[Revisi ] bab 4 [ Pemanggilan Yang berakhir Kegagalan

10 5 0
                                    

Saat Ilham sedang sibuk menyebarkan soal permainan Charlie itu, bel sekolah tiba tiba saja berbunyi awalnya para murid tidak ada yang merasa janggal karena menurut mereka itu adalah bel pertanda jam istirahat.

Namun mereka salah besar karena suara bunyi bel diselingi oleh suara pemberitahuan oleh pihak guru menyuruh anak murid nya untuk segera pulang.

Mau tidak mau para murid harus mengikuti aturan yang ada dan mereka langsung pulang ke rumah masing masing.

Ilham, ridho, dan Kresno langsung kembali bersama dengan murid murid yang lainnya.

Di tengah perjalanan, mereka bertiga di panggil dari kejauhan oleh seorang anak laki teman dari Ilham yang bernama Bayu.

"Ilham.... tunggu...."

Berteriak dari kejauhan, Bayu berlari mengejar ilham.

"Huh? Bayu, ada apa?"

"Tar dulu, huft... huft... huft...."

karena badan Bayu yang gemuk dia terlihat sangat berkeringat akibat berlari mengejar ilham.

"Cepet mau ngomong apa Bayu, kalau pulang nya terlambat nanti aku diparain.."

"Oke... oke..." berhenti sebentar dan menarik napas nya dalam dalam Bayu lalu melanjutkan pembicaraan nya kembali.

"Ham jadi gini, coba pinjem mainan Charlie yang tadi kamu tunjukkin di sekolah itu, aku mau coba ketemu sama nenek."

Kresno yang ada bersama Ilham tidak kuasa menahan keterkejutan nya.

"Ohh... cuma itu doang toh, kirain ada apaan." memalingkan wajah nya dari bayu, Kresno lalu berjalan kembali dengan mengajak ridho.

Dia sama sekali tidak peduli tentang mainan Charlie pemanggil arwah, setan atau sejenisnya itu.

"Ridho, ayu kita duluan aja nanti juga Ilham mah nyusul."

Ridho yang polos mengangguk dan mengikuti Kresno yang berjalan duluan.

Ilham masih tetap tenang meski terlihat Kresno dan ridho yang sudah berjalan duluan.

"Ohh... mainan yang tadi ya, nih."

Ilham langsung membuka ransel nya lalu mengeluarkan mainan Charlie yang dia miliki dan memberikan nya pada Bayu.

Ilham sudah menduga hak ini akan terjadi makanya dia sudah menyiapkan nya sebelum nya.

Bayu mengambil mainan Charlie itu dengan kedua tangan nya dan berterimakasih pada ilham.

Namun sebelum Bayu akan pergi Ilham kembali mengingatkan pada Bayu mantra mantra yang harus digunakan agar permainan nya dapat berhasil.

"Oke makasih ham."

"Masih inget kan mantra nya?"

"O iya, lupa apa tuh mantra nya."

"Yah, gimana mau berhasil mantra nya aja lupa, yaudah nih."

Ilham terlihat mengeluarkan sepucuk kertas kecil dari dalam saku celana nya, dan memberikan nya pada Bayu.

Di dalam kertas itu berisi mantra yang telah Ilham tulis.

"Baca mantra nya pas selesai nyusun lilin nya yang udah dibentuk lingkaran, abis itu mainin permainan nya, oh ya jangan lupa ajak komunikasi ya."

"Yaudah duluan ya.."

Meninggalkan kata kata itu pada Bayu Ilham lalu berlari mengejar ridho dan Kresno yang sudah berjalan duluan.

Saat Ilham sudah sampai menuju mereka berdua, Kresno dengan cepat melontarkan pertanyaan pada Ilham.

"Kamu ngapain sih, nyebarin permainan pemanggilan hantu semacam itu ke temen temen."ucap Kresno menegur Ilham dengan halus.

Tumbal Desa Kapuk JatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang