Cheating (3)

3.7K 363 46
                                    

Jangan berekspetasi tinggi please...
Enjoyy~~

"aku sayang kamu Hyuck"

Haechan bergetar didalam pelukan Jaemin, kalimat yang keluar dari bibir Jaemin barusan sukses membuat Haechan mati kutu, dia meremas kaos depan Jaemin.

Merasakan jika si mungil sebentar lagi akan menangis, Jaemin semakin mempererat pelukannya, menenangkan si mungil melalui pelukannya.

Sungguh! Jaemin sangat menyayangi beruangnya ini, dia tidak tau kenapa dia bisa sampai seperti ini, rasanya dia tidak akan bisa bernafas dengan tenang jika si mungil kesakitan, padahal dirinya kini telah disakiti orang tercintanya itu.

"Jaemin... Maaf" ujar Haechan pelan sambil menenggelamkan wajahnya didada bidang Jaemin.

Jaemin tersenyum miris, tangannya mengusap punggung sempit itu kembali menenangkan si mungil.

"sssttt... Aku lagi gak mau bahas itu" Jaemin memejamkan matanya menopang dagunya dikepala si mungil.

"tidur ya" ajak Jaemin, kemudian dirasakannya Haechan mengangguk.

Perasaan Jaemin menghangat ketika si mungil memeluk pinggangnya dengan erat dan mulai tertidur didalam pelukannya, tangannya tak berhenti mengelus kepala dan punggung itu bergantian.

Sudah lama mereka tidak seperti ini, biasanya mereka selalu melakukannya jika ada waktu. Karena hal seperti ini sudah seperti kencan, hanya ada dia dan si mungil.

Jaemin menghirup aroma shampo dari Haechan, wanginya menenangkan. Haechan beraroma bayi dan ia suka itu. Ia mencium pucuk kepala si mungil beberapa kali, ingin menyalurkan betapa dia mencintai orang yang ada dipelukannya ini.

Matanya memejam, seketika ingatan yang tak ingin diingatnya terlintas tanpa permisi, Jaemin meringis merasakan sesak di dadanya.

Ditatapnya wajah terlelap si mungil berharap sakit didadanya hilang tapi nihil. Tanpa di duga ingatan itu terus terlintas dibenaknya, dahinya mengernyit, rasa sakitnya tetap sama seperti kemarin.

Tangan besar itu mengelus pipi lembut Haechan.

"kenapa sayang?" Jaemin mencicit menahan air matanya dengan menggigit bibir bawahnya.

"aku salah apa selama ini?" tanya dengan suara amat pelan, tidak ingin membangunkan si mungil.

"kenapa harus Jeno?"

Semua pertanyaan dia lontarkan kepada Haechan yang sedang tertidur.

Setelah selesai dengan semua pertanyaannya, dia kembali merengkuh si mungil dan ikut masuk ke alam mimpinya.

...

Pukul 06.13

Sinar matahari belum terlalu menyilaukan untuk membangunkan orang-orang yang tengah terlelap, kecuali lelaki manis yang kini tengah melenguh dan mengulet guna meregangkan otot-ototnya yang kaku.

Matanya terbuka pelan dan langsung disuguhi pemandangan indah yang tidak ada banding.

Wajah damai Jaemin ketika tertidur sangat menggemaskan, seperti bayi yang baru lahir terlihat lucu.

Haechan tidak bisa untuk tidak tersenyum melihat itu, tangannya bergerak menyusuri wajah tampan itu, dimulai dari dahi yang mampu membuat fans-fans mereka menjerit histeris ketika Jaemin dengan hair upnya, lalu turun menuju hidung yang mancung bak ukiran itu, selanjutnya bibir yang selalu mempout ketika aegyo yang membuat ia tambah menggemaskan.

Tangan halus Haechan mulai mengelus rahang tegas Jaemin, beralih menuju pipi yang kini menirus itu.

Wajah Haechan mendekat menuju wajah Jaemin, lalu bibirnya ditempelkan didahi sang kekasih, menyalurkan rasa cintanya disana.

ᴘᴜᴅᴜ ʙᴇᴀʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang