sedang duduk mengobrol dengan seorang pria.
"Mereka sudah tahu dimana kita berada. Kau tidak becus sekali, aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk ini" ucap Isabella dingin. Pria itu tidak terima dengan ucapan Isabella.
"Kenapa kau menyalahkan ku? Salahmu sendiri karena ceroboh waktu itu" ucap pria itu. Mereka berdua bertengkar sekarang, karena Isabella kesal pada pria itu dia langsung menembak pria itu tepat di kepalanya. Para anak buahnya tidak terima lalu menyerang Isabella, tapi itu tidak ada gunanya. Isabella sudah lebih dulu menembak mereka satu-persatu. Tinggal Isabella sendiri sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza Yuri
RomanceGxG area~ Hanya kisah seorang bos Yakuza dan seorang tentara wanita... Vote dulu sebelum baca>< enjoy bacanya~