"Ayah..."
"Junnie.. anakku?" Pria tua yang kini dihadapan Soobin dan Yeonjun menatap haru anaknya. Yeonjun langsung memeluk ayahnya. Wajah mereka memang sangat mirip. Soobin ikut tersenyum melihat istri dan mertuanya berpelukan meluapkan rindu yang telah terlewat berpuluh-puluh tahun tak bertemu.
"Maafkan ayah.. sudah meninggalkanmu dipanti asuhan saat kau masih kecil. Itu semua ayah lakukan demi keselamtanmu, nak."
Yeonjun menggelengkan kepala. "Tidak ayah.. jangan minta maaf, aku sekarang sudah bahagia. Dan aku tambah bahagia sudah dipertemukan lagi denganmu."
"Akupun begitu nak.." tuan Choi mengalihkan atensi pada pria tinggi dibelakang Yeonjun.
"Choi Soobin?"
"Iya ayah" Soobin menghampiri ayah mertuanya dan memeluknya dengan lembut.
"Terimakasih nak.. kau sudah sangat berjuang keras menyelematkan aku. Terimakasih juga sudah merawat Junnie, membuatnya bahagia. Aku sudah melewatkan saat-saat Yeonjun tumbuh besar. Namun aku lega kini anakku bisa hidup bersama pria baik sepertimu." Tuan Choi tersenyum bangga pada menantunya.
"Tentu. Aku pasti akan membahagiakan anak ayah."
"Ayah dan ibumu.. aku tidak tau bagaimana kabar mereka sejak itu."
Soobin mengangguk paham. "Akupun masih mengusahakan mencari ayah dan ibu."
Soobin tersenyum manis dan masih memerhatikan anak dan ayah itu kembali melepas rindu. Tercetak ekpresi puas di wajah Soobin. Usahanya mempertemukan Yeonjun dan ayahnya selama bertahun-tahun ini akhirnya membuahkan hasil. Walau sampai sekarang jasad ayah dan ibunya belum ada kabar dari pihak polisi. Setidaknya satu masalah telah terselesaikan.
"Kau tumbuh dengan baik, Yeonjun. Oh bahkan wajahmu sangat mirip dengan ibumu kau tau. Dia sangat cantik"
"Benarkah? Aku jadi sangat ingin bertemu ibu. Ayah tau? bahkan sekarang aku sedang mengandung cucu ayah diperutku!"
***
Seiring berjalannya waktu. Kandungan Yeonjun makin membesar dan tumbuh dengan sangat baik. Mereka hanya akan menunggu-nunggu saat dimana ia akan melahirkan anak yang sudah 9 bulan ia bawa bersama Yeonjun.
Soobin sedang mengoleskan krim diperut istrinya yang sudah sangat besar. Ia mengoleskannya dengan sangat perlahan. Hingga ada pergerakan didalam perut Yeonjun.
"Dia bergerak.."
"Anak papa lincah sekali hum.. jadilah anak yang baik dan tampan seperti mamamu, ok" ucap Soobin seolah anaknya bisa membalas perkataan ayahnya.
"Soobin dia bergerak lagi"
"Akh.. dia bergerak tidak seperti biasanya"
keluh Yeonjun yang menahan sakit. Kini Soobin panik. Ia langsung mengangkat tubuh Yeonjun dan bergegas ke mobil. Soobin melaju ke rumah sakit. Sedangkan Yeonjun tak berhenti merintih kesakitan.
"Sabar ya sayang.. kita akan segera sampai"
Beberapa menit setelahnya, Soobin berhasil membawa Yeonjun masuk keruang bersalin. Dia menunggu didepan pintu operasi dengan sangat cemas. Anaknya akan segera lahir. Dan Yeonjun sedang berjuang didalam mengeluarkan bayinya.
"Kau pasti kuat, Yeonjun"
Setelah beberapa jam memunggu, teman-teman Soobin mulai datang. Ayah mertuanya pun turut menyemangati Soobin untuk jangan terlalu cemas. Semua akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault [Soobjun]
Romance"Yeonjun milikku, dan akan selalu begitu. Dikehidupan sekarang atau dikehidupan berikutnya" -Soobin "Itu berlebihan, Soobin" -Yeonjun ‼️Warn‼️ BXB konten. Soobin top! Yeonjun bot! ‼️Male pregnant in this page‼️ If you homophobic just leave my story...