Quest 10 : Buatlah tokoh utama pergi ke sebuah tempat(bebas). Ternyata ia melihat mantan/orang yang dulu pernah ia sukai. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
Hari ini cukup cerah dengan nasib Raina yang mendung dengan hati yang resah.
Kali ini Raina terpaksa harus mau diajak ke acara pernikahan keluarga sahabat Bunda. Menolak hanya akan mendapat ceramah panjang kali lebar dan berakhirlah Raina pasrah.
Dengan mengenakan gamis berwarna peach dengan sepatu high heels 5cm berwarna senada, Raina mulai melangkah memasuki pelataran taman dimana pesta pernikahan itu diadakan.
Sambutan awal dari para Groomsmen dan Bridesmaid berhasil membuat jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dan beruntunglah ia kala hanya menemui teman lamanya yang bernama Gilang.
"Ehh Ran, apa kabar?" tanya Gilang yang tak lain dan tak bukan anak dari sahabat Bunda.
"Ehh baik Lang. Aku masuk dulu ya," balas Raina sembari melangkah masuk dengan mengandeng tangan Bunda.
Ayah kini sibuk dengan berjuta lembaran kertas yang ada dikantor dan berakhir dengan memaksa Raina untuk ikut menemani Bunda.
Gilang cukup tertegun dengan penampilan Raina kini. Lama tak bertemu dan bertegur sapa membuat Gilang semakin terpana dengan kecantikan yang Raina miliki.
"Lo nggak pernah berubah Ran, selalu cantik. Terlalu bodoh karena kembaran gue itu nggak nyadar udah nyia-nyiain bidadari kayak lo." batin Gilang.
Setelahnya Gilang kembali fokus menyapa para tamu.
Raina terus berjalanan dengan gelisah dan kali ini ia harus bersiap dengan pertanyaan yang akan dilontarkan sahabat Bunda.
Setelah sampai dihadapan mempelai yang tengah berdiri dengan anggun dipanggun, Raina mulai bersalaman dan mulai bersenda gurau seakan-akan tak ada masa lalu kelam yang pernah terjadi.
"Kak Syifa...," ucap Raina sembari berhambur memeluk pengantin wanita yang bernama Syifa.
"Heii Ran, kangen iih," balas Kak Syifa ramah.
"Sama, selamat ya Kak. Semoga keluarga Kakak bisa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah," ucap Raina sembari mengurangi pelukan hangatnya.
"Makasih. Kakak kira kamu gak akan datang," balas Kak Syifa.
"Dipaksa Bunda Kak," jawab Raina sembari menatap kesal ke arah Bunda yang tengah berbincang dengan wanita disamping Kak Syifa yang tak lain dan tak bukan sahabatnya.
"Dia gak ada kok," ucap Kak Syifa tiba-tiba.
"Apaan sih Kak. Aku gak peduli kok," balas Raina.
"Yaudah sana makan," tuntas Kak Syifa.
Setelahnya Raina berjalan ke arah sahabat Bunda yang bernama Tante Ambar ibu dari Kak Syifa, dan si Kembar.
"Ehhh Raina. Makin cantik aja kamu," ucap Tante Ambar kala Raina telah bersalaman dengannya.
"Makasih Tante. Tante juga makin cantik," balas Raina.
"Gak mau manggil Mama lagi nih? Yang putus hubungankan kamu sama anak Tante bukan Tante sama kamu. Panggil Mama aja ya," lanjut Tante Ambar.
"Ehh iya Tan ehhh Ma," ucap Raina canggum.
"Kenapa gue harus datang sih? Gini kan jadinya," batin Rania frustasi.
Tak ingin memperpanjang obrolan Raina segera berjalan ke arah meja yang menyajikan minuman dan setelahnya ia mencari tempat duduk yang kosong.
Beruntunglah ia kala matanya berhasil menelisik kearah sisi kanan yang terdapat satu kursi kosong dan tempat itu cukup jauh dari area keramaian.
Dengan perlahan Raina berjalan ke arah tempat duduk itu. Setelahnya ia mulai menikmati segelas minuma berwarna orange itu dengan tenang.
Namun sayang ketenangan itu sedikit terusik kala ia menatap siluet bayangan yang menunjukan akan postur tubuh laki-laki di masa lalunya.
Dan pandangan itu semakin nyata kala Bunda dengan luwes bercengkrama dengan lelaki itu. Disusul dengan Gilang yang mengajak lelaki itu kearah barisan Groomsmen.
Tanpa Raina sadari lelaki ini pun kini tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kenapa gue harus ketemu dia diacara serame ini? Jadi gak bisa kaburkan? Gue makan gak bisa tenang! Gak bisa nelen nih! Bunda help, ayo pulang!" jerit Raina dalam hati.
Galih salah satu pria yang dulu pernah singgah dalam kehidupan Raina. Dan parahnya kini siluet bayangan itu berhasil membawa serpihak demi serpihan perih luka yang telah ia kubur.
"Ini sih lebih parah dari datang ke nikahan mantan. Mana Mamanya minta gue untuk selalu manggil dia Mama dan parahnya Kakaknya nyuruh gue buat bantu-bantu dibarisan bridesmaid lagi."
Tersiksa sekalih! Pada akhirnya lebih baik diam tak menjalankan tugas dan memilih untuk berpura-pura tak tahu.
Menjadi bodoh diatas kebenaran. Mantan go gak usah come back!
.
.
.
To Be Continue653 Kata
Rin_Blueberry
wga_academy
KAMU SEDANG MEMBACA
2 AMIN 1 KEPASTIAN (TAMAT)
RomanceDapatkah seorang Raina memilih diantara dua laki-laki yang telah melambungkan harap padanya? Disaat ia sendiri masih kebingungan akan apa arti cinta dalam islam. Part of WGA Fest 2021. Gendre Romance - Sub-gendre Spiritual.