Part 3

225 22 0
                                    

"Boleh aku bantu?" tanya Nafa.

"Emang kamu bisa?" tanya Dafa yang mendapat anggukan dari Nafa. Lalu Nafa pun mengambil buku yang berada ditangan Dafa. Nafa pun mulai menjelaskan dengan santai.

Saat Nafa sedang asik asik menerangkan dia tidak tahu bahwa dari tadi Dafa terus memandanginya.

'pinter juga yah dia, eh eh! Kenapa aku jadi muji dia?' batin Dafa.

Pelajaran pun berakhir. Lalu Dafa dan Nafa berjalan menuju kelasnya.

"Btw tadi thanks ya," ucap Dafa.

"Iya, sama sama. Lagian udah dari SMA aku suka ngajar," ucap Nafa.

"Iya kah?" tanya Dafa heran.

"Iya, aku juga sama kaya kamu, yang selalu gantiin guru untuk ngajar," ucap Nafa. Dafa hanya mengangguk paham.

Kini kedua sejoli itu telah sampai di kelasnya. Nafa memilih duduk didekat tembok dekat dengan seorang gadis yang tengah menonton you tube.

"Hey, assalamualikum, boleh kenalan?" tanya Nafa menghampiri gadis yang pakaiannya hampir sama dengan cowok. Serba hitam.

"Waalaikumsalam, boleh," ucap gadis itu tersenyum. Karena baru kali ini ada seseorang yang mau berteman dengannya.

"Nama aku Nafa, aku pindahan dari kampus Malaysia." ucap Nafa.

"Nama aku Nifasa. Panggil Nifa aja," ucapnya.

"Em ... kamu kenapa sendiri?" tanya Nafa.

"Aku gak punya temen, tapi itu gak jadi masalah buat aku, toh ga ada yang rugi juga." ucap Nifa.

"Gimana kita ke kantin, sekalian aku mau lihat seluruh isi kampus ini," ucap Nafa.

"Gak ah, aku jarang kesana. Mending nonton balap." ucap Nifa.

"Oh ayo lah ... sekali saja," ucaoa Nafa memohon.

Lalu mereka berdua pun sampai ke kantin kampus.

"Wow! Bisa jadi judul novel nih, 'gadis berandalan VS gadis kampungan'."

"Wah wah wah, keajaiban dunia, ada cewek rasa cowok."

"Huftt si tomboy ini bisa jalan juga ternyata."

Itulah ocehan ocehan mereka yang berada di kantin.

"Ini yang bikin gw males ke sini!" ucap Nifa kesal.

"Udah, jangan didengerin," ucap Nafa.

Lalu mereka berdua duduk ditempat pojok.

"Siapa yang ijinin kalian duduk disini hah!?" ucap seorang laki laki.

"Ini tempat umum," jawab Nafa.

"Lo berani berani nya ngelawan gw!" ucap laki laki itu.

Lalu saat laki laki itu ingin menampar Nafa tiba tiba tangannya sudah dicekal duluan oleh Nafa.

"Jika ingin berbuat tangan, jangan pada perempuan!" tegas Nafa.

"Oh iya gw lupa, cewek 'kan lemah, ck!" dia berdecih.

"Lantas anda dilahirkan oleh siapa hah?! Oleh laki laki?! Atau banci!?" tanya Nafa dengan murka.

About Nafa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang