Sudah 1 Minggu mereka ada di Los Angeles. Mereka masih mencari pendonor untuk Alesya, dan itu sedikit susah dan memakan waktu. Hasabe yang paling lelah disini, dia harus bolak-balik satu rumah sakit ke satu rumah sakit lainnya. Poor Hasabe;v
Alesya dan Keiko sedang duduk di ruanga tamu sekarang. Mereka sedang menonton TV disana, dan sepertinya Alesya tidak memperhatikan tv itu. Dia hanya melamun saja, Keiko menoleh kearah Alesya karena sedari tadi dia berbicara dengan Alesya, ucapannya tidak dijawab oleh Alesya.
"Babe? Kau kenapa?" Ucap Keiko khawatir.
"Kenapa Hasabe lama sekali mencari pendonornya? Ini sudah 1 Minggu Kei" ucap Alesya. Keiko memeluk Alesya.
"Bersabarlah, mungkin sebentar lagi. Kau tahu sendiri jika mencari seorang pendonor itu tidak mudah sayang" ucap Keiko lalu mencium kening Alesya.
Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba Hasabe masuk dengan berteriak-teriak keras. Alesya terkejut ketika mendengar teriakn Hasabe. Keiko menolehkan kepalanya pada Hasabe dengan kesal.
"Berisik! Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu!" Teriak Keiko. Hasabe langsung diam ketika mendengar teriakkan Keiko.
"Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu Hasabe-san?" Ucap Alesya.
Hasabe menoleh kearah Alesya lalu tersenyum bahagia. "Kau tahu? Aku sudah mendapatkan pendonornya!!!" Teriak Hasabe.
Keiko dengan cepat menolehkan lagi kepalanya kearah Hasabe lalu berdiri dan berjalan kearah Hasabe. Alesya juga sama, dia melakukan apa yang Keiko lakukan.
"Benarkah?" Ucap Alesya berbinar.
Hasabe mengangguk. "Ya, setelah aku mengelilingi semua rumah sakit di kota ini akhirnya aku menemukan pendonor yang tepat untukmu" ucap Hasabe.
Alesya melompat-lompat bahagia lalu memeluk Keiko. Untung Keiko dengan sigap menangkap tubuh Alesya yang datang padanya, jika dia tidak siap mungkin Alesya sudah jatuh ke lantai.
"Kei!! Kau dengan itu Kei? Kita akan punya bayi" ucap Alesya lalu tertawa bahagia.
"Ya, kita akan punya bayi" ucap Keiko.
Setelah sedikit tenang Keiko melepaskan pelukan Alesya. Keiko mencium bibir Alesya singkat.
"Kau tunggu disini, aku akan berbicara sebentar dengan Hasabe" ucap Keiko.
Alesya mengangguk lalu duduk lagi disofa. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, sedari tadi dia terus tersenyum. Keiko hanya menggelengkan kepalanya melihat Alesya lalu dia pergi bersama Hasabe kearah taman depan.
"Jelaskan identitas pendonornya" ucap Keiko.
Hasabe mengeluarkan sebuah kertas di dalam map lalu memberikannya pada Keiko. Keiko langsung mengambilnya lalu membacanya.
"Namanya Jhonny Cage, umurnya 29 tahun. Dia sudah meninggal 3 hari yang lalu karena kecelakaan lalulintas. Dia mendonorkan spermanya sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu. Aku memeriksa riwayat kesehatannya dan semuanya aman, dia tidak menderita penyakit apapun" ucap Hasabe.
Keiko mengangguk. "Dia tampan" ucap Keiko. Hasabe hanya terkekeh lalu mengangguk.
"Kau sudah bekerja keras Hasabe" ucap Keiko lalu menepuk pundak Hasabe.
Hasabe tersenyum. "Ini sudah menjadi tugasku untuk melakukan perintahmu" ucap Hasabe.
Keiko terkekeh. "Ya, ini untukmu" ucap Keiko sambil memberi Hasabe sebuah cek. Hasabe terkejut.
"Kenapa kau memberiku ini?" Ucap Hasabe.
"Ini untuk keringatmu Hasabe" ucap Keiko. Hasabe tertawa lalu menerima cek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakuza Yuri
RomanceGxG area~ Hanya kisah seorang bos Yakuza dan seorang tentara wanita... Vote dulu sebelum baca>< enjoy bacanya~