"yaudah aku pergi dulu ya ,bentar lagi pesawat bakal berangkat"ucap yena sambil mengelus rambut minju
"Yaudah hati hati"ucap minju sambil mengusap matanya
"Utututuuuu kodokkk bayiii udah jangan nangis gitu dong"
"Wonyoung ,klo disuruh minum susu minum ya inget jangan ngeyel nanti klo aku pulang aku bawa oleh oleh buat kalian"
"Iya dadah sayang"
Sebelum pergi yena mencium ke dua istri nya sambil mengelus perut nya , melambaikan tangan nya lalu pergi ke tempat ruang tunggu
"Wonyoung dia bakal pulang kan"tanya minju
"Pasti nju dia pasti pulang"jawab wony
Yena duduk diruang tunggu sambil menunggu seseorang , menatap ke arah minju dan wony dari kejauhan yg ternyata sudah pergi ,menghela nafas sambil melamun , membayangkan istrinya yg harus iya tinggal mungkin untuk selamanya
"Yena"panggil seseorang
"Eh pak hyujin halo Lia"
"Hay ayo bentar lagi pesawat berangkat"yena hyujin dan Lia pun langsung pergi
Tit tit tit tit tit tit
Suara mesinRuangan tampak ramai oleh dokter
"Cepat cepat"beberapa suster bulak balik masuk kedalam ruangan sambil membawa beberapa tabung oksigen dan beberapa cairan infusan
"Kamu pasti bisa yena"ucap Lia sambil mengelus rambut yena
"CEPATTTTT"
Muka yena terlihat sangat pucat hingga beberapa kali darah terus keluar dari mulut nya , beberapa kali tubuh yena disuntik hingga beberapa selang masuk kedalam tubuh yena
"Baik mari kita mulai"dokter mengambil beberapa alat cukur lalu mencukur rambut yena , menggambar kan sebuah lingkaran di kepala yena , mengambil sebuah alat lalu mengarahkan nya kegaris yg terlihat digambar dikepala yena,
Dokter mengambil beberapa selang dan jarum memasang alat di hidung yena lalu memasukkan sebuah alat berbentuk jarum di perut yena
Beberapa gunting dan beberapa potongan rambut yena pun berjatuhan
6 jam kemudian
Hyujin keluar dari ruangan itu sambil membawa beberapa foto dan hasil pengecekan, menatap ke arah Lia yg terduduk khawatir diluar ruangan
"Gimana pak ,yena bis-"
"Maaf kami........