eight

1.8K 208 2
                                    

! bxb !

Junkyu terus memperhatikan jam dinding yang telah menunjukan pukul enam lewat dua belas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu terus memperhatikan jam dinding yang telah menunjukan pukul enam lewat dua belas. Menunggu Haruto yang sibuk dengan dasinya.

"Haruskah begitu lama?" tanya Junkyu.

"Aku agak kesulitan dalam mengikat ini. Bisa bantu aku?" Junkyu menghela nafasnya kemudian mendekati Haruto.

 Bisa bantu aku?" Junkyu menghela nafasnya kemudian mendekati Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memakai dasi saja tidak bisa." Haruto tersenyum canggung. Ia memperhatikan wajah Junkyu yang sangat manis di pagi hari.

"Terima kasih," ucap Haruto.

"Sama-sama, cepat bawa tas mu. Kita akan terlambat jika berdiam diri di sini." Haruto mengambil tasnya mengaitkannya pada pundak sebelah kanan.

Keduanya berangkat menaiki taxi online yang tadi keduanya sudah pesan. Jarak dari sekolah tak begitu jauh. Keduanya turun di depan halte bus.

"Kita pisah?" tanya Haruto.

Junkyu mengangguk. "Kita berpisah, aku tak mau ada rumor sesuatu dengan mu di sekolah."

"Bukankah rumah itu benar seharusnya?"

"Cepatlah jalan. Aku akan mengikuti mu dari belakang," ujar Junkyu.

Keduanya berjalan. Menuju sekolah, tidak ada yang menaruh kecurigaan dengan kedatangan keduanya. Sampai teman Haruto bernama Jaehyuk datang sambil memberikan selamat.

"Ey, yang sebentar lagi bakalan jadi suami istri," ucap Jaehyuk.

"Diem..." Junkyu berbicara dengan nada yang kecil.

"Apa kau malu bertunangan dengan pria Jepang ini?"

Junkyu melihat Haruto sejenak. Pria itu tampak memasang ekspresi dingin. "Kenapa kau berbeda lagi dari yang semula?" tanya Junkyu.

"Bukankah itu permintaan mu?"

"Yang mana?"

"Kau meminta ku untuk menjaga rahasia tunangan kita. Jadi, aku akan kembali jadi dingin namun hangat jika berada di rumah." Junkyu merasa geli.

"Baiklah, aku pergi." Junkyu lekas berjalan meninggalkan Haruto dan Jaehyuk.

"Eh... Main ditinggal aja. Kau mau kemana Haruto?" tanya Jaehyuk.

"Kantin, apa kau mau ikut?"

"Aku ikut tapi teraktir aku, ya?"

Haruto merotasi matanya. "Iya-iya, aku akan menteraktir mu." Jaehyuk tampak sangat senang sekali ia berjalan di samping Haruto sambil berbicara banyak hal.

Di Kelas. Junkyu mendapati salah satu temanya, yaitu Jihoon yang tengah sibuk dengan pensil yang ia tuliskan di atas buku.

"Ji, kau tampak sibuk sekali. Apa yang kau kerjakan?" tanya Junkyu sambil menaruh tasnya di kursi.

"Aku sedang mengerjakan nilai remedial ku. Kau mau berbicara apa?" jawab Jihoon.

"Ah, tidak sih. Aku hanya ingin tidur saja. Jika nanti guru datang jangan lupa bangunkan aku, oke?"

"Baru juga datang sudah tidur saja. Memangnya kau semalam habis melakukan apa?" tanya Jihoon tanpa mengalihkan perkataanya ke temannya itu.

"Rahasia!"

-lanjut?-

Maaf, ya aku agak telat soalnya dari pagi ngerjain laporan PKL jadi gak sempet ngerjain ini.

Ue Kara Haruto || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang