5. NAGARA ARSENIO LORES

1.9K 233 0
                                    

BRUK!

Tubuhnya yang kehilangan keseimbangan membuat Jessie menutup matanya, bersiap merasakan sakit plus malu. Tapi tak ada tanda-tanda dirinya jatuh menyentuh lantai.

Jessie akhirnya membuka matanya, ia terkejut. sangat terkejut saat ia terjatuh ke tubuh seseorang dengan posisi cukup intim. Jessie yang terjatuh dengan bibirnya tak sengaja menyentuh pipi cowok itu, kedua tangannya menahan tubuhnya memegang bahu si cowok sedangkan si cowok yang tadinya terkejut refleks memegang pinggangnya.

Jantungnya terasa berdetak sangat cepat sampai ia khawatir. Jessie lalu memundurkan wajahnya, ia menatap wajah cowok yang kini menatapnya tajam dengan raut wajah datarnya.

"ASTAGFIRULLAH! BUKAN MUHRIM WOY!"

Teriakan Grago itu membuat Jessie sontak menjauh dan menunduk dengan wajah memerah malu.

"Gila yah lo, Nagara itu calon tunangan Kiara loh!" Ujar Hana.

Nagara?

Jessie kembali menatap wajah Nagara yang sangat tampan, nyaris sempurna. Wajah yang bersih, hidung mancung, alis tebal, bibir cipokable, mata hitam legam tajam, rahang tegas. Intinya ganteng. Apalagi tubuhnya yang sangat atletis. sangat sesuai dengan gambaran penulis.

"Ganjen banget sih lo!"

"Maksud lo apa ngatain teman gue ganjen?" Ujar Steffa tak terima.

"Emang dia ganjen, calon tunangan kakak sendiri mau ditikung juga!" Ujar Hana.

"Jangan pikir gue gak liat yah, lo tadi sengaja kan mau bikin Jessie jatuh dengan kaki sialan lo itu!"

"Mulut lo yah, gak ada sopan-sopannya sama senior." Ujar Keyra. "Pake nuduh teman gue lagi!"

"Mau lo senior kek, guru kek. Lo pikir gue peduli?"

"Eh, kok jadi ribut gini sih, udah yah!" Ujar Grago melerai.

"Nih, geng cabe duluan!" Ujar Hana menunjuk Jessie dan teman-temannya.

"Na, Key, Udah dong. Malu tahu diliatin banyak orang." Lerai Kiara.

Kevan menarik nafas melihat mereka. Sudah biasa jika teman-teman Kiara ribut dengan teman-teman Jessie, kadang juga Jessie lah yang paling brutal. Anehnya sekarang cewek itu diam saja.

Nagara berdecak malas, mendengar keributan itu berdiri dari bangkunya. Ia menatap Jessie sebentar kemudian beelalu pergi.

"EH, GA, LO MAU KEMANA?"

"Tuhkan, Nagara pergi gara-gara kalian tahu!" Ujar Andre.

"Kok nyalahin kita, tuh salahin Jessie sama teman-temannya."

"Enak aja lo, ini tuh salah lo."

Hana hendak membuka suara tapi Jessie keduluan,

"Guys udah, gue udah laper, mending kita pesan makanan aja!"

"Ya udah, ayok. Gue juga males lama-lama disini." Ujar Steffa menarik tangan Jessie berlalu pergi ke meja lain bersama teman-temannya. Jessie saja sampai tak sempat panir kepada kakak kembarnya.

"Aneh deh!" Seru Grago.

"Kenapa?"

"Jessie kayak keliatan kalem gitu, gak brutal."

"Iya!" Setuju Frans dan Andre.

"Makin cinta gue!"

PUK!

"ANJING!" Umpat Grago mengusap dahinya yang terkena lemparan sendok dari Kevan.

Kiara melirik Jessie, "Dia berubah!" Ujarnya pelan.

"Kenapa, Ra?" Tanya Hana.

"Hah, ini, Gue mau nyusul Nagara yah!" Ujar Kiara membuat kedua sahabatnya menggodanya tapi Kiara abai saja kemudian mencari Nagara.

****

Setelah keributan tadi, kini Nagara berada ditempat sejuk yang sering dijadikan tempatnya dan teman-temannya bolos. Rooftop sekolah.

Nagara berdiri didekat pembatas rooftop, ia merasa ada yang aneh dengan dirinya saat kejadian tadi. Jantungnya berdetak cepat. Tapi ia segera menepis perasaan aneh yang dipikirkannya.

"NAGARA!"

Cowok jangkung itu menarik nafas, hafal betul suara itu.

"Ga, maafin Jessie yah, jangan marah sama dia." Ujar Kiara.

Nagara menoleh,

"Marah sama aku aja!" Ujar Kiara.

"Kenapa?"

Kiara mengerjap,

"Kenapa gue harus marah sama adik lo?"

"K-kejadian tadi, gue tahu lo gak suka disentuh orang asing."

Bukan hanya Kiara yang tahu fakta itu satu sekolah juga tahu. Jessie saja mencoba mendekat cowok tapi tak pernah sengaja menyentuh, ah pernah tapi Nagara langsung menepisnya kasar. Mungkin saja jika itu adalah orang lain akan lebih parah, Tapi Nagara masih mengingat Kevan sahabatnya.

"Udah bel, mending lo pergi!"

"Jangan marah yah, Ga!"

Nagara berjalan mendekati Kiara, "Gue gak marah, gue malah senang!" Ungkapnya kemudian berlalu pergi dari rooftop meninggalkan Kiara yang terdiam tak mengerti tapi saat ia mengerti gadis itu merasakan perih dihatinya.

Nagara membuang nafas berat, ia kemudian berlalu pergi hendak kembali kelasnya.

Dijalan menuju kelas,

Bruk!

"ANJING!" Umpat Nagara.

Untuk kedua kalinya Gadis itu tak sengaja menyentuhnya.

Jessie yang keluar dari toilet sambil menunduk memperbaiki seragamnya tak sengaja menabrak tubuh Nagara yang hendak lewat hingga nyaris jatuh, ia sontak mencari pegangan dan tak sengaja meraih seragam Nagara sedangkan Nagara, cowok itu juga refleks memegang lengan itu saat tahu gadis itu adalah Jessie.

Keduanya bertatapan, Jessie dengan mata melotot dan Nagara dengan tatapan datar.

Shit! Umpat Nagara dalam hati. Perasaan aneh itu datang lagi, ia segera melepas tangannya yang memegang Jessie kemudian berlalu pergi.

Jessie yang tadinya menahan nafas sontak bernafas lega. Ia memegang jantungnya,

"Huh, jantung gue!" Ujarnya pelan lalu mengernyit aneh.

Seharusnya cowok itu tak menahannya dan membentaknya seperti yang sering dilakukannya di dunia novel.

Apa ceritanya benar-benar berubah? Pikirnya beberapa menit tapi setelahnya mengendik, ia harus kembali masuk ke dalam kelas karena bel. masuk sudah berbunyi dari tadi.

Di kejauhan, Kiara melihatnya, rasa sakit itu bertambah tapi ia tak bisa melakukan apa-apa.

****

ANTAGONIS | DUNIA NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang