Kembali ke scene dimana ayah Namtan berunding dengan Tay tentang ingin menyekolahkannya di Universitas Chulalongkorn.
"Maaf. Aku tidak bisa menerimanya. Memang harus kuakui aku ingin melanjutkan sekolah. Tapi ada suatu hal disini yg tidak bisa aku tinggalkan. Terimakasih atas tawaran Anda. Permisi" jelas Tay kemudian bangkit dari duduknya.
"Maksudmu, yg tidak bisa kau tinggalkan... apakah pria itu?" Ucapan ayah Namtan berhasil menghentikan langkah kaki Tay.
"Kau pikir aku tidak tau kau memiliki hubungan dengan seorang pria?" Lanjutnya.
Tay membalikkan badan menghadap ayah Namtan.
"Kartu as mu ada ditanganku Tay. Sekalipun kau menolak semua kebaikan yg telah kuberikan untukmu, dan semuanya akan selesai. Aku tidak tau bagaimana reaksi orang tuamu saat mengetahui anaknya memiliki hubungan dengan seorang pria. Oh tidak lupa juga orang tuamu harus membayar semua hutang-hutang itu padaku secepatnya. Saat itu juga aku akan tertawa melihat betapa terpuruknya nasib orang tuamu"
Tay mengepalkan tangannya kuat. Ia tidak habis pikir pria didepannya ini akan bertindak senekad ini. Sudah cukup baginya untuk mau menerima anaknya masuk ke dalam hidupnya. Tapi ini. Bisa-bisanya pria itu mengancam dirinya menggunakan orang tuanya.
Tay paling lemah jika itu berhubungan dengan orang tuanya. Ia tidak terima orang tuanya diperlakukan rendah. Ia tidak ingin lagi menambah masalah. Ia berharap semoga setelah ini tidak ada lagi yg mengganggu kehidupannya.
Tay kembali mendekat mengambil formulir itu.
"Aku akan menerima semuanya dan berikan aku waktu beberapa hari untuk mengucapkan salam perpisahan dengannya"
Pria paruh baya itu mengangkat alisnya menyetujui permintaan Tay.
"Kuharap ini yg terakhir kalinya kau menganggu kehidupanku" lanjut Tay.
***
Hari terakhir dia bertemu New, pagi hari disaat New masih terlelap, ia menulis surat itu dan mengecup keningnya singkat.
"Maaf, New. Aku harus pergi. Aku mencintaimu" pamitnya kemudian keluar dari hotel tanpa membawa perlengkapannya.
Tak jauh dari hotel itu, ada beberapa pria berpawakan besar dan Tay sangat mengenalnya. Mereka ada bodyguard keluarga Namtan. Mereka diperintahkan untuk membawa Tay untuk segera ke bandara yg ternyata telah ada seluruh anggota keluarganya juga disana.
"Kalian juga disini?" Tanyanya pada keluarganya.
Janhae mengangguk.
"Mereka memaksa kami untuk segera keluar dari rumah dengan membawa barang-barang kami"
Tay melihat beberapa tas jinjing disekitar mereka seperti pindahan rumah.
Tak lama Namtan dan ayahnya datang menyusul.
"Kalian sudah berkumpul ternyata. Baiklah. Lebih cepat lebih baik. Tay. Jaga anakku baik-baik. Aku tidak akan tinggal diam jika terjadi sesuatu disana" ucap ayah Namtan.
Tay memutar matanya malas.
Mereka pun menaiki pesawat yg telah disediakan VIP menuju Thailand. Tay memulai hidup baru di negara barunya.
***
Selama hidupnya di Thailand, ia tak pernah bisa berhenti untuk memikirkan New. Hingga pada suatu hari Namtan memberitahunya sebuah kabar bahwa New telah menikah dengan Ggigie.
Hal itu membuat pikiran Tay kalut. Secepat itukah New melupakan dirinya. Oh, Tay lupa. Wanita itu adalah cinta pertamanya. Tidak sulit untuk membangun hubungan kembali dengannya. Harusnya ia juga ikut bahagia melihat telah bahagia bersama wanitanya. Tetapi... setiap ia mengingat semua kenangannya dengan New, ia pergi ke club menghabiskan beberapa botol alkohol disana. Namtan sampai kuwalahan untuk membantunya.
Harus diakui. Sebenarnya Namtan masih memiliki perasaan pada Tay. Perasaannya benar-benar tulus meski ia tau bahwa pria itu mencintai orang lain. Dengan sabar ia masih menunggu Tay untuk membalas perasaannya.
Sampai pada suatu hari perasaan bahagianya membuncah karena Tay melamarnya dan mengajaknya menikah. Tanpa pikir panjang ia langsung menerima Tay dan berunding dengan ayahnya melalui telepon internasional. Saat itu mereka masih kuliah dan merencanakan pernikah seusai lulus kuliah.
Apa yg kamu pikirin, Tay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Memory END ✅
Ficção AdolescenteBercerita tentang Newwiee seorang anak dari pengusaha sukses dan Tay Tawan seorang anak dari kalangan rakyat biasa. Mereka memiliki sebuah hubungan rahasia tanpa diketahui siapapun. Bagai peribahasa 'gajah dibalik batu', rahasia mereka akhirnya terb...