***
Pagi harinya, Yeonjun terbangun dengan sisi kasurnya yang sudah kosong. Tidak ada kecupan - kecupan kecil yang Soobin berikan yang membuat Yeonjun bangun. Ia terbangun dan pergi ke kamar mandi. Melihat dirinya sendiri didalam cermin.
"Menyedihkan.."
"Sungguh.. Yeonjun, kau menyedihkan"
Ia berbicara pada pantulan dirinya sendiri. Tetes demi tetes air mata mulai terjatuh kepipi gembil pria manis itu. Merutuki kejadian yang begitu cepat merubah hidupnya bahkan kurang dari sehari.
Pada hari itu Yeonjun menjalankan aktivitas seperti biasa. Membersihkan rumah, memasak, mencuci baju. Walau pikirannya benar-benar kacau. Hingga di titik ia tidak bisa menahan rasa sedih dan jenuhnya. Ia bergegas bersiap dan pergi kerumah Taehyun.
"Dia berubah setelah Jisu datang?"
Yeonjun hanya mengangguk lemah. Sesekali ia memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut. "Aku bingung harus bagaimana"
"Tidak.. aku yakin ada hal dibalik Soobin Hyung berubah begini." Taehyun berusaha meyakinkan Yeonjun untuk tidak berperisangka buruk. Wajah Yeonjun terlihat lelah dan lesu saat ini.
"Aku.. aku tidak tau Taehyun. Aku pusing"
Taehyun mulai memperhatikan wajah kakak iparnya yang terlihat pucat pasi. "Yeonjun hyung.. kau sakit?"
Dengan terburu-buru Taehyun langsung menelfon Hueningkai untuk memeriksa Yeonjun dirumahnya.
"Rebahkan dirimu disini dulu ok.. sebentar lagi Hueningkai sampai" Yeonjun hanya mengangguk dan memejamkan matanya untuk sementara.Setelah beberapa menit menunggu. Hueningkai datang memeriksa keadaan Yeonjun. Hueningkai dengan teliti memeriksa setiap gejala yang Yeonjun rasakan.
"Oh.. sepertinya aku akan menjadi paman. Hahaha, selamat Yeonjun hyung!"
Yeonjun masih mengernyit tidak mengerti. Hueningkai akan menjadi paman? Oh.. astaga. Yeonjun langsung tersenyum sambil mengusap perutnya yang masih rata.
"Yak Hueningkai, bagaimana keadaan Yeonjun hyung?"
"Yeonjun hyung baik.. sangat baik. Dia dan bayinya sehat hyun"
Taehyun terbelalak dan ikut senang dengan kabar ini. Dan langsung menghampiri kakak iparnya, turut mengutarakan kebahagiaannya dan juga selamat. Kemudian Hueningkai juga menganjurkan hal hal yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan selama kehamilan.
Kalau Soobin ada disini.. pasti pria itu akan memeluk Yeonjun dengan sejuta kebahagiaannya. Namun kini, ia pergi kemana pun Yeonjun tidak tau. Taehyun bersikeras menyuruh Yeonjun memberitakan kabar baik ini. Meski kondisi pernikahan mereka sedikit goyah. Tetapi berita seperti ini mungkin bisa saja membangkitkan keduanya. Beomgyu yang sudah pulang dan mengetahui kondisi Yeonjun pun langsung menghubungi Soobin.
Namun, sayangnya tak satupun panggilan telefon beomgyu yang diangkat oleh Soobin. Entah memang sibuk atau sengaja tidak mengangkat.
Yeonjun hanya menunduk dan berharap Soobin sececatnya mendengar kabar ini. Pesan yang Yeonjun kirimkan pun sudah 2 jam tidak terdapat interaksi disana.Karna dirasa rumah tangga kakaknya ini sedang tidak baik-baik saja. Beomgyu menganjurkan Yeonjun untuk menginap dirumahnya sementara waktu.
"Sebaiknya kau tetap dirumahku, hyung. Sampai kakakku yang bodoh itu ingat kalau masih memiliki istri"
"Ssst sudahlah gyu.. berhenti marah-marah." ucap Taehyun menenangkan sambil terus mengusap punggung suaminya.
"Kalian tenang saja. Aku akan baik-baik disini. Kalian bisa pergi beristirahat" Yeonjun memaksakan senyumnya agar adik iparnya ini tidak khawatir lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault [Soobjun]
Romance"Yeonjun milikku, dan akan selalu begitu. Dikehidupan sekarang atau dikehidupan berikutnya" -Soobin "Itu berlebihan, Soobin" -Yeonjun ‼️Warn‼️ BXB konten. Soobin top! Yeonjun bot! ‼️Male pregnant in this page‼️ If you homophobic just leave my story...