Bab 3

8.4K 1.1K 216
                                    

Selamat Membaca









Surat perjanjian kesepakatan pernikahan antara Sakala Juwanda dan Nagista Anindiya.

1.    Pernikahan antara Sakala Juwanda dan Nagista Anindiya bersifat rahasia.

2.    Nagista Anindiya tidak diperbolehkan hamil.

3.    Kedua belah pihak tidak diperbolehkan memposting sesuatu yang menimbulkan kecurigaan media dan penggemar.

4.    Kesepakatan ini berlangsung sampai kontrak Sakala Juwanda dengan agensi berakhir.

Katakanlah Gista terlalu terburu-buru. Namun, setelah mendengar jawaban Saka mengenai arti penggemar baginya. Juga melihat lagi bagaimana lelaki itu memulai kariernya. Melihat kembali berapa umur Saka sekarang, sepertinya ini langkah yang tepat.

Karier lelaki itu sedang berada di puncak. Apalagi, Saka sekarang masih berumur 21 tahun. Dia masih kuliah dan sepertinya punya anak di usianya saat ini, Gista rasa lelaki itu belum memikirnya. Jadi ....

Nagista : Aku udah tanda tangani berkas yang Bang Dion kirim lewat email.

Dion : Lo serius dengan ini, Ta? Gue nggak bisa ubah lagi setelah gue kirim ke Pak Lian.

Nagista : Iya. Aku serius. Kontrak Saka dengan agensi berakhir dalam tiga tahun, kan?

Dion : Iya, dalam waktu tiga tahun, kontrak Saka berakhir. Dia akan memutuskan untuk perpanjang kontrak atau enggak. Lo harus bisa bertahan sampai di sana, Ta.

Mungkin Saka akan marah jika mengetahui surat perjanjian yang sudah Gista tanda tangani itu. Namun, Gista rasa dia bisa memberikan penjelasan, dan Saka pasti bisa menerimanya. Lagipula semua ini ia lakukan demi karier lelaki itu.

***

“Aku akan selesaikan pekerjaanku secepatnya. Aku janji.”

“Iyaaaa.” Gista menatap Saka dengan gemas. Sejak tadi, lelaki itu sudah mengulang perkataan yang sama beberapa kali.

“Maafin aku. Semua ini gara-gara Dion. Seandainya dia-” Gista menghentikan perkataan Saka dengan membungkam mulut suaminya itu menggunakan telapak tangannya.

“Ka, kamu udah ngomong itu sejak tadi. Dan, jawabanku tetap sama. Iya, nggak apa-apa. Sekarang, dari pada menggerutu di sini, lebih baik kamu berangkat,” ucapnya.

Seharusnya hari ini mereka berangkat ke Bali untuk berlibur. Tentu saja bukan hanya berdua. Mereka juga turut mengajak Galang, Dion, dan Inces. Namun, semuanya berantakan begitu saja. Dion lupa jika hari ini Saka harus melakukan fotoshoot dengan salah satu brand. Jadi, lelaki itu tidak berangkat bersama Gista. Sedangkan Gista akan berangkat lebih dulu bersama dengan Galang.

Saka menghela napas pelan, dia melepaskan tangan Gista dari mulutnya, dan menggenggam tangan istrinya itu. Tampak sekali dia merasa bersalah dengan hal ini. “Aku benar-benar minta maaf. Masih sehari jadi suami kamu, tapi aku udah nggak bisa tepatin janji kayak gini.”

“Kita bukan nggak jadi pergi, Ka. Tapi, aku akan pergi lebih dulu, dan kamu nyusul. Nggak usah berlebihan, deh.”

Lelaki itu berdecak pelan, dia menatap Gista dengan mata menyipit tidak suka, “Kamu kayaknya senang banget nggak berangkat bareng aku,” katanya yang membuat Gista menatapnya dengan kening mengerut. Benar-benar seperti anak kecil.

“Mbak, ayo, buruan,” ucap Galang menghampiri keduanya. Di tangannya ada dua koper berisi pakaiannya dan pakaian sang kakak.

“Yaudah sini, salim dulu,” ujar Saka yang membuat Gista menatap ke arahnya. Lelaki itu tengah mengulurkan tangan ke arahnya.

Tentang Gista Juga SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang