"Nana nanti kalau ulang tahun mau kado apa dari Hyuckie?" Ujar seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dengan rambut ikal dan pipi bulat merah yang menggemaskan.
"Nana cuma mau Hyuckie selalu jadi teman Nana" jawab Nana, teman baik Donghyuck.
Kini kedua anak lelaki itu tengah bermain mobil-mobilan di ruang keluarga Na.
Jaemin dan Donghyuck atau yang akrab dipanggil Nana dan Hyuckie sudah berteman semenjak dalam kandungan. Kedua ibu mereka bersahabat dari SMA hingga sekarang mereka menikah dan tinggal bertetangga. Keduanya menjadi sahabat karena keadaan.
"Eh?" Donghyuck kebingungan.
Wajah kebingungan Donghyuck berubah menjadi senyuman ketika mendapati Jaemin tertawa karena jawabannya sendiri.
"Nana udah punya semuanya, mainan, buku, video game. Semuanya Nana punya dan kalau rusak atau hilang Nana bisa minta beli papa lagi..." jelas Jaemin dengan panjang lebar.
"Tapi teman yang seperti Hyuckie cuma ada satu, kalau Hyuckie pergi dan hilang Nana gak punya teman lagi, Hyuckie enggak ada yang bisa gantiin. Nana sayang Hyuckie" tuntas Jaemin kemudian beranjak dari tempatnya langsung menerjang tubuh temannya yang lebih besar.
Donghyuck tidak dapat menahan beban tubuh Jaemin dan akhirnya terjatuh dengan Jaemin di atasnya. Jaemin memeluk erat temannya.
"Nana berat" keluh Donghyuck.
Jaemin mengangkat kepalanya kemudian menatap wajah kesusahan Donghyuck, ia tertawa keras karena menganggap ekspresi temannya sangat lucu.
"Nana awaaaaas" rengek Donghyuck.
Kemudian Jaemin kembali terduduk dan meraih tangan Donghyuck agar bisa membantu temannya duduk kembali.
"Hyuckie sayang Nana juga gak?" Ujar Jaemin dengan menatap dalam mata Donghyuck, matanya berbinar berharap jawaban yang ia inginkan keluar dari bibir Donghyuck.
"Iya, Hyuckie juga sayang Nana" jawab Donghyuck dengan anggukan kepala.
Interaksi keduanya terlihat sangat manis dengan saling menatap dan tersenyum. Sangat indah dan terlihat menggemaskannya.
"Nana, Hyuckie ayo makan siang"
Teriakan dari dapur membuat sepasang sahabat itu beranjak dengan cepat menuju sumber suara.
_________••••_________
"Jaem, masa nilai ulangan gue segini sih" keluh Donghyuck dengan bibir manyun melihat angka 40 bertengger di atas kertas ulangannya."Udah gue bilang jangan main game mulu, lo bandel" ujar Jaemin dengan menoyor kepala Donghyuck.
"Nanti dimarahin ibu, gimana nih" Donghyuck terlihat gusar.
"Lo takut dimarahin ibu tapi masih aja main game" nasihat Jaemin kepada Donghyuck.
"Belajar gak belajar sama aja" celoteh Donghyuck.
Jaemin tak habis pikir, dia malas membalas ucapan Donghyuck. Sudah pasti anak itu akan membela dirinya dengan berbagai alasan.
"Jaemin"
Panggil Donghyuck.
"Hum" yang dipanggil hanya berdehem. Ia terlalu fokus kepada ponselnya.
"Jaemin"
Panggil Donghyuck lagi.
Kali ini remaja berambut hitam itu menoleh dan mendudukkan dirinya.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴘᴜᴅᴜ ʙᴇᴀʀ
FanfictionCuma beberapa kisah dari Jaemin dan Haechan yang mereka lalui sebagai sepasang kekasih -️NaHyuck- ⚠️BXB ⚠️ Jaemin top ⚠️ Haechan bot ⚠️Oneshoot ⚠️Maybe 18+