-REZA- 4

0 2 0
                                    

Masih mau setia sama Reza?

Reza itu...apa hayoo?!

Masih stay home kan?

Gimana kabarnya?

Harapan kalian hari ini?

Salam kenal yuk!

Jawab di comment ya!

🗣Biar ramee!!

Seperti biasa, stand - stand kantin sedang ramai - ramai nya bila bel istirahat sudah berbunyi. Sama hal nya seperti yang lain, Reza beserta  sahabatnya sedang duduk di bangku kantin.

Reza memang pintar, tapi dia juga tidak serajin itu. Menurutnya saat istirahat ya istirahat.

Dirinya juga tidak seperti anak - anak yang sering di panggil kutu buku, ia hanya suka beberapa pelajaran hingga bisa menguasai pelajaran tersebut dengan mudah.

"Sampe jam berapa lo main? Nguap mulu!"

Temon melirik Fikri dengan malas. Sekali lagi dengan mulut yang menguap sebelum berkata,
"Jam tiga" jawab sekenanya.

padahal dirinya juga tidak tahu ia tidur jam berapa semalam. Temon meringis karena pelipisnya yang di lempari kewaci oleh Fikri.

"Apaan sih njing!"

Fikri tertawa. "Belagu lo! Biasanya jam delapan aja udah di kelonin Mamake, pake ngaku - ngaku bobo jam tiga!."

"Lo pikir gue anak apaan?" Dengus Temon yang kemudian menaruh kepala nya di meja dengan lipatan tangan sebagai bantalan.

"Anak monyet." Sahut Cecep yang baru saja sampai dengan sebotol minuman kopi kesukaan nya.

"Bangsat lo." Dengan sengaja Temon menendang pelan betis Cecep yang sudah duduk di samping nya. Reza, Fikri serta Cecep tertawa geli melihat Temon dengan tenaga sisa bermain PS semalaman.

"Rez"

Reza menoleh pada Cecep. "Hm?"

"Menurut lo, gue bakal di terima enggak ya sama Ecih?"

"Ya mana Reza tau, Reza kan bukan Ecih. Gitu aja lo nggak tau!"

"Gue nanya ke Reza ya bukan setan!"

"Setan - setan gini temen lo ya" Fikri melirik pada adik kelas yang lewat di samping tempat duduk nya. "Iya enggak neng geulis?" Tanya Fikri pada  adik kelas perempuan mungil yang langsung mengerjap bingung.

"Eh? Iya apanya ya kak?" Tanyanya dengan gelagat bingung.

"Hah? Apa?" Tanya balik Fikri "Eh maap - maap aja ya ini, gue nanya sama orang di belakang lo. Bukan ke lo nya" jelas Fikri sembari menunjuk orang yang ada di belakang adik kelas yang sedang salah tingkah ini.

Ya gimana enggak salah tingkah! Kan dia ngira nya Fikri si ketua basket ini bertanya padanya, eh ternyata bukan. Sialan si Fikri! Bikin malu anak orang aja.

Sedangkan Cecep dan Reza menahan tawa mati - matian. "Udah - udah kasian anak batur eta tèh."

Adik kelas yang salah tingkah itu pun pergi dengan air muka memerah menahan malu serta di buntuti temannya yang di tunjuk Fikri tadi.

"lagian maneh sih iseng na kalewatan!" Ucap Cecep lagi.

"Siapa yang iseng? Dia nya aja yang kepedean. Tapi kejadian tadi telah membuktikan bahwa gue emang enggak pantes di sebut setan, ganteng gini..." Fikri menyugar rambut nya dengan senyum manis yang di pamerkan.

REZA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang