DELAPAN BELAS

741 62 6
                                    

Kedua orang itu menjauhkan wajah dan menunduk malu merasa kepergok.

"Kau seorang wanita kenapa jam sigini belum juga pulang?" tanya Tay mengontrol emosinya.

"Ah itu..."

"Kita belum selesai dengan tugasnya. Lagipula dia seorang wanita dan ini sudah hampir larut malam. Tak baik dia pulang sendirian" selak New menjelaskan.

"Dan hal yg barusan kulihat termasuk bagian dari mengerjakan tugas?"

Diam. Tak ada jawaban dari mereka.

"Baiklah. Aku akan segera pulang" Ggigie mulai membereskan semua barangnya.

"Biar aku antar" tawar New juga ikut bangkit membuat Tay semakin muak melihat tingkah keduanya.

"Tidak usah. Aku kesini membawa mobil tadi" tolak Ggigie.

New tak berkata apa-apa lagi hingga melihat wanita itu keluar rumah dan melajukan mobilnya.

Ia berbalik menuju Tay yg berdiri di pintu kamarnya.

"Apa yg kau lakukan? Kenapa kau seperti ini? Kau membuatnya takut"

"Kau sendiri. Apa yg kau lakukan dengannya? Kau bilang kau tak lagi memiliki perasaan padanya. Tapi kau hampir menciumnya. Cih!"

"Itu wajar bagi pria normal sepertiku memiliki hasrat saat didekat wanita. Kau pun sama. Kau pasti juga merasakannya bukan?"

"Hasrat? Maksudmu hasrat seperti ini?"

Tiba-tiba Tay mendekatinya dan mencium kasar bibirnya. Ia tak lagi bisa menahan emosinya karena New terus membantah semua perkataannya. Tak mengertikah saat ini ia sedang cemburu?

New memberontak mendorong Tay menjauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New memberontak mendorong Tay menjauh darinya. Ia mengusap bibirnya tak percaya dengan yg dilakukan Tay. Selama ini pria itu sekalipun tak pernah berperilaku kasar padanya.

"Kau gila, Tay!"

"Kau bodoh! Kau sama sekali tak pernah mengerti perasaanku. Aku cemburu. Aku tak suka melihatmu bersamanya. Aku tak suka kau melakukan hal itu bersama orang lain. Masih tak mengertikah New? Harus berapa kali kukatakan?"

New terkesiap. Sebenarnya ia tau tentang perasaan Tay. Ia tau bahwa pria itu menyukai dirinya. Namun New selalu membatasi diri. Ia belum siap menghadapi masa depannya bila ia akan hidup bersama dengan seorang pria.

"Aku lelah. Aku ingin sendiri" New masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya. Pertanda malam ini ia tidak akan tidur bersama dengan Tay.

Tay mengamati pintu itu tanpa sadar setetes air matanya mengalir.

"Apa arti diriku dalam hidupmu? Kenapa aku tetap bertahan meski aku tau aku tak akan bisa mendapatkan hatimu?"

Dari balik pintu New bersandar disana.

Secret Memory END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang