QMA• 12☠

495 23 0
                                    

Ahkk

"Dad?"

"Astaghfirullah Maafin Daddy, Daddy Ngk Niat Jahat kok, Daddy ngk mau mati muda Astaga" Ucap Zean Yang Baru saja memasuki Kamar Syilla Setelah Mendengarkan Suara Teriakan Yang berasal Dari balkon Putrinya.

"Ck!, Muda Dari mananya coba" Ucap syilla Sedikit Berbisik Sembari Tersenyum Simpul Melihat Kelakuan Daddy nya.

"Hahahah, Daddy Kok Kayak Mau mati aja" Ucap Vanya dengan Suara Tertawanya Yang Cukup Besar.

"Berisik"

Ketika Mendengarkan Suara Dingin Nan Mengerikan Tersebut, Vanya Refleks Menghentikan Suara Tawanya, Dan beralih Menatap Seorang Gadis berwajah Galak Tetapi terkesan Cantik, Sembari Menggumamkan Sesuatu Seperti 'Hehe Damai Al'.

°°°

07:32

"ASTAGHFIRULLAH, ANAK PERAWAN GW DUA-DUANYA MASIH NGEBO YA ALLAH"

"BANGUN ANAK-ANAK PERAWAN NYA DADDY ZEAN YANG KELEWAT TAMPAN, AYO BURUAN"

"Astaghfirullah Ya Allah, Ampunilah Dosa Anak-anak Perawan Gw yang Ngk tau Waktu, Mana Tidurnya Ngk Ada Gaya Ceweknya Lagi_"

"_Berasa Punya Dua anak Cowok Gw" Ucap Zean yang sedari tadi meminta Ampun kepada yang maha kuasa, Akan melakukan Kedua Anak Gadisnya Yang Sama sekali Tak Ingat Waktu.

Jadi Zean, Syilla Dan Vanya Itu Adalah Pemeluk agama Islam, Berbeda Dengan Almarhumah Kania yang Memegang Agama Kristen Sendiri didalam Keluarga Aryan.

"Dad Ngk usah Sok Tampan Deh" Ucap Salah satu dari kedua Anak Perawan Daddy Zean, Yang memang Sedari Tadi telah terbangun Dari tidurnya, Namun Malas untuk Bergerak, Membuka Mata saja rasanya Ia tak sanggup.

"Kemana-mana Daddy itu yang Paling Tampan Di rumah Ini, Jadi Al Ngk usah Gengsi Buat Ngakuin Ketampanan Dad, Cepetan Bangun" Omel Zean Yang Membuat Anak Gadisnya Mau tak mau Harus Bangun Dan membuka Matanya Lebar-lebar.

"Iya-iya Dad Yang Paling Tampan" Syilla Berucap Sembari Mengibaskan Selimutnya, Dan Sedikit Peregangan Otot, Kemudian Ingin Memulai ritual mandinya.

"Orang Di rumah Ini Dad Doang Yang Laki-laki, Gimana Ngk tampan sendiri Coba" Ucap Syilla Sedikit Mengecilkan Suaranya, Ketika Ia mulai berjalan Menuju Kearah Kamar Mandinya.

"Khem, Yang disini Masih punya Telinga Yah" Ketika Syilla Menatap Kearah Zean menggunakan Ekor Matanya, ia Kemudian Tertawa Kecil Dan langsung Berlari Masuk kedalam Kamar Mandinya, Takut-takut Jika Zean Kembali Beradu Bacot Dengannya.

Zean yang melihat Tingkah Laku Putrinya Hanya Bisa Menggeleng-gelengkan Kepalanya, Sembari kembali Menatap Kesamping Tempat Tidur Yang tadi ditempati Oleh Syilla.

"Ok, Sisah Satu"

°°°

"Dad, Kantor Ngk??"

"Ngk tuh, Kenapa Sayang?"

Brak

"Jalan skuyyy" Teriak Vanya penuh Semangat Sembari Menggebrak Meja Makan Dengan Kencang, Hingga Membuat Syilla dan Juga Daddy-nya Sedikit Kaget.

"Ngk Boleh, Lo berisik banget ngk usah ikut" Syilla berucap Sembari Melirik kearah Vanya yang telah memanyunkan bibirnya dan melanjutkan makannya, tanpa memperdulikan Syilla yang sedang menatapnya.

'Ngk buruk-buruk juga ngerjain ni anak'- batin syilla.

Syilla yang melihat itu terkekeh geli, dan kembali menatap kearah Daddy-nya yang juga sedang menatap dirinya, Seolah-olah Daddy-nya mengatakan 'Syilla Jangan menjahili Adikmu' tanpa suara, dan hanya menggunakan tatapan.

Syilla kembali terkekeh, lalu kembali bersuara "Siap-siap gih" Ucapnya Lalu berjalan menuju ke kamarnya Dan Beberapa saat kemudian disusul oleh Vanya namun berbeda dengan Syilla yang berlalu dengan Tenang, vanya justru berlalu dengan teriakan bahagianya dan sedikit berlari menyusul Langkah Syilla.

Zean Yang Melihat Senyuman Bahagia Kedua Anaknya Juga ikut tersenyum dan Bersyukur, ia pikir dengan kepergian Kania kedua anaknya Tak akan pernah tersenyum lagi, tetapi ternyata dugaannya salah, dan itu membuat hatinya Bahagia.

'Bahagia terus Putri Kecil Dad'- Batin Zean menatap Kedua punggung Anaknya Yang telah Berlalu.

'Kamu juga harus Bahagia Di sana Sayang'- Batin Zean Lagi, Sembari Menatap Kesamping kursinya Yang biasanya Digunakan oleh Almarhumah istrinya a.k.a Kania.

°°°

21:22

Kini Syilla dan Juga Vanya sedang berada didalam Mobil Daddy-nya, yang sedang Menuju ke Mansion Aryan, Setelah kembali Dari Mall, Mereka terlebih dahulu mampir Ke suatu Tempat Hanya sekedar untuk Refreshing, Mengingat Mereka yang baru saja berduka Akibat kehilangan Sosok Ibu dan Juga istri.

"Al, Besok Emm"

"Kenapa?" Tanya syilla ketika Vanya tak jadi melanjutkan perkataannya, dan memilih untuk bungkam.

"Ngk papa kok hehe, Tadi seru banget yah, Vava Harap Kita Bisa Seperti itu lagi"

Ketika mendengarkan perkataan Vanya, Syilla Lantas mengerutkan Keningnya, "Kan Masih bisa Lain hari Sayang" Ucap Daddy-nya Yang juga sama bingungnya dengan Syilla, Atas perkataan Vanya.

"Hehe iyaa Dad" Vanya Hanya Terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Syilla yang merasa Ada yang Janggal, berbalik menatap Vanya sekilas dan Kembali Menghadap kedepan. 

'Maaf semuanya'- batin Vanya yang bisa didengarkan oleh Syilla.

'Ada yang Janggal'- batin syilla.

Brak

"Astaghfirullah"

"Ahkk Kita Dikejar" Teriak Vanya yang melihat beberapa Orang Yang menggunakan Motor melempari Mobil yang mereka kenakan menggunakan Batu.

"WOI BERHENTI KALIAN" Teriak Seseorang Yang Mengikuti Mobil Zean Bersama Beberapa Rekannya.

"Dad, Berhenti Aja" Ucap Syilla tenang Kala Melihat Daddy-nya dan Juga Vanya yang mulai panik.

"Tapi Al, Nanti kalian Kenapa-kenapa, Kita Kabur aja nak" Ucap Zean Berusaha Untuk Mencari jalan keluar Dari Masalahnya.

"Sepertinya Ada Seseorang Yang menyuruh mereka Untuk bunuh kita Sayang" Panik Zean yang melihat Mereka Semakin Mendekati Mobilnya.

"Dad tenang, Ada Al" Dengan Perlahan Zean Menurunkan Kecepatan Mobilnya yang tadinya Semakin Cepat Akibat Kekhawatirannya.

Namun Tiba-tiba Ada Seorang pengendara motor yang menghadang Mobil mereka, Alhasil Zean Langsung Mengerem Mobilnya Secara mendadak, yang membuat ketiganya Sedikit Terkejut.

"TURUN KALIAN"

"Kalian Tunggu disini Biar Dad yang turun, Al telfon Veron Buat Jemput Kamu Sama Vanya nak, Dad ngk yakin Bakal Selamat" Ucap Daddy Zean Tegas dan tak terbantahkan, Namun Menyiratkan Kekhawatiran Yang mendalam Terhadap Kedua Putrinya.

"Dad Ngk usah Turun hiks biar Vanya aja" Isak tangis Vanya Yang Semakin Deras, Sembari menggenggam Tangan Syilla Dengan Erat, Seolah-olah Mengisyaratkan Untuk Ia membawa Zean Pergi Dari tempat ini, Tanpa Dirinya.

°°°

Pagi hari ini Syilla dan Juga Zean Disibukkan Mencari Keberadaan Vanya yang hilang entah kemana, Beberapa bodyguard pun telah dikerahkan Untuk mencari keberadaan Vanya Ditempat-tempat Yang kemarin mereka Kunjungi. 

'Firasat gw Benar'- batin syilla.

"Al, Kamu ke sekolah Gih sayang, Masalah Vanya biar dad yang Urus" Ucap Zean Sembari Menatap putrinya yang masih setia Berdiri Disampingnya, Sembari Menunggu Informasi Tentang Saudaranya.

"Yaudah, Al ke sekolah dulu, Nanti Al bakal bantu cari Sama anak-anak yang lain"

Zean yang mendengarkan Kata 'Anak-anak yang lain' mengerutkan Keningnya, "Anak-anak yang lain??, Maksudnya Apa sayang?" Tanya Zean Mencoba Memahami Kata yang diucapkan Putrinya.

"Anak Vi-"

QueenMafia And AlterEgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang