12.Calon Istri Saya

3 2 0
                                    

Venita tersenyum senang saat mendengar Rasya menyetujui untuk datang ke rumah sakit lagi ia hanya beralasan saja agar Rasya dapat lebih dekat lagi dengan Mireya.

Sebelum itu Venita juga belum memberi kabar kepada suaminya itu bahwa Rasya akan mengadakan pernikahan sebentar lagi,sebenarnya ia juga merasa takut jika nanti Bram tidak akan menyetujui bahwa Rasya akan menikahi Mireya.Venita sudah menduga jika Bram tidak akan menyetujui karena Mireya yang bukan berasal dari keluarga yang sama dengannya.

Tak memiliki cara lain Venita harus membohongi suaminya itu jika Mireya berasal dari keluarga yang berada,lantas setelah Bram pulang dari luar negeri nanti ia akan menceritakan segalanya kepada Bram,yang terpenting Venita harus menikahkan dulu Rasya dengan Mireya agar Rasya tidak menjadi bahan keegoisan suaminya itu karena Venita hanya ingin memberikan yang terbaik demi kebahagiaan Rasya dan semoga saja Bram suaminya itu segera sadar jika selama ini dia selalu memaksakan keingannnya kepada putranya itu.

***

Rasya sudah berada di rumah sakit Harapan Cita yaitu tempat yang sedang merawat calon Ayah mertuanya itu.Rasya masih berada di dalam mobilnya dia masih enggan untuk turun dan menemui Mireya karena ini baru pertama kalinya dia akan menemui Mireya setelah beberapa hari kemarin dia hanya beralasan bahwa dia tidak bisa datang.Ia bingung apa yang akan dikatakan nanti kepada Mireya nanti? Sebenarnya Rasya sangat malas bertemu dengan gadis itu.

Tak memiliki pilihan lain pun Rasya mencabut kunci mobilnya dan segera turun dari mobil tak lupa membawa barang titipan Mamanya,tapi Rasya bisa lihat jika di dalam tas itu ada barang yang sangat mahal,Rasya berdecih jadi gadis itu sudah bisa memanfaatkan kebaikan Mamanya.

Rasya membuka ruangan inap Ayah Mireya,tetapi disana ia tidak melihat Mireya kecuali Ayah Mireya yang sedang tertidur pulas disana,Rasya lantas mengambil tempat duduk yang berada di ruangan Ayahnya dia akan menunggu Mireya sampai dia kembali,entah kemana gadis itu sampai meninggalkan Ayahnya sendirian,tak memikirkan lagi Rasya mengambil ponselnya dan mengecek apakah ada berita penting tentang perusahaannya.

Disisi lain Mireya sedang berada di kantin,ia sangat lapar setelah memastikan Ayahnya tadi tertidur ia segera bergegas ke kantin untuk memberi makan cacing-cacingnya yang memberontak di dalam perutnya.

Setelah selesai Mireya bangkit dari bangkunya dan akan segera kembali ke kamar Ayahnya,tetapi tiba-tiba ada yang memanggil namanya dari belakang Mireya pun berbalik dan sudah mendapati Dokter Noah yang melambaikan tangan ke arahnya disusul dengan Dokter Noah yang menghampirinya.

"Hai Mireya."

"Hai Kak,ada apa ya?"

"Oh tidak apa-apa,kamu ada waktu sebentar saya ingin berbicara dengan kamu."

"Apa tentang kesehatan Ayah saya?" tanya Mireya.

"Bukan," jawab Noah dengan kikuk.Rencananya Noah hari ini ingin mengatakan bahwa dia menyukai Mireya dan ingin menjadikan Mireya sebagai kekasihnya terlebih dahulu untuk lebih saling mengenal,Noah merasa takut jika Mireya keburu diambil yang lain mengingat Mireya adalah gadis yang baik,jadi siapa yang tidak ingin bersama dengan dirinya?

"Lalu? Sebenarnya Ayah saya sedang dikamar sendirian saya takut jika nanti Ayah kebangun dan melihat saya tidak ada di sana,"

"Sebentar saja Mireya tidak akan lama," bujuk Noah.

Mau tak mau Mireya menganggukkan kepalanya untuk berbicara dengan Noah karena Mireya juga tidak enak untuk menolak,mereka sekarang sampai di taman dan duduk di kursi taman.

"Jadi mau bicara apa ya Kak?" tanya Mireya setelah mereka duduk di kursi.

"Sebenarnya Mireya saya ingin mengatakan sesuatu yang penting padamu,tapi semoga kamu tidak terkejut dengan kata - kata saya ini."

Not A Perfect Marriage ( E N D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang