four

2K 258 3
                                    

! bxb !

"Thank you guys untuk malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thank you guys untuk malam ini. Besok kita jalan-jalan lagi," ujar Junkyu usai keluar dari mobil yang ia tumpangi.

Jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Junkyu bersama teman-temannya baru saja pergi dari cafe tempat mereka bertemu.

Junkyu memutar balik tubuhnya melihat ada sebuah mobil hitam yang terparkir di garasi rumahnya. Junkyu melangkah masuk ke dalam rumah dengan menaruh rasa curiga.

"Aku pulang!" ucap Junkyu.

Sang Ibu datang dengan pakaian yang cukup rapih. "Sudah pulang? Kenapa jam segini?" Ibunya menatap kepada jam di  dinding.

"Hehe..."

"Hehehe," ikut sang Ibu dengan nada yang dibuat-buat, "ya sudah segera masuk kamar kemudian kita bertemu dengan Ayah."

"Eh, benarkah?" Junkyu langsung pergi menuju kamarnya untuk berganti baju. Sesampainya di sana. Junkyu melihat pintu kamarnya sedikit terbuka, ia pun segera memasukinya.

Betapa terkejutnya ia melihat Haruto sedang tiduran di atas kasurnya. "Kau! Kenapa kau ada di kamar ku?" tanya Junkyu dengan sinis.

"Aku? Aku hanya sedang berjalan-jalan di rumah ini dan aku menemukan kamar mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku? Aku hanya sedang berjalan-jalan di rumah ini dan aku menemukan kamar mu. Tidak buruk, hanya saja ini terlalu cerah untuk seorang pria," jawab Haruto.

"Cepat keluar. Aku ingin berganti pakaian!"

"Kenapa harus keluar? Kau bisa berganti baju di sini. Apa kau malu?" goda Haruto.

"Ti-Tidak, bukan seperti maksud ku. Keluarlah!" awalnya cukup gugup. Namun, Junkyu berusaha terlihat kuat di depan Haruto.

"Hm... Baiklah, aku keluar tapi... "

"Tapi apa?" tanya Junkyu dengan geramannya.

"Ah, tidak jadi nanti kau akan tau di bawah. Aku tunggu di bawah." Haruto menutup pintu kamar Junkyu, dirinya bergegas turun menuju ruang tamu.

"Haruto, bagaimana sudah bertemu dengan anak Tante?" tanya Ibu Junkyu.

Haruto menganggukkan kepalanya. "Sudah, Tante. Dia meminta ku turun dan menunggu nya."

"Ah, kalian sangat manis sekali..."

"Terima kasih Tante..."

Suara langkah kaki terdengar Junkyu datang dengan pakaian yang sudah ia ganti. "Sayang, ke sini," panggil Ayah Junkyu.

"Ada apa ini? Kenapa ada orang-orang ini?" tanya Junkyu sambil menunjuk keluarga Haruto.

Ayah Junkyu menurunkan tangan sang anak. "Yang sopan sedikit, Junkyu." Tegurnya.

Junkyu merotasi matanya. "Baiklah." Ia pun duduk di samping Ayahnya.

"Ayah mau memberitahu kalau, kalian akan segera dinikahkan," ucap Ayah Junkyu. Membuat Junkyu menatap Ayahnya fengan buas.

"Ini sebagai kesepakatan perusahaan. Kami bekerja sama dan satu-satunya cara agar kesepakatan ini terlaksana ya dengan pernikahan kalian."

BUGH !!

"Aku menolak. Aku tidak mau menikah dengan orang itu. Gila saja jika aku harus menikah dengannya. Dia mengurus dirinya saja tidak becus!"

"Kalian saling kenal?" tanya Ibu Junkyu. Haruto dan Junkyu serempak mengangguk.

"Bukankah itu lebih baik? Maksud Ibu kalian sudah saling kenal. Jadi, kalian pasti tau bagaimana cara mengatasi kekurangan kalian masing-masing, iya kan?" Sang Ibu menatap pada Ayah yang diberi anggukan.

 Jadi, kalian pasti tau bagaimana cara mengatasi kekurangan kalian masing-masing, iya kan?" Sang Ibu menatap pada Ayah yang diberi anggukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak-tidak!" sangat gemas. Balasan Junkyu itu sangat menggemaskan di mata semua orang yang ada di sana.

"Aku belum siap." Junkyu menatap Ibunya.

"Kalau belum siap, kita siapkan saja rumah agar mereka mulai terbiasa dengan kondisi rumah berdua."

"Ibu!"

"Sepertinya itu bagus tuan Kim. Saya bisa menyewa satu unit rumah minimalis untuk keduanya," sela Ayah Haruto.

"Kau memang baik Watanbe," sahut Ayah Junkyu.

"Jadi akhir diskusi pada hari ini adalah. Haruto dan Junkyu akan tinggal bersama dalam sebuah rumah. Agar, kalian bisa berkenalan lebih dekat dan memahami satu sama lain." Ayah Junkyu berucap yang disetujui oleh para istrinya.

Haruto sedikit membuka suara nya namun, hanya Junkyu yang dapat mendengarnya. "Suka dengan kejutan ku?" ucapnya dengan smirk di wajahnya.

"Awas saja kau, Haruto..." balas Junkyu.

- tbc, dilanjut gak? -

Halo, semuanya terima kasih untuk 100 pembacanya. Kirain bakalan flop banget buku ini. Semoga kalian suka!

Ue Kara Haruto || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang