DELAPAN

929 70 6
                                    

1 bulan kemudian.

"Ah... sssshhhhh"

"Oh ah ehmmmp"

"Ahh le...bih ce...pat"

"Ehhmmmpp ahh New"

New semakin menutup matanya rapat merasakan kenikmatan yg luar biasa di bagian bawahnya.

"New" suara itu. Semakin membuat nafsu birahinya membucah.

"New!" Kenapa suaranya semakin menegas?

"New! Bangun New!"

Byuurrr. New gelagapan dan bangkit dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya kasar. Ia mendongak melihat Tay berdiri di samping kasurnya membawa sebuah ember kosong.

"Kau lihat! Sudah jam berapa ini? Kau terlambat sekolah, New!" Ucapan Tay membuat New tersadar. Ia memalingkan wajahnya.

'Sial! Lagi-lagi aku bermimpi seperti itu' batinnya kesal.

"Tunggu apa lagi? Cepat, New!" Perintah Tay tegas.

New membuka selimutnya, turun dari kasur king sizenya.

"New" panggil Tay menghentikan langkahnya. New berbalik menatap Tay.

"Apa kau... baru saja... mimpi basah?" Tanya Tay sambil menunjuk celana New yg basah.

New ikut melihat daerah itu dan mengumpat dalam hati.

'Shit!'

Dengan gerakan kilat New berlari ke kamar mandi.

***

At school

"Kuperhatikan wajahmu terus memerah dari tadi. Ada apa, New?" Tanya Krist.

"Benarkah? Apa terlihat jelas?" New menangkup kedua pipinya.

"Sepertinya ada yg tidak beres denganmu"

"A..apa? Ha...hanya saja.... aku tadi... habis mimpi basah" Krist dan Gun saling bertatapan sejenak.

"Bwahahaha. Itu wajar bagi pria. Kenapa ekspresimu seperti itu? Seperti seseorang yg menceritakan malam pertamanya. Hahaha"

New salah tingkah dengan ucapan kedua sahabatnya. Dia hanya bingung. Beberapa hari ini ia selalu mimpi aneh. Seperti tadi pagi. Ia bermimpi melakukan hubungan seks. Dan lawan mainnya adalah Tay. Sangat aneh bagi pria normal sepertinya bermimpi hubungan seks sesama jenis. Sejak saat itu bayangan-bayangan mimpinya selalu menghantuinya. Membuatnya cukup frustasi dalam diam.

'Sadar New. Kau bukan gay' batinnya memperkuat kenormalannya.

***

Lonceng istirahat pun berdering. Semua murid berhamburan keluar kelas. Begitupun New dan kedua sahabatnya. Mereka saat ini makan di kantin.

"Kau tau, Gun? Beberapa hari lalu aku melakukan itu dengan Singto" ucapan Krist membuat Gun menghentikan makannya. Ia menatap Krist yg duduk didepannya.

"Benarkah? Apa yg kau rasakan saat pertama kali melakukan itu?" Gun semakin penasaran. Terlihat Krist mengulum senyum disertai kedua pipinya yg memerah.

"Seperti ucapanmu. Awalnya memang terasa sakit. Tapi lama-lama enak juga. Membuat ketagihan. Bahkan kami melakukannya hingga 3x"

Bwuhh. Krist Gun menoleh kearah New yg menyemburkan makanannya.

"Ada apa, New?"

"Ha? T..tidak ada" sangkal New kembali melanjutkan makannya.

Krist Gun memicingkan matanya.

Secret Memory END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang