***
Soobin mengusap lembut punggung tangan lelaki manis yang masi setia memejamkan mata. Sesekali terdengar Soobin yang memohon Yeonjun untuk segera bangun, memeluknya seperti biasa, dan juga memberi kecupan hangat untuk hari ini.
Ya, hari dimana pernikahan mereka genap tepat 3 bulan. Waktu yang cukup lama mempertahankan sebuah ikatan pernikahan dengan awalan pahit itu. Soobin kali ini tidak menuntut banyak kepada Yeonjun. Ia hanya ingin pria bersurai merah itu sadar dan mau mendengar semua penjelasannya. Tak masalah dengan perasaan cinta. Soobin hanya ingin Yeonjunnya selalu bersama ia selalu.
"Ini hari jadi pernikahan kita, kau tau. Bukannya kecupan, malah tamparan yang kau beri sebagai hadiah"
"Tapi.. kalau dipikir-pikir. Anggap saja tamparan ini bentuk balasan atas kesalahan ku dulu.. Benarkan? Junnie"
"Binnie.. pegang layangan ini. Aku akan pergi kesana untuk mencari batu, oke"
Ujar anak kecil berusia 7 tahun itu sambil menyerahkan sebuah benang yang sedang mengail layangan."Kau mau kemana? Jangan pergi jauh-jauh, Junnie!"
Teriakan Soobin kecil itu hanya dibalas isyarat jari jempol Yeonjun sebagai tanda baik-baik saja.
Setelahnya Soobin hanya fokus menarik-narik benang layangan agar tetap terbang diudara.
Yeonjun dan Soobin sering bermain berdua. Terkadang juga bermain bersama anak-anak panti asuhan lainnya. Namun diantara anak-anak lainnya mereka berdua paling menonjol dalam kekompakan karna selalu bersama setiap waktu.
"BINNIEE.. TOLONGG!!!"
Soobin kecil tersentak kaget mendengar suara Yeonjun yang berteriak meminta tolong. Ia langsung berlari kearah suara Yeonjun yang masih terdengar meminta tolong bahkan sesekali menangis kencang.
Soobin sampai ditepi jurang. Terlihat disana lelaki kecil yang sedang berpegangan pada batu untuk menahan tubuhnya yang akan jatuh.
"Hiks.. tolong aku"
"Junniee! Pegang tanganku. Aku akan menarikmu"
Soobin mengulurkan tangan kecilnya untuk digapai.
"Aku tidak bisa.."
"Kau pasti bisa! ayoo Junnie! Pegang tanganku!"
Yeonjunpun mencoba mengarahkan satu tangannya untuk menggenggam tangan Soobin.
Namun, karna tangan lainnya tidak kuat menahan tubuhnya sendiri. Pegangan pada batu itu terlepas dan Yeonjun terjatuh pada jurang curam itu.
"JUNNIEE!! TIDAAKK!!"
Setelahnya. Soobin kecil yang sudah linglung itu berlari kesana kemari mencari pertolongan untuk temannya. Berteriak frustasi dengan tangis yang pecah.
Yeonjun berhasil ditemukan tidak sadarkan diri. Dengan kepala yang mengeluarkan darah karna benturan hebat pada batu.
Hal yang paling membuat Soobin merasa bersalah. Ketika ia ingin menjenguk Yeonjun. Melihat kondisi temannya. Pada saat itu juga bertepatan pada datangnya pengasuh baru Soobin yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga Lee. Semenjak kejadian tragis itu. Soobin tak pernah melihat keadaan Junnienya lagi.
Tes..
Air mata Soobin menetes, membasahi tangan istrinya yang masi senantiasa ia genggam. Bayangan masa lalu itu tidak pernah bisa ia lupakan. Rasa bersalah yang terus menghantui pikiran Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault [Soobjun]
Romance"Yeonjun milikku, dan akan selalu begitu. Dikehidupan sekarang atau dikehidupan berikutnya" -Soobin "Itu berlebihan, Soobin" -Yeonjun ‼️Warn‼️ BXB konten. Soobin top! Yeonjun bot! ‼️Male pregnant in this page‼️ If you homophobic just leave my story...