Bab 7 [ Pergi ke Desa Katualang Sari ]

7 3 0
                                    

Seminggu setelah kematian ustad Abdullah, di sisi lain Andreas yang tak lain adalah ayah dari Ilham dan ridho mulai bisa bersantai sejenak dari pekerjaan nya.

Benar, Andreas adalah seorang novelis terkenal yang namanya sering terekspos di media, itu karena dia adalah adik dari seorang pendiri perusahaan pabrik kopi terbesar, ayah dari Kresno yang sudah meninggal pada 2009 lalu.

Andreas sudah menerbitkan banyak sekali buku ciptaannya, dan bahkan telah membuat banyak percetakan buku novel itu sendiri, meski dia terbilang sudah mempunyai investasi percetakan buku yang sangat besar.

Namun Andreas tetap meneruskan hobby nya yaitu membuat sebuah naskah novel, karena naskah novel ciptaannya adalah yang paling digandrungi oleh anak anak remaja.

Andreas tergolong jenius karena dia bisa membuat semua tipe genre novel dengan bakat yang sangat fantastis itu novel buatannya telah berhasil di filmkan dan mendapatkan rating bagus dari para penggemar nya.

Itu semua bukan hanya berkat kaka nya tetapi juga itu semua berkat kerja kerasnya selama ini hingga telah berhasil seperti sekarang.

Saat ini, Andreas di dalam ruangan meja kerjanya, terlihat sedang mengemas kan barang barang miliknya untuk di bawa pulang kembali.

Selama ini dia menginap di dalam kantornya, selama ini dia sangat sibuk akan pekerjaan nya karena dia baru saja menerbitkan sebuah novel hasil ciptaannya sendiri, dia juga rencananya akan membuat semua novel buatannya untuk dijadikan film.

Namun itu hanya sebatas rencana karena pastinya membutuhkan modal besar untuk melakukan itu semua.

Sambil sibuk menata semua pakaian dan barang barang pribadi milik nya, Andreas berniat untuk membelikan terlebih dahulu makanan untuk oleh oleh pada keluarga nya.

Dia akan menepati janjinya untuk melakukan liburan, Andreas adalah seorang yang perfeksionis, ya benar sekali, dia bahkan telah mengatur tempat untuk pergi melakukan liburan nya.

Tak lama setelah Andreas telah selesai memasukan barang barang nya ke koper, dia lalu pergi keluar untuk menuju mobilnya.

Koper miliknya hanya berisikan pakaian dan beberapa barang yang cukup ringan, jadi dia tidak kesulitan saat membawa koper itu.

Waktu sudah sore dan terlihat matahari sebentar lagi akan terbenam, para karyawan juga sebagian telah kembali, meski bisa dibilang masih ada yang bekerja karena lembur.

Andreas dengan cepat berjalan menuju mobil tanpa hambatan sedikit pun.

Di dalam perjalanan menuju kembali ke rumah juga tidak lupa dia membeli kan beberapa oleh oleh dan makanan kesukaan anak dan isterinya, dia juga membelikan makanan kesukaan ibunya dan keponakannya yaitu Kresno.

Dia sangat menyayangi Kresno meski dia bukan anak kandungnya sendiri, itu karena Andreas merasa berhutang Budi pada almarhum Kaka nya semasa hidup dulu.

Pada saat itu Andre tidak seperti sekarang ini, dulu bisa dibilang Andre sangat miskin dan hidup berkecukupan, ia selalu dibantu ekonomi nya oleh kakaknya tidak seperti sekarang, saat dulu juga novel Andreas sama sekali tidak terkenal, Andreas bisa maju dalam bidang pernovelan karena campur tangan kakaknya, dia membantu Andreas dengan menyebarkan novel novel buatan Andreas ke media media tv dan yang lain hingga novel Andreas bisa sesukses sekarang.

Oleh karena itu setelah Andreas mendengar kematian abang nya pada 2009 lalu dia sangat terpukul akan hal itu.

Namun Andreas masih berpikir logis dan berhasil kembali dari keterpurukannya dia juga berpikir jika hanya terus terbenam dalam kesedihan tidak akan mengubah abangnya untuk hidup kembali.

Tumbal Desa Kapuk JatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang