SEBELAS

823 60 2
                                    

Seperti ucapan New sebelumnya. Setelah hasil ujian keluar. New mendaftarkan diri di Universitas GMM. Ia mendaftar pada jurusan Manajemen Bisnis. Beberapa prosedur telah ia lewati. Dan hari ini adalah hari pengumuman penerimaan siswa.

New berdiri didepan papan pengumuman mencari namanya.

"New" Gun menepuk bahunya dari belakang.

"Oh, Gun" New masih sibuk mencari namanya.

"New. Aku keterima di fakultas seni. Akhirnya aku sekelas dengan Papii" ucap Gun gembira.

"Hm" ucap New seadanya. Ia akhirnya menemukan namanya. Ia keterima di jurusan yg diinginkannya.

"Gun. Aku keterima" New memeluk tubuh mungil itu. Sedetik kemudian ia melepas pelukannya.

"New. Kau sekelas dengan Ggigie?" Gun menunjuk sebuah nama dikertas itu.

New ikut memperhatikan kertas itu. Benar. Ia sekelas dengan cinta pertamanya.

***

Di rumah. Seusai melakukan kegiatan malam mereka. Tay membaringkan tubuhnya di paha New sambil memainkan boneka polar bear New.

"Tay" panggil New.

"Hm?"

"Aku keterima di UGMM"

"Bagus dong. Selamat New. Kau jangan menyia-nyiakan kesempatan itu. Kau harus menggunakan waktumu dengan baik disana. Belajar yg rajin"

"Kau tidak kuliah?" tanya New. Tay menggeleng.

"Aku tidak memiliki ekonomi yg cukup untuk melanjutkan sekolah"

"Lalu. Apa yg akan kau lakukan?"

"Hmm. Aku akan bekerja. Mencari modal untuk masa depan kita" jawab Tay dengan kekehan kecil.

"Memangnya kau akan kerja apa? Kau akan meninggalkanku?"

"Tentu aku akan kerja di tempatmu. Siapa tau besok aku akan jadi penerus usaha orang tuamu. Kita akan sukses bersama pada saat itu, New" Tay berkhayal masa depan bahagianya bersama New.

"Kenapa kau sangat yakin? Seakan-akan kau seperti menantu orang tuaku"

"Aku memang menantu mereka"

Hening. Baik Tay maupun New tak lagi ada yg bicara.

"Tay. Aku sekelas dengan Ggigie" ucap New membuat Tay bangkit dari posisinya.

"Ggigie? Cinta pertamamu itu?" New mengangguk.

"Apa kau masih mengharapkannya?" New mengangkat bahunya.

"Hampir 1 tahun aku menghabiskan waktuku bersamamu. Selama itu, aku mulai melupakannya. Tapi setiap aku melihat wajahnya. Kenangan itu kembali muncul dalam otakku. Kadang rasa menyesal muncul dalam benakku. Menyesal karena aku tidak bisa mewujudkan impianku bersamanya. Aku tidak tau, Tay"

"New. Kau milikku. Berhenti berharap padanya. Itu hanya akan membuatmu sakit" Tay menatapnya serius. New juga menatapnya.

Entahlah. New masih bingung dengan perasaannya. Disatu sisi ia sangat nyaman bersama Tay. Disisi lain ia masih mengharapkan Ggigie untuk bisa bersamanya.

***

Hari pertama masuk kuliah. New berpapasan dengan Ggigie di depan pintu kelas.

"Sudah kubilang. Kita akan bertemu lagi, New" New hanya diam tak berniat menjawab apapun. Ggigie duduk di bangku paling depan sedangkan New duduk di bangku nomor 3.

"Hai" sapa seseorang disebelahnya. New menoleh.

"Aku Win. Senang berkenalan denganmu" orang itu mengulurkan tangan memperkenalkan diri.

Secret Memory END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang