➡️SATU⬅️

1 0 0
                                    

*author POV*

Tut...tut....rrrzzz...rrzz...

Tok.tok.tok.tok.

"adek bangun!!"

"raa... bangun udah jam segini"

"ra... setengah jam lagi ini!!!"

Kericuhan hari ini adalah kejadian langkah untuk Keluarga Djadibrata. Sebetulnya anak terakhir dari keluarga ini adalah anak yang bangun pagi, seharus nya dia bangun 1 jam sebelum suara seua anggota keluarga nya meneriaki namanya.

" YAA... RARA UDAH BANGUN. 15 MENIT LAGI RARA KEBAWAH" ya balas anak perempuan yang ada di dalam kamar nya yang masih berada di dalam selimut tebal nya.

Dia langsung keluar dari buntalan selimut nya dan segera ke kamar mandi sebelum suara-suara bising itu terulang lagi.


6.15 a.m

Rara turun dengan tas kesayangan nya warna pink pastel dan laptop nya di tangan kiri nya.

"morning..." sapa nya ke keluarga nya yang sedang sarapan

"lu kenapa sih? Tumben banget bangun lama. Biasa nya lu yang bangunin gw."

"hari ini Rara ada ulangan fisika, Rara begadang, jadi telat deh bangun nya"

"tumben banget lu belajar, biasa nya kan lu sikat aja tuh semua"tutur salah satu abang nya

"belajar juga aku, sekalian ngajarin Kiara"

" ohhh temen lu yang lucu lugu oon gitu ya"

" abe, kamu kok kasar banget ngomong nya" omel Alika

" iya maa, maaf ma" abe langsung menundukkan kepalanya.

" tapi Kiara lucu tau, kalau gw sama lu gk jauh umur nya, udah gw pacarin itu" lanjut Jo, anak pertama nya

"ya gila abang pacarin Kiara, gak ada yang begituan. Gak setuju" sewot Rara.

"Kok lu yang sewot sih." Balas Jo yang tidak mau kalah

"sudah-sudah, abang jangan gitu. Masih banyak temen kampus kamu yang cantik-cantik." Satu-satu nya laki-laki yang selalu membela rara.

"Wleee... denger tuh bang, kata-kata papa, pah bilangin anak nya cari cewek biar lulus cepet nikah" balas rara karena dia sudah mendapatkan teman.

"Kampret lu ra"

"biarin wleee" rara menjulurkan lidah nya dan kembali asik mengolesi selai ke roti nya.

Sedangkan kedua orang tua ya heran dengan perdebatan kaka adik ini yang tidak kunjung usai.

TINTIN...

"mama, papa, kayak nya itu Marlo, Rara pergi dulu ya. Dah Ma,Pa, dadah bang" sambal mengitari meja untuk mencium pipi semua anggota keluarga nya. Rara mengambil barang-barang nya dan berlari kecil keluar dari rumah. Dan didepan pagar rumahnya sudah ada seseorang di atas motor ya.

"Pak Tono, Rara duluan ya" sapa satpamnya yang mendorong pagar rumah nya.

"iya non, semangat sekolah nya"

"Makasih pak, dadah.." sampai lambaikan tangannya.

"sama-sama non"

Rara jalan menghampiri laki-laki tersebut.

"Morning Alo." Sapa nya.

"Morning ra, yuk naik. Gue ada latihan baseball pagi ini. Lusa mau tanding" jawab Marlo, sahabat kecilnya.

"okay Alo, yuk let's go!!" rara langsung memasang helm nya dan menaiki motor itu.

Dan Marlo menjalankan motor nya kearah sekolah..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Swipe-SwipeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang