📌(𝑬𝒏𝒅) Setelah berpakaian sebagai satu-satunya wanita di planet ini

47-48

Fiksi Pinellia
Bab 47
Matikan lampu, kecil , sedang dan besar
Bab Sebelumnya : Bab 46, Kakak?Bab Selanjutnya: Bab 48 Kembali ke Kota Kekaisaran

"Kakak, saya Timo." Sombra berbicara, dan Shen Zhizhi langsung sadar.

Timo, bagaimana dia bisa muncul di sini!

Apa yang saya lihat secara bertahap menjadi jelas.

"Timo?" Shen Zhizhi menatap curiga, menatap pemuda jangkung tapi kurus di depannya.

Wajahnya tidak lagi kotor, menunjukkan fitur halus dan pucat, sepasang tentakel hitam kecil tumbuh di dahinya, dan pupil merah darah sedingin es, menatapnya dengan sungguh-sungguh.

"Timo? Kamu ..."

Melihat ekspresi Shen Zhizhi yang tak terduga dan ketakutan, Timo mengerutkan bibirnya dan tersenyum, dan senyum tenang penuh darah. "

"Meskipun daging dan darah orang-orang itu tidak enak, mereka hampir tidak bisa makan untuk tumbuh dengan cepat."

Shen Zhizhi memikirkan mayat yang digigit oleh Zerg, dan saat itu di kabin penerbangan, dengan tenang. lubang darah di dada pria berotot dari kejauhan, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat.

"Oh!" Masih ada udara berdarah yang kuat di antara hidungnya, dan Shen Zhizhi tidak bisa menahannya, dan muntah di kursi.

"Ada apa dengan kakak?"

Timo mengulurkan tangannya tanpa sadar, darah di lengannya tidak dibersihkan, itu membeku.

"Kamu, jangan dorong aku!"

Shen Zhizhi segera menghindar, menghindari tangan Timo yang terulur.

Timo, yang memiliki senyum tipis di wajahnya, tiba-tiba mengubah ekspresinya ketika dia melihat reaksi Shen Zhizhi.

Dia berbalik tiba-tiba, menyeka darah di lengannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu menoleh dan meraih Shen Zhizhi.

"Kakak, tidak bisa menolakku!"

Dia menatap mata Shen Zhizhi dengan sungguh-sungguh, berkata, "Kakak, aku hanya punya aku, dan aku hanya punya Kakak A, kamu tidak boleh menolakku!"

"Tidak, lepaskan! Lepaskan aku!"

Tangan Timo kuat. begitu besar, Shen Zhizhi tidak bisa melepaskan diri sama sekali, "Kamu biarkan aku pergi, dan kamu memberitahumu bahwa aku bukan saudara perempuanmu, kamu adalah Zerg, dan aku bukan saudara perempuan hantumu!"

Benar saja , saya mendengar Shen Zhizhi mengatakan ini, Timo Wajahnya menjadi lebih suram, tetapi dia tidak melakukan gerakan lain, hanya menenangkan wajahnya dan menekan bibirnya dengan erat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Wajah Shen Zhizhi sepenuhnya tercermin dalam pupil merah darah, dan ekspresinya sangat dingin.

Timo seperti itu membuat Shen Zhizhi sedikit bingung.

Tidak dapat melakukannya, Shen Zhizhi secara bertahap berhenti meronta, menurunkan matanya, dan mulai terisak pelan.

Melihat Shen Zhizhi tidak lagi melawan dengan keras, ekspresi Timo berangsur-angsur membaik, tetapi tangannya masih tidak rileks.

Tanpa diduga, wajahnya disentuh oleh sepasang jari dingin, Shen Zhizhi menyusut tanpa sadar, dan dia mengangkat mata kusam Mo.

"Apa ini?"

Timo menyentuh setetes cairan transparan di antara jari-jarinya, dan setelah melihatnya sejenak, dia mengirimkannya ke bibirnya dengan sikap hantu.