-REZA- 8

0 2 0
                                    

Aku kembali membawa chapter ini.

Enggak bosen kan? Wk

Pengen tau daerah asal kalian :(?

Aku sendiri Anitty dari
Serang-Banten, ada yang permah kesini?

Atau ada yang satu daerah sama aku?

Oke,Happy Reading sayang (Muach)

*

"Iya sayang... iya aku minta maaf-"

"Hng- bukan gitu, kamu tetep prioritas aku kok. Iya beneran."

"Hah? Ya jangan dong, ini juga kan kegiatan aku kalo lagi boring masa aku harus berhenti mainnya."

Prita dan Risma cekikikan di balik tembok mendengar keluhan Arya yang sedang bertelponan dengan pacarnya. Ya beginilah kerjaan para jomblo jika mengintip serta menguping orang pacaran yang sedang beradu argumen.

Rasanya kasian, pengen menghujat, dan menggelitik di perut membuat ingin tertawa terbahak ketika Arya yang mondar-mandir sambil menggaruk kepala seperti hewan u-u-a-a yang ada di ragunan. Btw tau kan ya?

"Astaga sayang, jangan salah faham dulu dong. Aku kan juga manusia, suka ada bosennya. Kalo aku lagi kangen sama kamu tapi kamu lagi sibuk kan aku juga butuh pelampiasan. Ngertiin aku dong,"

"Aku kurang peka apalagi sih? Kamu suka makan semur jengkol di temenin aku juga aku terima walau harus nahan muntah karena baunya yang naudzubillah..." Arya tercekat karena mendengar suara isakan di ujung telpon.

"Kamu nangis? Kenapa nangis? Sayang... y-yaudah aku minta maaf- HAH?! Pu-putus? Kenapa putus? Kan aku ngomong jujur tadi yang soal semur jengkol bau,"

Perempuan itu apa maunya sih?

"Ja-jangan gitu dong..." Arya menghela nafas frustasi. "Terserah! Aku bohong salah, sekarang aku jujur juga salah! Dasar cewek serba salah! Bodoamat! Lo mau putus? Oke gue turutin!" Arya memukul ponselnya setelah sambungan telpon dengan pacarnya sudah selesai. Eh ralat, sekarang sudah menjadi mantan pacar.

M-A-N-T-A-N-P-A-C-A-R. Dibaca, Mantan Anjir. Ketibang di tinggal main game online dua hari saja minta putus, padahal kegiatan itu saat dia juga sering di tinggal offline oleh sang-mantan pacar dengan segala kesibukan organisasi di sekolahnya. Arya juga merasa di nomor duakan ketika mantanya itu sibuk dengan urusan 'para perempuan'. Menyebalkan.

"BUAHAHAHAHA!"

Arya berbalik badan dengan pandangan horor kala tau jika sedari tadi ada orang yang mengintip di belakangnya. Buru-buru dia menghampiri kedua orang tersangka yang masih tertawa dengan gaya guling-gulingan di lantai.

"Yang ngetawain gue giginya rontok, Aamiin..."

Prita melotot pada Arya yang mengusap telapak tangan setelah berdo'a, tapi doa macam apa itu?!
"Wiih wih! Sensi banget lo, kayak baru pertama kali di ketawain kita aja!"

"Halah, dipikirin amat! Doa orang tukang nyolong duit di celengan ayam emak nya mana mungkin terkabul!" Sindir Risma.

"Woiya juga!"

REZA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang