Wonyoung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara alarm diponsel , mematikan alarm itu mengusap wajah nya yg sembab
"Ternyata itu mimpi"guman wonyoung
Wonyoung menoleh ke arah wonna yg tertidur sambil memeluk boneka bebek ,dari wajah wonna sedikit terlihat seperti chaewon dan sedikit terlihat seperti yena
"Minjuuu"panggil wonyoung, minju yg asik nyisir rambut yenjoo langsung masuk ke kamar wonyoung
"Apa"
"Aku mimpi ketemu yena bisa bisa nya kita mimpi sama dan itu kelanjutan"minju tersenyum walau ia sedikit masih tidak percaya dengan mimpi nya
Flashback on
Kini minju dan wonyoung sedang berada diruang tamu , entah kedua nya malah menangis mendengar cerita dari minju
"Aku mimpi ketemu yena"
"Kok bisa nju"
"Aku juga gk tau atuh wony kalo tau mah aku kasih tau"
"Mungkin dia lagi kangen ke kamu"
"Kangen pala bapak lu dia ngasih cincin nya ke gw"
"Nju.......bapak gw udah meninggal"
"Eh sorry wonyoung lupa hehe turut berdukacita"
"Udah lama ya nju lama lama ku tampol pala mu"
"Pala mu kan masih hidup"
"Gila lu wonyoung"
"Ngapain sih mabuk mabuk kalo yenjoo sama wonna liat gimana?"ucap wonyoung menatap minju yg masih dimode sadgirl
"Lagian lu kan punya penyakit luka di usus lu kalo ada apa apa gimana nanti kamu bikin ngerepotin aku"
"Sumpah ya lagi sedih gini lu tetep aja bikin darting ,eh enak juga ya pake gw lu haha"
"Iya nju udah lama kita gk pake gw elu andd anjaii"
"Basi ,lu tadi ketemu chaewon"tanya minju sedikit penasaran
"Iya Napa emang"
"Lu yakin mau sama dia?"wonyoung terdiam sejenak lalu mengangguk
"Iya lagian dia ayah kandung wonna"
Flashback off
"Udah jangan dipikirin makan gih gw udah siapin makanan buat nyonya Choi"
"Iye iye makasih nju"
Yena duduk terdiam diranjang, muka masih sembab dan masih terlihat ngantuk , pikiran nya entah mengapa ia bisa bertemu wonyoung dan minju didalam mimpi nya hingga sekarang yena terus meminum obat dari Lia untuk menenangkan pikiran nya
Yena terbangun jam 3 pagi karena ia bermimpi bertemu minju dan wonyoung saat bangun pikiran yena tiba tiba menggambarkan saat kejadian dulu dimana ia harus kehilangan keluarga nya
Yena masih dibuat bingung oleh sidang waktu itu dimana sidang itu hanya membutuhkan waktu yg singkat dan juga terlihat bahwa pengacara hendery disalah kan
Yena menoleh ke arah kotak kardus di dekat ranjang ,ia mengambil kotak itu lalu membuka nya
"Aku akan membalas kan dendam ku"
"IBUUU BANGUN ibuuuu"
Duarrr -suara tembakan
Semua kejadian saat dulu mulai teringat, kepala yena langsung terasa pusing pandangan nya pun mulai pudar
Flashback on
"Tolong jaga anak saya dan jangan kecewakan dia"ucap jungwoo lalu menepuk pundak yena
"Saya akan menjaga nya saya akan menganggap dia adalah seorang ratu dan saya adalah seorang prajurit yg akan menjaga nya"
"Apa kau masih merasa aneh yena"ucap jungwoo mengalihkan pembicaraan
"Aneh untuk apa?"
"Kejadian sidang itu hanya dua hari sedangkan untuk para kasus paling cepat 5 hari ,dan aku tidak sengaja melihat pak hakim berbincang dengan Jeno pada saat itu di dekat toilet"
"Dan aku pun melihat bahwa Jeno memberikan uang kepada pak hakim"
"Aku hanya ingin memberi tahu mu bahwa dikota ini hanya ada satu panti jompo"ucap jungwoo membuat yena sedikit heran
"Untuk apa?"..
Flashback off
Karena kaget dengan ingatan nya yena melempar kan kardus itu hingga barang barang diisi nya terlempar juga, sebuah peluru, pisau,buku dan juga berkas berkas terjatuh dilantai .yena memeluk kaki nya karena bayangan itu terus menghantuinya
"Gue sama lu emang gk Deket bahkan yujin chaewon chaeyeon sama nako aja gk Deket sama lu tapi lu bisa minta bantu an kekita-bayangan itu
"Kenapa gue berani nyium atau pun bersikap sayang ke wonyoung dan minju karena gue gk mau mereka ngerasa kalo gue gk sayang sama mereka ,jadi gue pura pura aja tapi cinta gue ke minju itu bener bener-
Mulai memberanikan diri yena turun dari keranjang lalu mengambil beberapa barang yg tergeletak dilantai,yena mengambil peluru kecil dan........
Doarrrr-suara tembakan
"Ayahhhhhhhh"
Mengambil buku dan...
"Memang buku ini buatan saya ,karena kasus ini sudah selesai jadi saya akan serahkan buku ini kepahlawan pak Ten"
Yena menoleh ke arah kaca dan...
"Aku ingat semua nya"