Sarapan pagi ini hanya ada Jessie dan Kevan. Kedua orangtuanya tengah keluar kota sedangkan Kiara berangkat lebih pagi karena ada urusan osis.
"Je, berangkat bareng gue yah." Ujar Kevan.
"Gak, Bang. Aku sama teman-teman aku aja."
"Kenapa sih? sama gue aja."
"Gak mau, Bang."
Kevan berdecak, "Kenapa sih lo sekarang bareng teman-teman lo terus? Kali ini-
Drtt..drtt..drtt..
Dering handphone Jessie memotong ucapan Kevan. Gadis itu segera mengangkatnya.
"Halo, Re?"
"Jeje, sorry yah. hari ini, gue gak bisa jemput lo, mobil gue masuk bengkel semalam."
"Ah, uya. gak papa kok, Re. gue bisa berangkat sendiri."
"Sorry banget yah, Je."
"Santai aja."
Setelahnya, panggilan itu dimatikan.
Kevan menatap bertanya, "Siapa?"
"Tere, katanya gak jadi jemput soalnya mobilnya lagi masuk bengkel." Ujarnya yang membuat Kevan tersenyum lebar tapi luntur saat Jessie kembali menambahkan, "Tapi, kayaknya Steffa bisa jemput aku. Jadi, aku mau-
"Gak ada. Lo berangkat bareng gue."
"Ih, Bang!"
"Enggak."
Jessie pasrah,
"Maaf, Non, Den. Didepan ada teman Non sama aden."
"Lah, siapa?" Kevan lalu melirik Jessie,
"Gue belum ngechat teman gue."
Keduanya segera menyudahi sarapan kemudian berlalu menuju depan,
"Nagara!"
Nagara, cowok itulah yang dimaksud pelayan. Kevan dan Jessie saling lirik agak terkejut.
"Lo ngapain disini?"
"Gue mau jemput-
"Kiara udah berangkat."
"Jemput Jessie."
Jessie melotot, "Aku?"
Nagara mengangguk,
"Aku berangkat bareng Bang Kevan."
"Gak, lo berangkat bareng gue."
"Gak."
"Bareng gue."
Kevan mengernyit, aneh dengan sikap Nagara yang tiba-tiba saja berdebat dengan Jessie. padahal cowok itu tak irit berbicara.
"Udah, Je lo berangkat bareng Nagara aja."
"Gak mau, Bang."
"Ga, jagain Jeje, awas aja lo apa-apain." Ujar Kevan yang dibalas anggukan. setelahnya, Kevan berlalu pergi.
"BANG KEVAN!"
"Udah. Ayok berangkat!"
Nyebelin banget sih.
****
"JESSIE!"
Jessie yang tengah berjalan di koridor berhenti lalu menoleh,
"Lo beneran berangkat bareng, Kak Nagara?"
Jessie mengernyit kemudian mengangguk,
"GILA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS | DUNIA NOVEL
Novela JuvenilJessie Argentara. Gadis berusia enam belas tahun itu tak menyangka modal berkhayal saja bisa membuatnya masuk ke dalam dunia novel. Tapi sayangnya buka sebagai peran utama, tapi sang antagonis. Antagonis yang harusnya mati, tapi malah hidup lagi. **...