Keluarga Tay duduk melingkar setelah memasukkan barang-barangnya kembali.
"Darimana kita harus mendapatkan uang sebanyak itu?" Gumam Nicky.
"Ini juga salahmu Tay menolak untuk menikah dengan wanita cantik itu. Bodoh. Jika aku jadi dirimu aku akan langsung menerimanya. Dan keluarga kita terselematkan dari hutang itu" lanjutnya.
Tay hanya diam.
"Iya. Memangnya kau ingin menikah dengan seseorang seperti apa? Bisa-bisanya kau menolak wanita secantik dan sekaya seperti dirinya" sahut Tul yg juga ikut sebal karena sikap jual mahal adiknya itu.
"Memangnya kalian tidak dengar tadi? Kak Tay, dia memiliki kekasih" Janhae juga ikut berbicara membela kakak ketiganya.
"Cih! Kekasih apanya? Mana buktinya? Dia tidak pernah membawanya kerumah"
"Sudah sudah. Jangan menyalahkan Tay. Dia mungkin terkejut karena lamaran tiba-tiba itu. Dan juga... jika memang Tay memiliki kekasih, alangkah baiknya kau menunjukan pada kami nak" ucap ibunya dengan nada lembut.
"Jangan bilang orang yg kau sebut kekasih adalah anak bosmu itu? Otakmu sudah tidak waras ya? Kalian sama-sama pria. Kau ingin memperburuk nama keluarga kita? Hah?" Ucap Nicky dengan nada tinggi.
Sekalipun Tay tak ingin menjawab semua ucapan anggota keluarganya.
"Apa benar kau memiliki hubungan dengan nak New?"
Tay melihat perubahan raut ibunya saat mengucapkan kalimat itu. Apakah seburuk itu jika memang ia dan New memiliki sebuah hubungan? Ia menatap satu persatu raut wajah seluruh anggota keluarganya kemudian menjawab.
"Tidak. Aku dan dia hanya berteman"
"Syukurlah. Akhirnya kau masih memiliki otak" ucap Tul.
Tay diam. Ia akhirnya mengerti ucapan New beberapa waktu lalu. Menjalin hubungan sesama jenis tak semudah membalikkan telapak tangan. Sangat sulit untuk mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan. Bukan hubungan sepasang kekasih. Hubungan mereka melebihi itu. Seperti hubungan suami-istri mungkin.
***
Tay merangkak naik ke kasur mendekati New yg sibuk membaca bukunya. Ia meletakkan kepalanya manja pada bahu New. Mengamitkan lengannya ke lengan New.
"Ada apa? Apa ada sesuatu yg menganggumu?" tanya New paham dengan gerak-geriknya. Tay mengangguk.
"Jika aku menikah dengan orang lain, apakah kau rela?" tanya Tay berhasil mengalihkan pandangan New dari bukunya. Ia menutup bukunya.
"Apa kau akan menikah?"
"Tidak. Bukan seperti itu. Jadi..." Tay menjelaskan dengan detail apa yg telah terjadi padanya hari ini. Termasuk lamaran wanita itu untuknya.
"Ck. Itu pasti karena perubahan penampilanmu ini. Jika dia melihat penampilanmu sebelumnya dia mungkin akan berpikir dua kali. Aish!" Gerutu New. Tay tersenyum.
"Apa kau cemburu?"
"Bukannya cemburu. Ck. Aku hanya tidak suka kau memikat para wanita diluar sana dengan wajah tampanmu ini"
Tay semakin melebarkan senyumnya melihat New yg menyangkal kebenarannya. Ia menggenggam tangan New.
"Dengarkan aku. Aku hanya menyukaimu, mencintaimu, dan menginginkanmu. Aku selalu memikirkanmu kapanpun dimanapun. Bahkan disaat aku sedang bersamanya, kau terus memenuhi otakku"
New mengamati setiap ucapan tulus dari bibir Tay. Semakin Tay berkata jujur tentang perasaannya. Membuat New semakin merasa bersalah karena ia telah membohongi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Memory END ✅
Teen FictionBercerita tentang Newwiee seorang anak dari pengusaha sukses dan Tay Tawan seorang anak dari kalangan rakyat biasa. Mereka memiliki sebuah hubungan rahasia tanpa diketahui siapapun. Bagai peribahasa 'gajah dibalik batu', rahasia mereka akhirnya terb...