one

3.4K 288 6
                                    

! minor harap pergi !

*ambil asal di Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ambil asal di Pinterest

Suara kumpulan motor dari arah gerbang menarik banyak atensi dari para siswa dan siswi di Sekolah. Geng motor bernama TREASURE ini adalah sekelompok berandalan yang paling ditakuti oleh seluruh area Sekolah. Haruto memarkirkan motornya kemudian melepaskan helm dari kepalanya.

Aura yang begitu ber-damage bagi para wanita. Tatapan dingin yang membuat hati yang melihatnya sangat tersipu malu. Haruto merotasi matanya kemudian ia turun dari motornya. Hal ini sudah terbiasa baginya.

"Aku akan masuk ke kelas lebih dulu, kalian bisa ke kantin jika ingin," ucap Haruto pada teman-teman kemudian ia melangkah jauh menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

Menjadi sorotan siswa-siswi lainya adalah hal yang sering Haruto rasakan setiap pagi. Baginya itu bukanlah hal yang penting, tatapan mereka padanya hanya sebatas kagum. Haruto masih belum menemukan sosok pasangan yang menatapnya dengan tatapan cinta. Cinta sebagai pasangan.

Sampailah Haruto di kelasnya. Sebagai siswa tingkat akhir Haruto harus fokus pada penilaian akhir agar mampu mengambil posisi Ayahnya sebagai pemilik perusahaan Toyota di Jepang.

"Aku lihat tugas mu," ujar Haruto pada satu orang pria yang tertidur di atas mejanya.

Tak mendapatkan jawaban, Haruto menusuk-nusuk pipi pria itu. Rasanya kenyal.

"Gembul sekali," gumam nya.

Sosok pria di depannya itu membuka matanya walaupun sulit karena masih merasa kantuk.

"Apa yang kau lakukan?" tanya nya dengan suara yang serak. Tangannya mengusap pipi yang tadi Haruto sentuh.

"Aku ingin melihat tugas mu, mana cepat berikan kepada ku." Suara Haruto terdengar tegas, membuat pria itu menaikan sebelah alisnya.

"Apa kamu sudah tidak punya otak?" Haruto mengerutkan dahinya.

"A-Apa yang kau barusan ucapkan?" Haruto bertanya dengan agak gagap. Ia berusaha berwibawa di depan anak ini.

Pria berpipi gembul bernama Junkyu itu menyenderkan punggungnya pada kursi. Ia tersenyum sambil membuka buku tugasnya. "Kau mau ini?" Haruto mengangguk.

BRAK !!

Buku itu terlempar jauh ke lantai. Haruto melihat itu merasa bingung. "Apa maksud mu?"

"Itu," matanya melirik ke arah buku,"ambilah. Bukankah kau tadi menginginkan nya?"

Haruto sedikit merasa kesal. "Apa kau mempermainkan ku?" Junkyu menggelengkan kepalanya.

"Aku tak mempermainkan mu. Aku hanya memberikan mu tugas ku. Jika kau mau seharunya kau ambil saja," jawab Junkyu dengan nada yang agak dibesarkan.

Haruto menatap Junkyu dalam-dalam. Pria itu mendekat pada buku yang tergeletak. Kemudian kembali pada kursinya.

Junkyu menggelengkan kepalanya kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya tidurnya yang tadi diganggu oleh Haruto. Si pria yang akan membuatnya terkejut di masa yang mendatang.

- tbc, mau dilanjut? -

Ue Kara Haruto || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang