Episode 19 - Pendekatan Ulang

237 40 13
                                    

"Mau naik wahana apa nih cantik?," Tanya Kaisar sambil melihat Jenina yang sibuk mengelap butiran peluh nya.

"Sok banget lo nanyain, ntar gue ajak yang extreme muntah lagi," Jawab nya acuh.

Kaisar yang teramat peka, langsung membantu Jenina mengelap keringat gadis itu. Namun langsung di tepis kasar, "Apaan sih gue masih punya tangan?,"

"Ya Allah sensi amat kaya masker, kamu tuh ya masih marah tapi diajak ke Dufan mau," Ucap Kaisar membuat Jenina terdiam.

MAKSUDNYA 'KAMU' TUH APA YA

"GAK MEMPAN SUMPAH KALO MAU LULUHIN GUE,"

"HAHAHAHAHA makanya jangan marah mulu dong, cantik," Kata Kaisar.

"Anjing lo modus," Jenina pergi lebih dulu meninggalkan Kaisar dibelakang yang memanggil nama nya terus menerus

Kaisar terkekeh lagi, kemudian pemuda itu kembali menanyakan Jenina kalau mereka akan naik wahana yang mana. Jenina menjawab kalau ia ingin menaiki wahana kora-kora lebih dulu.

"Oke deh ayo kita ngantri, kecil itu mah gue sanggup," Ucap Kaisar meremehkan.

"Tapi gue mau duduk paling belakang, biar makin terasa," Pinta Jenina sambil menunjukkan seringai nya. Duduk paling belakang itu sama dengan menyerahkan nyawa pada malaikat izrail bray.

"O-okey! siapa takut," Jawab Kaisar terbata.

Mereka mulai menaiki wahana dan langsung memilih duduk paling belakang. Kaisar mulai ketar-ketir, ia bahkan kalau ke dufan hanya menaiki wahana-wahana santai, hanya baru ini saja ia naik wahana extreme.

"Jen ini gue gabakal mental kan, aduh anjing bisa turun aja gak gue takut sumpah-woy woy kok kenceng lama-lama Jen," Panik Kaisar ketika kora-kora mulai berayun dari kecepatan sedang sampai benar-benar cepat.

"BERISIK BANGET LO KAK! CUPU!," Jenina reflek bicara sambil teriak, cewek itu mengangkat tangan nya sambil tertawa riang.

Ketika kecepatan nya semakin cepat, Kaisar mulai mengumpat di dada Jenina, demi Tuhan cowok itu tidak tau harus ngumpat dimana, ia-ia hanya reflek.

"KAK WOY MODUS!," Teriak Jenina sambil mencoba menyingkirkan kepala Kaisar dari dada nya.

"JENINA SUMPAH JANTUNG GUE AAAAAANJING! WOY TOLONG BERENTIIN BANG GUE MAU MUNTAH! JENINA GUE MAU MUNTAH!,"

"JAUH-JAUH ANJING JANGAN MUNTAH DI TETE GUE DONG KAISAR DONGO!,"




















"Udah ayo pulang Jen! gak kuat gue, jangan naik apa-apa lagi," Pinta nya sambil jongkok. Cowok itu habis menetralkan rasa mual dan deg deg an nya.

"Cupu banget sumpah, ayo ikut gue naik rollercoaster!," Kemudian Jenina menarik cowok itu supaya mengikuti nya.

"Jen! ya allah tolong hamba," Pasrah Kaisar begitu Jenina menarik tangan nya.

Jenina terus melangkah menuju area tempat rollercoaster, wajah Kaisar sudah mulai pias kembali ketika melihat rollercoaster itu memutar 360 derajat.

"Demi Allah Jenina itu muter nya beneran muter, gue gak gamau ya! nanti kalo sabuk pengaman nya copot gimana anjing?," Omel nya sambil mencoba menarik Jenina keluar dari antrian.

"Nggak sumpah Kaisar lo lebay, itu lo liat ada yang melayang kagak pas muter? gak ada kan?," Cerca Jenina membuat Kaisar terdiam.

Kaisar tuh paling anti deh kalo diajak yang extreme-extreme seperti ini. Namun Jenina juga kekeuh memaksa nya, nyesel Kaisar mengiyakan ajakan Jenina supaya cewek itu mau memaafkan nya.

Antrian semakin maju, Kaisar mau tidak mau harus menaiki wahana tersebut. Berbeda lagi dengan Jenina yang malah antusias ingin cepat-cepat nyicipin ketegangan nya.

Tak terasa mereka sudah duduk bersebelahan, peringatan sebelum menaiki wahana sudah terdengar. Hitungan mundur pun sedang berjalan. rollercoaster itu perlahan melaju, Kaisar sudah merapalkan doa yang ia ingat di otak nya sambil memejamkan mata.

"JEN! KOK CEPET ADUH GUE MEREM AJA KALI YA!,"

"WOOOOO SERU BANGET KAK MELEK AJA MENDING,"

"DEMI ALLAH INI GUE GAK JATOH KAN JEN? YA ALLAH DIKIT LAGI MUTER AAAAAAAAAAA,"














"Kak satu lagi ya? gue pengen naik tornado," Pinta Jenina.

"GAK! lo nyiksa gue Jen. Demi apapun udahan gue gak kuat," Tolak Kaisar.

"Nggak Kak plis ini terakhir, abis itu pulang ini udah sore juga. Masa lo baru dua wahana udah nyerah gitu aja,"

"Gak! itu paling extreme gue gamau, diputer gitu bisa-bisa mekdi di perut gue jadi kfc,"

"Gak nyambung tolol! udah ayo ah,"

"Jen, gak mau jangan maksa! sumpah gue takut Jen, gue tinggal ya lo!,"

"Terakhir, abis itu lo boleh nyium gue," Tawar Jenina membuat Kaisar tertarik.

"Deal," Kemudian malah cowok itu yang antusias menarik Jenina.

Seketika Jenina menyesal dengan kalimat yang terlontar dari bibirnya. Ia reflek tentu saja, tornado adalah wahana wajib bagi Jenina ketika mengunjungi Dufan.

Karena dengan begitu, ia bisa teriak dengan keras dan meluapkan emosi nya. Tapi memang wahana itu belum seberapa dibanding histeria.

"Ini gue gak bakal jatoh kan Jen?," Tanya Kaisar begitu pegawai nya memakaikan sabut pengaman di badan Kaisar.

"Nggak Kak sumpah lo daritadi nanya begitu mulu tapi lo jatoh gak? enggak kan!," Jawab Jenina kesal.

Kaisar tuh ternyata bawel banget ya, padahal kalo disekolah cih. Udah gitu penakut, tukang modus, badan doang keker.

"Jen batalin aja deh perjanjian gue boleh cium lo, ini gue beneran takut nyet EH-EH KOK UDAH MULAI AJA!,"

Wahana itu mulai terangkat, kemudian memutar dan meroda di atas. Kaisar dan Jenina serta pengunjung lain sudah mulai teriak histeris.

"DEMI ALLAH MATI DAH GUE ANJING JENINA ASTAGHFIRULLAH ALAZIM YA ALLAH KELAR DAH IDUP GUE," Kaisar histeris begitu posisi nya dibalik, rasanya campur aduk. Seperti pusing, ingin muntah namun lebih dominan takut.

"LO TAKUT YA TAKUT AJA NYET JANGAN MODUS," Jenina ikut teriak begitu Kaisar reflek mencengram paha nya. Tidak begitu keras namun membuat Jenina terkejut.

"GAK TAU GUE REFLEK! TOLONG BANG WOY BERENTI GUE TONJOK LU YA,"

"KAISAR LO MALU-MALUIN GUE NYET,"

"KAPAN BERENTI NYA JEN SUMPAH DARAH GUE DAH LUPA JALUR PEREDARAN NYA INI,"

"KAK LO BACOT,"

"JENINAAA TAKUTTTTT,"





















"Mana ciuman gue!,"













Ketua Rohis

teriakan Kaisar adalah teriakan aku ketika di dufan

Ketua Rohis [Jenkai Local] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang