ke delapan

210 20 1
                                    

Hari ini baekhyun menyempatkan waktunya pergi kerumah chanyeol, tanpa sepengetahuan dirinya

"Mama sudah dengar cerita dari chanyeol, dan eum mama cukup bahagia dengan kabar itu, maaf untuk yang waktu itu, mama berharap banyak untuk hubunganmu kedepannya dengan chanyeol"

Baekhyun tersenyum, dan mengangguk

"Ma, aku ada barang yang tertinggal dikamar sehun, apa aku boleh masuk?" Tanya baekhyun ragu

Mama park mengangguk

"Kamu berhak atas kamar sehun sayang, mama tinggal didapur yah"

Baekhyun melangkahkan kakinya kekamar sehun, entah kenapa air matanya turun begitu saja, mengingat cintanya yang begitu besar kepada sehun, ternyata semua itu tidak pernah ada balasan dari sang pemilik hati
Baekhyun berjalan kearah meja, disana ada boneka yang berjejer tentu itu pemberian baekhyun, sehun tidak pernah memberika barang berupa boneka kepadanya juga

'baekhyuna.... maafkan aku, cepat atau lambat kamu pasti akan tau, entahlah... Aku sepenuhnya belum melupakan dirinya, bulan depan kita menikah, aku mencoba sekuat tenaga ingin menyampaikan kepadamu, kalau aku bukan orang yang kamu cari, aku bukan orang yang memberi semua barang yang kamu miliki, aku tidak yakin kau tulus padaku, atau karena barang itu, aku.... ah baek, aku pecundang, bahkan tidak bisa bicara langsung, awalnya aku hanya ingin melindungimu dan membuat hyungku sadar akan cinta, ternyata salah, cinta datang karena terbiasa, aku mencintai didetik terakhir sebelum aku melamarmu kepada kedua orang tuamu, aku tulus dan aku egois ingin memilikimu seutuhnya, tak peduli sebesar apa cinta yang hyung aku miliki, buktinya kau memilih aku, dan dengan itu aku senang, aku akan mengucapkan kalimat itu tepat didepan tuhan nanti, dan ehm... Aku gugup, baekhyuna aku mencintaimu, sungguh sangat mencintaimu, apapun yang terjadi dimasa laluku, itu sekedar cerita singkat, tapi aku harap keputusanku benar, jadilah pendamping hidupku, sampai tuhan memisahkan kita, baekhyun i love you, eum really love you'

Baekhyun begitu kaget, dia baru ingat boneka yang ia berikan saat itu ada mode perekam, dan sehun? Apa cinta dia terbalas, air mata baekhyun berlomba lomba untuk turun,

"Sehuna.... Ini menyakitkan sungguh, aku sempat putus asa dan hampir melupakanmu, aku mengingkari janjiku, aku terikat oleh hyungmu, bagaimana ini sehuna.... entahlah aku nyaman, hanya itu, hiksss"

//Klik

Baekhyun memencet tombol disalah satu bonekanya lagi

'Aku jahat merebutmu dari hyungku, hikss baek.... Aku padahal ingin melihatmu tersenyum bersama hyung, mengikat janji sehidup semati, tapi aku tak sanggup'

"Sehunaaa..... Hiksss"

Baekhyun terlihat begitu kacau, perasaannya seperti diombang ambingkan, ia membuka laci meja, mengernyit bingung ada sebuah kertas dan perlahan baekhyun membukanya

(Aku putus asa baekhyuna.... Maafkan aku, janji bahagialah bersama hyung, beberapa hari ini aku memimpikan masalaluku, seolah dia berkata untuk melepasmu)

(Jaga hyungku untuk aku, please.... Aku akan menyusulnya, please perjuangkan cinta kalian, aku bukan orang yang tepat untukmu, tapi harus kau tau, aku... Aku mencintaimu sampai detik terakhir nafasku)

Nafas baekhyun rasanya tercekat, apa sehun bunuh diri? Harusnya aku selalu disampingnya, bukan malah pergi jauh berbulan bulan, fikir baekhyun frustasi, pikirannya makin kacau

"Sehuna..... Ini sakit sungguh" baekhyun meremat dadanya terasa sesak

Baekhyun mencoba menetralkan lagi nafasnya, ia mencoba untuk tidak terpancing emosi, tidak tau harus apa dan bagaimana, sedih dan kecewa campur jadi satu, berjalan turun kearah dapur

Not Me, But Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang