Episode O3 - Hujan Biang Masalah

373 66 11
                                    

Malu.

Itulah yang dirasakan oleh ketiga teman Jenina saat melihat Jenina mencium si Ketua Rohis.

Ketua Rohis dicium? yang bener aja?

Ya walaupun memang bukan rahasia lagi kalau Kaisar memang anak nya agak hyperactive ya bun.

Tapi tetap saja kalau image Kaisar adalah cowok baik baik.

Rianda yakin se-triliun persen kalau setelah ini haters Jenina bertambah banyak berkali kali lipat.

Kalau dibilang tolol ya memang dasar nya tolol tapi mau gimana namanya juga Jenina.

Benar saja, saat kelas nya free tiba-tiba muncul lah kakak kelas hits dengan make up tebal yang di tepuk ngebul bedak menghampiri meja Jenina.

Krystal bersama antek-antek nya datang dengan muka garang, yang Jenina tau kakak kelas nya ini mantan Kaisar yang gagal move on cuih.

"Gue liat ya kelakuan centil lo ke Kaisar tadi, gausah ngarep Kaisar bakal naksir lo. Gausah kecentilan sama cowok gue!" Ucap nya memperingati begitu ia tiba di hadapan Jenina.

Jenina hanya menaikkan sebelah alis nya lalu kembali pura-pura sibuk ngobrol dengan teman-teman nya.

Masalah nya, baik Sevanya, Rianda, dan Lalisa juga ikutan berkelakuan tengil karena jujur saja mereka juga tidak suka dengan geng nya Krystal yang sok berkuasa.

"Wah nih anak sotoy banget, lo berempat emang gak ada sopan santun nya sama kakak kelas. Perlu banget gue labrak di Lapangan biar tau diri?," Ancam salah satu diantara mereka, kalau Jenina tidak salah namanya Luna.

Jenina tetap lah Jenina, mau dari kalangan atas sama lapisan terbawah kerak bumi pun pasti ia akan lawan. Apalagi cuma kakak kelas bau tengik, cih kecil bagi nya.

"Lo siape sih dateng-dateng ngegas aje, situ yang punya kawasan apa gimana? lagian lo ngatur-ngatur aje kek tukang parkir," Kata Jenina sambil tetap mempertahankan posisi duduk nya di bangku, tidak bergerak apalagi berdiri.

Ucapan nya membuat teman-teman nya yang lain tertawa, hebat ya Jenina kalau di pikir pikir.

"Gue masih mau temenan sama Hujan sebenernya karna ini sih Lis, anak nya kaya paspamres," Bisik Rianda pada Lalisa di sebelah nya.

Krystal yang melihat tingkah congkak Jenina lantas menarik nya menuju keluar kelas diikuti teman-teman nya yang lain.

Jenina tebak ia benar-benar akan di permalukan di tengah lapangan, siapa takut.

"Aduh gausah pegang-pegang dong tangan lo basah tuh geli gue," Ejek Nina malah membuat Krystal semakin mencengkram erat lengan nya.

Luna, Sarah, dan Mauren alias geng nya Krystal mengerubungi Jenina yang sudah berada di tengah lapangan yang terik karena kalau diingat ini sudah memasuki tengah hari.

Krystal secara tiba-tiba menarik kasar rambut Jenina sambil memperingati nya sekali lagi, "Gue gak main-main sama apa yang gue ucap! kalo lo berani deketin cowo gue, lo bakal dapet lebih dari ini."

Sesaat sebelum Krystal yang hampir menyiram rambut nya dengan jus mangga milik Sevanya, indra nya melihat Kaisar yang berada tepat di pinggir lapangan bersama Dikara yang juga melihat kearah nya.

Untung saja Krystal tidak menyadari kehadiran Kaisar jadi Jenina bisa menggunakan akal bulus nya untuk memenangkan kompetisi ini.

Dari depan kelas tampak teman-teman Jenina melihat Jenina dengan khawatir, walaupun Jenina punya keberanian dan skill ribut di luar nalar tetap saja kalau keroyokan gini Jenina tidak bisa berkutik.

"KAK KAISAR!," Panggil nya sambil berlari ke arah yang bersangkutan.

"Kak plis tolongin gue–hiks, dia ngancem gue dan dia bilang kalo lo cowok nya dia, plis tolongin gue kak gue takut," Mohon Jenina sambil menyembunyikan wajah nya di dada bidang Kaisar.

"Cil, lo kaga ngapa? lo diapain ama tuh empat macan sini biar gue yang maju," Tanya Dikara yang ingin menghampiri keempatnya namun ditahan oleh Kaisar.

Krystal yang sudah kepalang panik langsung menghampiri Kaisar

"Sar, gue-sumpah gue gak kaya yang lo liat kok. Dia nya duluan yang mulai dan ngajak ribut, gue gak boong Sar," Ucap Krystal mencoba meyakinkan pujaan hati nya itu.

"Krys, gue bukan cowok lo dan jangan pernah lo ganggu Jenina lagi. Kalo lo ganggu dia, jangan harap gue masih bisa baik ke lo, Jenina cewe gue mulai dari sekarang," Jelas Kaisar membuat semua yang melihat langsung terkejut.

Jangan kan orang-orang, Jenina pun sudah jantungan ini rasanya. Diam-diam ia tersenyum menang karena setelah ini ia bisa lebih dekat dengan Kaisar.

"Tuh dengerin gue cewek nya Kaisar ngaku-ngaku ae lo badak! ku kira jagoan ternyata mental patungan cupu!," Ejek Jenina membuat Dikara bertepuk tangan riuh sedangkan Kaisar hanya memijit pelipis nya lelah, Jenina benar-benar biang biang masalah.

"Tuh kan emang dia nya–," Ucapan Krystal terhenti begitu saja karena Kaisar menyela nya.

"Bodo, udah sono pergi. Cewek gue gamau liat muka lo," Usir nya kasar.

Krystal yang sudah malu pun lantas pergi meninggalkan mereka. Tersisa Jenina yang masih setia memeluk Kaisar dan mengusar pada dada bidang nya, kapan lagi ya kan modus seperti ini.

"Lo ngibulin gue ya?," Tanya Kaisar sinis.

"Iya hehe,"

"Haha hehe aja lo, lepas buruan gerah gue," Perintah Kaisar membuat Jenina tersenyum dengan polos nya.

"Kak, tanggung jawab gue demen beneran sama lo," Ucap Jenina membuat Kaisar meringis.

Kenapa gadis ini selalu mengatakan hal-hal seperti itu dengan mudah nya. Padahal Kaisar sudah ingin tersedak mendengar nya.

"Au amat dah cewek gila,"





Ketua Rohis

kalian sudah vaksin belum nih


Ketua Rohis [Jenkai Local] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang