PROLOG

672 38 0
                                    

"Ini kenapa mobilnya pake acara mogok segala sih! Udah tau buru buru, mana hari pertama lagi!" gerutu seorang gadis yang tengah menatap mobilnya yang mogok.

"Ish! Ini gimana dong ..." rengeknya sendiri.

'yaallah barikanlah pertolongan untuk hamba yaallah, hamba lagi buru buru,' batinnya.

Nafa Azkia Azahyra. Seorang gadis yang pintar dalam segala hal, termasuk dalam manjadi dosen dan usatazah.

Jadi dosen? Ustazah? Bukannya masih kuliah? Ya. Dia masih kuliah dan umurnya pun masih terbilang muda, 19 tahun. Namun diumurnya itu dia menjadi pribadi yang sangat berguna dan bermanfaat bagi semua orang.

Disisi lain seorang pria paruh baya yang tengah menyetir dan mengomeli anaknya.

"Pa ... Dafa gak mau Pa ..." rengeknya.

"Nggak Dafa, ini demi kebaikan kamu. Jadi, mulai sekarang Papa akan ajarkan kamu supaya menjadi pemimpin yang baik di perusahaan."

Dafa Fasha Ghanendra. Seorang pemuda berumur 20 tahun yang dipaksa ayahnya untuk menjadi CEO di perusahaan miliknya.

Namun ditengah jalan sang Papa yang melihat seorang gadis yang tengah bersedih ditepi jalan.

Cekit!

Mobil direm dadakan yang membuat Dafa kaget.

"Ada apa sih Pa? Papa mau suruh aku jalan kaki? Wah wah wah tega banget Pa--" ocehan Dafa terhenti.

"Kamu bisa diam gak? Liat tuh ada yang minta bantuan." ucap sang Papa lalu turun.

"Em ... permisi nak, apa ada yang bisa Om bantu?" tanya Andi.

Andi Fradiyan Ghanendra. Seorang Papa dari Dafa Fasha Ghanendra.

"A--anu Om, mobil saya mogok dan ... hari ini hari pertama saya masuk kuliah, jadi ... saya bingung harus apa," ucapnya sambil menunduk.

"Oh oke, kebetulan saya donatur di kampus Jakarta ini, jadi kamu bisa numpang sama saya," ucap Andi.

"Y--yang benar Om?" tanya Nafa yang dibalas anggukan oleh Andi.

"Makasih ya Om," ucap Nafa sambil tersenyum lega.

"Baiklah ayo masuk." ucap Andi yang berjalan ke arah mobil yang dibuntuti Nafa.

Saat sudah membuka pintu dan dia kaget tak karuan.

"Aaaa!!" teriak Nafa saat melihat seorang laki laki yang tengah duduk disana.

"Gak usah teriak teriak, gw tau gw tampan." ucap Dafa PD.

"Maafkan anak saya ya nak, Dafa kamu kenapa pindah kebelakang?" ucap Andi.

"Didepan panas Pa ... liat tuh mataharinya bikin kulit Dafa meleleh," ucap Dafa yang membuat Nafa bergeridik ngeri.

"Okelah. Nak, kamu bisa duduk dibelakang dengan anak saya, dia baik kok tenang aja." ucap Andi. Dengan gugup Nafa duduk dekat Dafa.

About Nafa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang