Cheating (4)

4.3K 373 54
                                    

Sudah tiga bulan sejak Haechan dan Jaemin memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka atau lebih tepatnya Jaemin yang memutuskan.

Akhir-akhirnya ini Haechan sedang di sibukkan dengan mengurus Jisung yang tengah demam, entah kenapa bocah itu tidak mau dirawat oleh member lain dan dia cuma mau Haechan. Bahkan waktu pertama Jisung terkena demam dan Haechan sedang banyak perkerjaan, terpaksa Jisung harus dirawat oleh Renjun tetapi bukannya turun, panas Jisung makin tinggi, tiga hari kemudian Haechan baru bisa kembali ke dorm dan langsung merawat Jisung dengan ajaibnya panas si bocah langsung turun.

"Jisungie" Haechan memanggil Jisung yang kini tengah berbaring di ranjang Jaemin.

Yah untung kali ini Jaemin memperbolehkan Jisung berada di ranjangnya karena mengingat kondisi Jisung dan ia pikir juga akan sulit bagi Haechan untuk merawat Jisung jika si bocah tidur di ranjangnya (fyi JaemJie itu kasurnya bertingkat, kalian pasti tau yakan)

"Hyungieee" Jisung merengek ketika mendapati Haechan timbul dari balik pintu kamarnya.

"ayo makan" Haechan mengambil posisi di tepi ranjang lalu menepuk paha Jisung untuk duduk.

"mau hyung suapi?" tanya Haechan lembut.

Walaupun Haechan sangat suka iseng kepada si bungsu tapi dia sangat menyayangi Jisung layaknya adik kandungnya sendiri.

Jisung mengangguk kuat lalu membuka mulutnya lebar, Haechan terkekeh melihat Jisung yang bertingkah menggemaskan.

"lucunyaaa" pekik Haechan lalu menyubit pipi Jisung.

Sang empu pipi cuma tersenyum manis.

"ayok aaaaa" tangan mungil itu bergerak memasukkan bubur kedalam mulut si bungsu yang terbuka lebar, Jisung tidak berhenti tersenyum ketika makan membuat dia semakin menggemaskan.

Ketika sedang fokus menyuapi Jisung, suara berat menyapa telinganya.

"jangan sampai kotor" ujarnya dingin dan menatap tak suka kepada mereka berdua.

"ya ya ya" Jisung mengibaskan tangannya guna menghusir makhluk aneh itu.

"tenang aja Jaem, aku nyuapin Jisung hati-hati kok" Haechan tersenyum manis kepada Jaemin.

Walaupun mereka sudah berakhir bukan berarti pertemanan mereka juga berakhir bukan?

Jaemin hanya berdehem lalu duduk dikursi kebesarannya, dia menghidupkan komputernya lalu memasang headset, sebelum benar-benar bermain dia menatap kedua orang yang amat ia sayangi itu dengan lembut, sebuah senyuman terukir diwajah tampannya.

Entah kenapa hanya dengan melihat interaksi Jisung dan Haechan membuat hatinya menghangat, Jisung tampak bahagia dengan Haechan yang menyuapinya.

Kembali kepada Jisung yang kini sudah mengahabiskan semua buburnya dan sekarang tengah memakan obatnya, dengan sigap Haechan memberikan air minum lalu ditegak habis oleh Jisung.

"kamu mau bobo dimana?" tanya Haechan.

"sama hyung~" Jisung merengek sembari menggoyangkan tangan Haechan.

"oke oke" Haechan mengusak rambut Jisung dengan sayang.

"ke kamar sekarang" perintah Haechan yang langsung dilaksanakan Jisung, si bungsu berjalan dengan penuh semangat.

Tinggal Haechan yang berada dikamar itu sembari membereskan alat makan, oh jangan lupakan Jaemin yang tengah menatap tajam komputernya seolah-olah dia bisa membunuh musuhnya lewat matanya itu.

Haechan berjalan menuju pintu sembari membawa nampan, dia berhenti disamping Jaemin lalu menepuk pundak lebar itu dengan ringan.

Jaemin menoleh ke samping dan mendapati Haechan yang tersenyum kepadanya, dia ikut tersenyum lalu melepaskan Headsetnya.

ᴘᴜᴅᴜ ʙᴇᴀʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang