SEMBILAN BELAS

800 63 2
                                    

Tay mengusap tengkuknya malu ditatap kakak beradik itu.

"Apa ada yg salah dengan penampilanku?"

Pluem dengan cepat menggeleng. Ia menunjukan 2 jempolnya.

"Kau sangat keren dengan penampilanmu seperti ini. Ya kan kak?" tanyanya pada New yg masih tak berhenti menatap Tay.

New mengangguk membuat Tay semakin salah tingkah.

"Dimana letak salon itu? Aku juga ingin kesana. Tunggu saja aku akan lebih terlihat tampan darimu" ucap New.

"Jangan beritahu dia Kak Tay. Biarkan dia seperti ini. Kak New lebih cocok dengan penampilan feminim seperti ini" sahut Pluem cepat.

"Kau! Maksudmu aku banci? Dasar adik sialan. Sini kau" New tak terima dan mereka saling kejar mengejar.

Tay mengamati mereka dengan senyuman.

"Mereka bukannya tambah dewasa tetapi malah seperti anak kecil. Menggemaskan" gumamnya.

 Menggemaskan" gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

August 2020

Seorang wanita melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya kalut memikirkan orang tuanya yg terus menjodohkan dirinya dengan pria pilihan mereka. Ia masih ingin menikmati masa mudanya. Ia belum siap menikah apalagi dengan seseorang yg tak dikenal dan tak dicintainya.

Ia melirik dashbordnya dan teringat sesuatu. Ia berhenti di tepi jalan. Membuka dan mengambil benda itu.

"Aku mungkin sudah gila karena percaya dengan nenek tua itu. Tapi... tak ada salahnya jika aku mencobanya" ia mengaitkan gelang itu ditangannya.

Dirasa haus, ia mampir ke sebuah minimarket didekatnya. Kebetulan ia berhenti disisi minimarket 24 jam.

Ia mengambil dan meminum minumannya hingga tak tersisa. Ia menuju kasir untuk membayar. Dirogohnya semua saku celananya tak menemukan dompetnya disana. Ia baru ingat bahwa dompetnya tertinggal dikamar dan ia tak membawa uang sepersen pun.

"Maaf kak mohon segera pembayarannya. Dibelakang masih banyak yg antri" ucap sang kasir.

"Ck. Apakah bisa berhutang dulu? Dompetku ketinggalan dirumah. Aku akan mengambilnya sebentar"

Sang kasir mengamati penampilan wanita itu dari atas sampai bawah. Wanita itu hanya menggunakan kaos agak tipis dan celana pendek bermotif kartun. Dengan rambut yg dikuncir 1 sedikit berantakan.

"Maaf, tidak bisa. Anda harus segera membayar"

Wanita itu semakin bingung. Handphone? Dia juga meninggalkannya di rumah.

"Biar aku saja yg membayarnya. Gabungkan sama belanjaanku ya" ucap seorang pria dibelakangnya.

Ia mengamati pria itu. Haruskah ia bersyukur? Atau merasa malu karena ia tak mampu membayar sebotol minumannya. Ya. Sepertinya dia harus menyembunyikan wajahnya terlebih dahulu.

Secret Memory END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang