part 10

112 13 4
                                    

Kringggg kringggg kringgg

"Eh dah istirahat ajaa cepet yaaa lumayan mapel sejarah bolong langsung tembus istirahat ihiyy yoi ga?" ujar Alana dengan seneng sambil menatap kedua sahabat nya.

"Yoii" sahut serempak Amara dan Jian.
______________________________________

Mereka bertiga pun menunju ke spot semua siswa mengisi perut nya, yaitu kantin. Mereka pun menuju ke kantin di dampingi oleh obrolan ringan yang mereka ciptakan.

"Eh na, bener loh ya elu ceritain kejadian waktu tadi pagi kenapa elu bisa masuk ke ruang BK." Ujar Alana dengan mendelik kan mata ke arah Amara.

"Iya lu bawel na ah, kan udah gua bilang musti di ulang?" sahut Amara dengan emosi yang di tahannya.

"Yaiya maaf atuh suhu" sahut Alana dengan menelungkupkan kedua telapak tangan nya di depan dada.

"Suttt udah-udah" celetuk Jian sebagai penengah jikalau kedua sahabat nya berdebat.

Mereka pun sudah sampai di depan pintu kantin dan berjalan ke tempat yang akan mereka tempatin.

"Di sini adem nih huh ah tenang" celetuk Alana sambil melihat kekanan dan kekiri melihat spot yang bagus untuk di tempati mereka bertiga makan.

"Iyaa udah ih na diem" sahut Amara dengan raut wajah yang badmood.

"Jadiii kita mau makan apa ni?"  Jian mengalihkan pembicaraan agar tidak terjadi perdebatan diantara Amara dan Alana.

Alana yang diem pun berbicara takut di tegur oleh Amara membuka pita suaranya.

"Mmm makan apa ya, yang aneh gitu tapi apa ya." sahut Alana mikir sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk nya.

"Kayu dengan batu" sahut Amara ngasal dengan memutar bola mata malas.

"Ihh serius ra" kesel Alana.

"Ya abis dari tadi elu ngeselin sih na, sebel deh" jelas Amara dengan raut wajar kesal.

"Iyaa maaf dong ra, ihh kan udah minta maaf gua tuh ishh" sahut Alana dengan ekspresi gedeg yang di tahan

"Iya-iya gua maafin" putus Amara.

"Udah elah ngapasi debat terus pusing deh." Final Jian, agar perdebatannya tidak semakin panas.

Setelah beberapa menit hening, Jian yang biasanya tampak santai pun turun tangan agar Alana dan Amara tidak saling berdiam-diaman. Menurut nya tidak enak jikalau kedua sobat nya itu saling berdiam-diaman.

"Diem-diem bae nih, mo makan ga kawan?" Tanya Jian sedikit berintonasi di perpenggalan kata yang dia keluarkan dari mulutnya.

"Ayoo dong jangan diem-dieman ih ngga enak tau masa sahabat diem-dieman gini" lanjut Jian dengan raut wajah murung.

"Ngga ko Ji, gua sama Alana biasa-biasa aja. Yakan na?" jelas Amara sekaligus bertanya kepada Alana agar menbenarkan apa yang dia ucapkan barusan.

"Nahh iya itu ji, ahh kebanyakan negatif thinking si lo" timpal Alana dengan santaii sambil menepuk bahu Jian.

"Yaudah oke, tapi kita mau makan apa? Kan mau di traktir sama Alana" jelas Jian.

"Ahh elah segala inget lagi ni Jian waktu tadi yg gua iyain mau neraktir di kantin, kan gua lagi hemat yaallah" batin Alana ngedumel.

"Gua mau makan mie ayam aja sama es jeruk." final Amara.

"Hmm gua ikut deh" final Alana.

"Oke yaudah, berhubung hari ini gua lagi baik hetong ya jadi gua yang pesenin kalian makanannya, kalian tinggal tunggu duduk manis saja" Final Jian sambil beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah ke arah pedagang yang akan dia tuju.

Bad Boy Vs Smart GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang