TIGA

1K 90 6
                                    

Hari ini New berangkat ke toko lebih awal.

"New. Siram tanaman yg ada di teras" teriak mamanya.

New mematuhi perintahnya dan bergegas ke teras yg ada di samping tokonya. Ia menyirami satu persatu berbagai jenis tanaman itu.

"New"

DEG! Jantungnya merasa berhenti mendengar suara itu. Ia membalikkan tubuhnya melihat Tay berjalan ke arahnya.

"Kau sudah baikan?" New berusaha menetralkan perasaannya.

"Hm. Sudah lebih baik karena seseorang perhatian dengan kesehatanku"

"S...siapa yg perhatian?!" New mengelak gugup.

"Aku tidak membicarakanmu. Teman lamaku kemarin sore bertanya kabarku. Sepertinya dia khawatir saat aku mengatakan bahwa aku demam"

"Oh" New agak tak suka mendengarnya entah kenapa.

Tay mengangkat satu bibirnya.

"Kau cemburu?"

"Ha? Cemburu apa? Kita sama-sama pria"

Tay melangkahkan kakinya mendekati New.

"M...mau apa kau?" New mundur menghindari Tay.

Tay berhasil memojokan New ke dinding. Ia masih menatap intens pria didepannya. New terus menunduk tak berani menatap wajah Tay. Tay semakin mendekatkan tubuhnya pada New.

'Sial! Kenapa jantungku berdebar?' Batin New sambil membayangkan scene drakor yg posisinya seperti mereka saat ini. Berdasarkan drakor yg ditontonnya. Yg harus ia lakukan adalah menutup mata. Dan New melakukan itu, ia menutup matanya.

3 detik

5 detik

Tak ada gerakan apapun. New membuka matanya sedikit. Ia melihat Tay sedang melipat kedua tangannya di depan dada.

"Apa yg kau pikirkan? Kau kira aku akan menciummu?" ucapan Tay tepat sasaran.

"Asal kau tau. Aku tidak mencium orang yg tidak mencintaiku" ucapan Tay membuat dada New terasa tertusuk duri. Entahlah ia merasa sakit dititik itu. New melangkahkan kakinya meninggalkan Tay disana.

***

Beberapa hari kemudian. New mulai masuk ke sekolah.

"Huaaa aku merindukan kalian" ucap Gun memeluk Krist dan New bersamaan.

"Sudahi omong kosongmu, Gun. Kita tau kau pasti menikmati momen libur panjangmu bersama pacarmu, Off" mendengar nama Off. New langsung teringat Tay. Off adalah sepupunya Tay.

"Hehe. Saat malam natal kemarin dia mengajakku ke motel dan kalian taulah apa yg terjadi selanjutnya" Gun bercerita sambil bercengar-cengir tanpa ada rasa malu pada kedua sahabatnya. Baginya. Mereka sudah ia anggap seperti keluarga. Saling terbuka satu sama lain.

"Ckck. Aku juga ingin bercerita. Saat liburan kemarin. Aku bertemu kembarannya Song Jong Ki di negara kita. Ya Tuhan. Dia sangat tampan" Krist berhisteris membayangkan biasnya ada nyata di real life.

"Benarkah? Setampan apa dia? Aku jadi penasaran" sahut Gun bersemangat.

"Sebentar. Kemarin aku sempat memfotonya" Krist membuka galeri ponselnya dan menunjukan pada kedua sahabatnya.

"Lihat. Tampan kan oppaku?"

 Tampan kan oppaku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Memory END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang