Chapter 21

174 27 0
                                    

Keesokan harinya, Ayano melihat lagi secarik kertas di etalase mejanya. Jelas itu dari kakak kelasnya sekalih mantan kekasihnya dulu. Ia menghela napas pelan. Kemarin ia tak mau menemuinya karena malas, lagipula ia sudah tak ingin berurusan dengan sesuatu yang memang sudah berakhir.

Ayano membukanya. Isi kalimat itu persis seperti yang pertama. Bukankah ini namanya memaksa?

Gadis itu memasukkannya ke dalam tas miliknya. Lalu jam pelajaran pun dimulai.

Disisi lain, Bakugo tengah berkeliling dengan senior magangnya kali ini. Laki-laki itu hanya memberikan wajah kesal dan jengah. Ia membenci perintah.

"Nah, Bakugo, sekarang kau har-"

"URUSAI! AKU TAHU, JANGAN MEMERINTAHKU!" ujar Bakugo memotong pembicaraan seniornya. Laki-laki berusia 20 tahunan itu hanya menghela napas lelah.

Kegiatannya kali ini adalah magang, mendekati Ayano kembali, membuat gadis itu percaya, lalu urusan sekolah. Dia benar-benar sok sibuk sekarang.

Kembali ke Ayano, jam istirahat telah berbunyi tiga menit yang lalu. Ia, Mina, Jirou dan Hagakure berjalan menuju kantin seperti biasanya. Mata Ayano menangkap sosok Amajiki yang tengah duduk di kerubungi banyak perempuan.

Mata Ayano memicing ketika hendak duduk di sebelah Jirou, Amajiki menatapnya. Ayano mengalihkan pandangannya. "Kalian ingin pesan apa?" tanya Mina.

"Aku sushi," balas Jirou.

"Aku mie soba." ucap Hagakure.

"Kau Ayano-chan?" tanya Hagakure.

Ayano menoleh pada Hagakure. "Aku kare saja."

"Baiklah, pakai uangku dulu saja ya." ucap Mina lalu gadis itu berlari menuju tempat pemesanan makanan.

Jirou menatap Ayano yang tengah saling tatap dengan Amajiki. "Hampiri saja, kenapa kalian hanya saling tatap begitu?" tanya Jirou.

"Aku tak ingin berurusan lagi dengannya." ketus Ayano.

Jirou mengernyitkan dahinya. "Bukankah berteman itu lebih baik?"

Ayano menatap Jirou. "Kau mau? Aku tak ingin lagi."

Hagakure menatap Jirou kali ini. Mereka berdua sungguh tak mengerti akar permasalahannya. "Kenapa kau sangat membencinya?" tanya Hagakure.

Ayano tertawa sumbang. "Itu tak penting kok. Hanya perselingkuhan saja."

Jirou tersetak, begitupun Hagakure. "Sia-siapa?" tanya Hagakure.

"Hm? Tentu saja Tamaki." balas Ayano santai.

"Bukankah itu karena bunga Lavender?" tanya Jirou.

Ayano lagi-lagi tertawa. "Tidak. Itu hanya alasanku saja, sebenarnya laki-laki itu selingkuh di belakangku selama kita berpacaran. Jadi aku memutuskannya."

"Kau jahat, Ayano-chan..." balas Hagakure.

"Semua bisa dimaafkan kecuali perselingkuhan tahu." balas Ayano dengan senyum lebarnya.

"Hentikan senyumanmu itu. Jangan pernah memberikan senyum jika kau sendiri sakit ketika mengatakannya." kesal Mina yang mendengarnya dari tadi.

Ayano menunduk lesuh. "Maaf, tapi aku sungguh tak mau berurusan lagi dengannya." ucap Ayano lalu mengambil kare dan pergi dari sana.

"Dia sangat sensitif ketika membahas Amajiki-senpai." ucap Jirou.

"Ah, kau benar." timpal Hagakure.

Mina berhenti memotong daging didepannya. "Jika kita membahas Bakugo, ia tak akan sampai seperti itu. Pasti kali ini, perselingkuhan itu sangat menyakitinya." ucap Mina.

"Karena hal itu sudah terjadi berbulan-bulan, mungkin? Itu sangat menyakitinya daripada disakiti berkali-kali oleh Bakugo dengan cara yang sama." balas Hagakure.

"Dengan kata lain, dia sudah mulai terbiasa dengan kesalahan Bakugo." lanjut Hagakure.

"Bukankah berarti Amajiki-senpai seperti membunuh Ayano dengan perlahan?" gumam Mina. Hagakure dan Jirou menatapnya.

"Ah tidak! Lupakan saja." ujarnya lagi.

"Quirk Ayano-chan, adalah kekuatan kehidupan kan? Jika dia mencintai seseorang, maka orang itu akan menjadi tambah kuat." ujar Jirou.

"Maksudmu, Amajiki-senpai hanya---"

Jirou mendongak. "Hanya memanfaatkan quirk itu. Kau tak tahu dia dikeluarkan dari agensi pahlawan karena penurunan kualitasnya?" tanya Jirou.

"Aku tidak tahu." balas Mina.

"Aku juga tak melihatnya pergi bersama Mirio-senpai dan yang lainnya." ucap Hagakure.

Mereka bertiga tersentak. "Jadi, Amajiki-senpai bisa masuk ke Big Three karena---"

"QUIRK AYANO!" ucap mereka semua bersamaan.

***

(END) In Another Life || BNHA • BAKUGO KATSUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang