six

1.8K 240 7
                                    

! bxb !

Junkyu melangkahkan kakinya menuju kamar Haruto setelah mendapatkan izin dari Nyonya Watanabe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu melangkahkan kakinya menuju kamar Haruto setelah mendapatkan izin dari Nyonya Watanabe.

TOK! TOK! TOK!

Tak ada balasan. Junkyu berinisiatif masuk ke dalam kerena pintu juga tidak terkunci. Saat membuka pintu mata Junkyu membesar dengan wajahnya yang merona. Di sana terlihat Haruto yang tanpa mengenakan baju.

Junkyu reflek mundur hingga mengenai tembok dan mengeluarkan suara. Membuat Haruto membalikan tubuhnya.

Semakin merona, Junkyu mengalihkan pandangannya pada hal lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin merona, Junkyu mengalihkan pandangannya pada hal lain. "Kenapa kau seperti itu?" tanya Haruto yang sedang berganti baju.

"Ti-Tidak..."

Selintas pikiran datang pada Haruto ia paham bahwa Junkyu malu melihat tubuh tanpa sehelai benang pun padanya. Ia pun mencoba menggoda Junkyu.

"Haa... AC kamar ku kenapa terasa sangat panas, ya?" Haruto melihat ke arah AC.

"Tampaknya membuka baju juga masih kurang dingin. Apa aku membuka celana ku saja, ya?" ujar Haruto membuat Junkyu salah tingkah.

"Aku akan meniup mu," sahut Junkyu.

"Apa?"

"A-Aku..."

"Mau meniup ku? Mari," ucap Haruto menjatuhkan bokongnya di atas kasur.

Junkyu hanya terdiam pada posisinya. "Cepatlah Junkyu, aku sedang kepanasan." Haruto tampak menghentak-hentakkan kakinya.

Junkyu mulai mendekat dengan menelan ludahnya yang tampak sulit. Haruto terus menatap matanya tanpa sedikit pun terlewati. Membuat Junkyu merasa gugup sekali.

"Tiup aku seperti apa yang kau katakan tadi." Junkyu mendekatkan wajahnya pada Haruto kemudian dengan cekatan Haruto menyambar bibir Junkyu dengan lembut.

Keduanya saling berciuman dengan lembut. Junkyu tampak sekali menolak ajakan berciuman itu namun, Harti tetap memaksanya dengan menahan kepala Junkyu.

Junkyu diletakan di sampingnya. Kini Haruto ingin posisi Junkyu di bawahnya. Haruto mengecup pipi Junkyu yang sangat gembul itu kemudian mengigit nya dengan gemas.

"Ah... Sakit, Haruto!" ujar Junkyu.

"Kau menggemaskan tapi, kenapa jika di sekolah kau sangat menyebalkan?" Haruto mengelus hidung Junkyu kemudian mencium hidung itu dan memasukkannya pada mulutnya.

"Aku tak bisa bernafas. Mulut mu bau!!!!"

Haruto melepaskan nya. "Mulut ku tak bau. Aku menggunakan pasta gigi mint di tambah dengan bibir mu yang sangat manis."

"Kau sangat sadis Haruto."

"Apa kau takut?"

"Maaf, aku tak akan pernah takut dengan Watanabe Haruto. Di mana pun itu, paham?"

Haruto menekan bahu Junkyu membuat si manis merasa kesakitan.

"Oh, ya? Mau bertaruh?" Haruto menaikan satu alisnya ke atas.

"Be-Bertaruh apa?"

"Jika kau jatuh kepada ku, maka kau tak akan bisa kemana-mana. Tetapi, sebaliknya jika aku jatuh kepada mu. Aku akan melakukan apapun untuk mu, berani?"

"Apapun?" Haruto menganggukan kepalanya. "Baiklah aku mau."

Haruto tersenyum menatap calon pasangannya ini. "Apa kau mau bermain?"

"Bermain apa?"

"Kuda-kudaan?"

Junkyu awalnya lemot kemudian sadar apa yang dimaksud Junkyu segera ia menampar Haruto hingga pria tampan itu kesakitan.

"TANTE, HARUTO MESUM SEKALI!!!!"

- 3/2 -

nanti malam ya!

Ue Kara Haruto || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang