Mereka telah sampai di rumah New. Mereka masuk dan mendapati rumah yg kosong. Orang tua New masih berada di toko.
Mereka merebahkan diri di sofa menyenderkan punggung sejenak.
"Hujannya benar-benar deras malam ini" gumam New.
"Hm... hujan-hujan gini enaknya nyari yg anget-anget" sahut Tay. Ia menatap New penuh arti.
"Apa?"
Tay semakin mendekat dan mendorong tubuh New berbaring. Ia menindih di atasnya.
"Ck. Minggir, Tay. Kalau orang tuaku tau bagaimana?" New berusaha melepaskan diri namun Tay semakin menindih tubuh New. Mendekatkan wajahnya pada leher New.
"Ma. Sepertinya kak New sudah pulang. Itu mobilnya" ucapan Pluem dari luar rumah mengembalikan posisi mereka berdua kembali normal.
Tak lama pintu terbuka dan benar. Orang tua New telah pulang bersama dengan Pluem.
"Tay. Kau akhirnya pulang nak. Mama merindukanmu" mama Mook langsung memeluk Tay begitu tau pria itu sedang duduk disofa.
"Maaf aku tidak mengabarimu, Ma. Ibuku sakit keras dirumah. Aku harus merawatnya beberapa hari kemarin"
"Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Dia sudah lebih baik"
"Syukurlah. Tidak ada dirimu dirumah ini rasanya sepi. Ditoko juga. Para pelanggan banyak yg mencarimu. Dan juga New. Dia sering melamun di balkon kamarnya" Tay segera menoleh ke arah New.
"Benarkah?" Tanya Tay sumringah.
"Apaan sih ma. Aku melamun memikirkan pelajaran" gerutu New kemudian melangkah kaki menuju kamarnya.
Tay mengamatinya dengan tersenyum.
***
Seusai membersihkan diri masing-masing, Tay mendekati New yg bersandar di kasur.
"Ada apa?" Tay hanya tersenyum manis. Membuat New gugup.
"Aku tidak menyangka kalau kau akan merasa galau saat tak ada aku disisimu"
"Harus berapa kali kubilang. Aku hanya pusing memikirkan..." ucapannya terhenti melihat sepasang gelang ditelapak tangan Tay.
"Saat kau tidur tadi di mobil. Ada seorang nenek berpayung menawariku sepasang gelang ini. Dia berkata gelang ini akan mengantarkanmu ke jodohmu"
"Dan kau percaya dengannya?" Tay menggeleng.
"Tidak. Aku hanya merasa kasihan padanya. Usianya sudah tua tapi dia masih memaksa bekerja di saat hujan deras seperti itu. Jadi aku membelinya"
"Kau ingin aku memakai gelang murahan ini?"
"Kau tidak mau? Aku tau gelang seperti ini bukan seleramu. Tapi ini demi nenek tua tadi. Jika kau jadi aku, apa kau tidak merasa kasihan dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Memory END ✅
Teen FictionBercerita tentang Newwiee seorang anak dari pengusaha sukses dan Tay Tawan seorang anak dari kalangan rakyat biasa. Mereka memiliki sebuah hubungan rahasia tanpa diketahui siapapun. Bagai peribahasa 'gajah dibalik batu', rahasia mereka akhirnya terb...